Fakta Menarik dan Sinopsis Film Tuhan Izinkan Aku Berdosa
Ini serba serbi film Tuhan Izinkan Aku Berdosa!
29 Mei 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
FilmTuhan Izinkan Aku Berdosamenjadi salah satu film yang mendapat respons positif sejak pemutaran awal.
Dari pantauan di Letterboxd pada Rabu (29/5/2024), film ini sudah mendapat rating 3,44 dari 573 vote. Film ini menjadi film religi terbaru yang disutradarai Hanung Bramantyo. Berbagai ulasan mengarah ke hal positif terlebih karena film ini berani mengangkat isu sensitif.
Selengkapya di Popmama.com!
Editors' Pick
Ulasan Penonton Positif
Beberapa penonton menyebut bahwa film ini merupakan film yang dibawakan secara lantang. Film ini menyajikan hal yang sering terjadi di Indonesia yaitu berlindung di balik agama.
“Kita bisa melihat hal-hal tersebut disuarakan dengan sangat lantang oleh Hanung Bramantyo lewat karakter KIRAN yang mengalami penderitaan demi penderitaan justru ketika dia MEMPERYANYAKAN KETUHANANNYA yg justru doanya seperti tidak pernah dijabah dan semakin memperlihatkan pertanyakan yg besar APAKAH TUHAN ITU ADA BUAT KIRAN atau MEMANG MENINGGALKAN KIRAN,” tulis Panj**** di Letterboxd.
Pengguna lainnya juga menyoroti kemunafikan Muslim di Indonesia khususnya yang sering dilakukan para oknum yang menggunakan agama sebagai tameng atas perilaku buruk. Hal ini menjadi pesan yang tertuang dalam film Tuhan Izinkan Aku Berdosa.
“Sesuai judulnya.. film ini menelanjangi kemunafikan "muslim" di Indonesia yang mungkin sebagian orang pasti mengetahui hal tersebut dan menilai film ini begitu relatable dengan wajah oknum Islam di Indonesia,” tulis Manaper**** di Letterboxd.
Diadaptasi dari Novel
Film yang sudah mulai tayang sejak Rabu (22/5/2024) ini sebenarnya merupakan film yang diadaptasi dari sebuah novel.
Novel yang diaksud adalah novel berjudul Tuhan Izinkan Aku Menjadi Pelacur karya Muhidin M Dahlan. Novel ini sudah dirilis pada 2003. Walau begitu, novel tersebut juga sempat meraih kontroversi karena menceritakan seorang perempuan Muslimah yang masuk organisasi Islam garis keras Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) namun beralih menjadi pelacur.
Film ini juga sempat ditayangkan di beberapa festival film seperti Jogja NETPAC Asia Film Festival 2023 dan Jakarta Film Week 2023.