Cara Hitung Zakat Penghasilan, Pahami Konsepnya
Ini cara hitung zakat penghasilan yang benar!
5 April 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam Islam, zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim yang mampu.
Zakat memiliki peran dan fungsi penting dalam membersihkan harta dan jiwa, serta membantu mengurangi kesenjangan sosial. Salah satu jenis zakat yang sering digunakan adalah zakat penghasilan atau yang biasa dikenal sebagai zakat profesi.
Jenis zakat ini dikenakan pada penghasilan atau gaji seseorang. Popmama.com akan membahas tuntas tentang bagaimana cara hitung zakat penghasilan secara praktis dan mudah dipahami.
Editors' Pick
Pengertian Zakat Penghasilan
Menurut keterangan di laman resmi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 3 Tahun 2003, zakat penghasilan adalah bagian dari zakat maal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan/penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah.
Harta pendapatan yang dimaksud adalah uang, gaji, honorarium, bonus, atau bentuk penghasilan lainnya.
Zakat ini dihitung berdasarkan penghasilan bersih yang diterima setelah dipotong dengan kebutuhan dasar dan kewajiban lainnya.
Nisab dan Haul Zakat Penghasilan, Konsep Penting Zakat Penghasilan
Dalam cara hitung zakat penghasilan, pertama-tama kita perlu memahami dua konsep penting, yaitu nisab dan haul:
Pertama, Nisab adalah batas minimum harta yang jika seseorang memiliki harta di atasnya, maka ia wajib mengeluarkan zakat. Nisab zakat penghasilan setara dengan harga 85 gram emas murni. Nilai nisab ini dapat berubah-ubah sesuai dengan harga emas terkini.
Lalu, Haul adalah periode waktu kepemilikan harta yang mencapai satu tahun hijriyah (354 atau 355 hari). Namun, untuk zakat penghasilan, haul tidak selalu diperhitungkan karena penghasilan biasanya diterima bulanan.