Cara Melindungi Kulit Terpapar Panas saat Ibadah Haji
Ini cara agar ibadah haji tetap nyaman!
30 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Musim haji sudah di depan mata, berbagai rombongan asal Indonesia berbondong-bondong pergi ke Makkah, Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Dilansir dari IDN Times, Petugas Penyelenggara Haji (PPIH) mencatat ada 52.482 jemaah haji asal Indonesia yang sudah tiba di Makkah per Sabtu (25/5/2024). Walau begitu, Kepala Daerah Kerja dari PPIH di Makkah, Khalilurrahman mengingatkan agar jemaah haji tetap menjaga kesehatan.
Hal ini karena cuaca di Makkah cukup panas. Bahkan pada siang hari suhunya dapat mencapai 42 derajat celcius.
Berikut Popama.comhadirkan cara melindungi kulit terpapar panas saat ibadah haji.
Editors' Pick
Pakai Alat Pelindung Diri
Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, Nurul Jamal menyampaikan bahwa jemaah harus melindungi diri dari panas dengan alat pelindung diri. Dalam hal ini ia merekomendasikan payung, topi, kacamata dan masker untuk segala aktivitas di siang hari sebagai cara melindungi kulit terpapar panas saat ibadah haji.
Selain itu, ia juga menghimbau jemaah agar selalu terhidrasi dengan minum ar yang cukup agar elektrolit di tubuh cepat terganti.
"Jangan tunggu haus. Minum sesering mungkin. Kalau perlu minum oralit agar elektrolitnya cepat terganti," tutur Jamal.
Selain itu, ia juga merekomendasikan agar jemaah selalu membasahi bagian tubuh yang terpapar matahari secara langsung. Ia juga berpesan agar jangan terlalu banyak beraktivitas di siang hari.
“Jangan memaksakan umrah di siang hari. Ini bisa berakibat fatal jika dipaksakan," lanjut Jamal.
Pilih Waktu Umrah yang Pas
Umrah merupakan salah satu rangkaian dari ibadah haji ketika jemaah tiba di kota Makkah. Khalil menghimbau agar jemaah selalu menjaga rombongan. Dalam hal ini agar tidak ada jemaah yang tersesat dan hilang.
“Dan pastikan rombongan yang berangkat dan pulang sama jumlahnya," kata Khalil.
Ia juga berpesan agar para jemaah lansia selalu didampingi. Dalam hal ini ketua kloter harus terus berkoordinasi dengan petugas sektor.
"Khusus bagi jemaah lansia tanpa pendamping, Ketua Kloter harap berkoordinasi dengan petugas sektor agar bisa kita fasilitasi," imbuh Khalil.