Gaya Hidup Jadi Faktor Utama Tingginya Angka Pengidap Kanker

Gaya hidup buruk dapat sebabkan kanker!

24 April 2024

Gaya Hidup Jadi Faktor Utama Tinggi Angka Pengidap Kanker
Popmama.com/Argya D. Maheswara
'Bersama Menutup Kesenjangan Melawan Kanker' yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia dalam memperingati hari ulang tahun ke-47 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (23/4/2024)

Jumlah kasus kanker di Indonesia telah mencapai 369.914 kasus dengan 254.511 kematian menurut data dari Globocan 2020.

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang apa yang sebenarnya menjadi faktor utama atas tingginya angka pengidap kanker di Indonesia.

Dalam hal ini, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo , Sp PD, KHOM, FINASIM,  FACP menjelaskan tentang beberapa faktor tersebut dalam dalam diskusi bertajuk 'Bersama Menutup Kesenjangan Melawan Kanker' yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia dalam memperingati hari ulang tahun ke-47 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (23/4/2024).

Selengkapnya diPopmama.com!

Editors' Pick

Alat Deteksi Makin Canggih dan Gaya Hidup Jadi Faktor Kanker

Alat Deteksi Makin Canggih Gaya Hidup Jadi Faktor Kanker
Popmama.com/Argya D. Maheswara
'Bersama Menutup Kesenjangan Melawan Kanker' yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia dalam memperingati hari ulang tahun ke-47 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (23/4/2024)

Menurut Prof. Aru, saat ini varian kanker memang sangat berkembang menjadi banyak. Hal ini disebabkan oleh semakin canggihnya alat deteksi kanker. Selain itu, soal faktor penyumbang tingginya angka pengidap kanker di Indonesia, ia menjelaskan  bahwa gaya hidup jadi penyebab utama.

“Ditemukan model (kanker) karena dua hal, pertama karena alat-alat deteksinya makin bagus. Kedua memang lingkungan dan gaya hidup kita lebih bagus, lebih bagus untuk kanker,” ungkapnya.

Dulu Penyakit Orang Tua, Sekarang yang Muda Bisa Kena dengan Mudah

Dulu Penyakit Orang Tua, Sekarang Muda Bisa Kena Mudah
Popmama.com/Argya D. Maheswara
'Bersama Menutup Kesenjangan Melawan Kanker' yang diselenggarakan oleh Yayasan Kanker Indonesia dalam memperingati hari ulang tahun ke-47 di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada Selasa (23/4/2024)

Ia juga menjelaskan bahwa sejatinya kanker awalnya merupakan penyakit yang muncul pada orang yang sudah berusia puluhan tahun. Namun, hal tersebut sangat berbeda di masa kini akibat lingkungan dan gaya hidup yang buruk.

“Sehingga tadinya kanker itu adalah sebuah penyakit dimana seseorang yang sudah melalui usia berpuluh-puluh tahun baru muncul kanker setelah dia hidup dengan lingkungan tertentu. Sekarang karena lingkungan lebih jelek, gaya hidup kita lebih ke arah barat jadi lebih cepat kena kankernya,” jelasnya.

Ia memberi contoh dengan kanker usus besar. Dulunya, orang berusia di bawah 40 tahun yang terkena kanker usus hanya 30%, namun saat ini angkanya meningkat mencapai 30%.

“Sebagai contoh, kanker usus besar, dulu hanya yang di bawah 40 tahun hanya 10% sekarang sudah 30%,” tambahnya.

Rokok, Makanan dan Kurang Olahraga

Rokok, Makanan Kurang Olahraga
Popmama.com/Argya D. Maheswara

Menurutnya gaya hidup utama yang menyumbang tingginya angka pengidap kanker adalah kebiasaan merokok. Selain itu, munculnya tren fast food juga mempengaruhi keberadaan makanan sehat. 

Jarangnya olahraga juga menjadi sebab angka pengidap kanker terus meningkat. Hal ini karena masyarakat saat ini sudah dimanjakan teknologi sehingga kegiatan jalan kaki semakin jarang.

“Kita tau bahwa faktor makanan saja sudah mengambil risiko 30%, rokok 30%, kurang olahraga mengambil tempat juga sebagai risiko. Kita udah nggak pernah olahraga. Jalan kaki dan sebagainya,” ujarnya.

Dengan begitu, ia menyebut bahwa kondisi dunia hari ini merupakan kondisi yang kondusif untuk kanker berkembang.

“Dunia kita sudah dunia yang lebih kondusif untuk kanker,” pungkasnya.

Demikian informasi mengenai gaya hidup yang menjadi faktor utama tingginya angka pengidap kanker. Dengan begitu, menjaga gaya hidup yang sehat dapat menghindari kanker secara signifikan.

Baca juga:

The Latest