Tren E-Grocery saat Ramadan, Lengkapi Kebutuhan Makin Simpel
Berbelanja kebutuhan dapur kini kian mudah!
28 Maret 2024

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Layanan e-grocery yang merupakan sistem bisnis online yang menyediakan makanan, sayur dan buah-buahan kian digemari di Indonesia.
Hal ini diungkapkan oleh Co-founder & CEO Astro yang merupakan salah satu platform e-grocery di Indonesia, Vincent Tjendra. Ia mengungkapkan dalam acara Media Briefing Astro Indonesia yang diselenggarakan pada Rabu (27/3/2024) di Modena Experience, Jakarta Selatan.
Menurutnya, masyarakat Indonesia kian menggemari belanja sayur, buah dan makanan secara online. Hal ini ia tunjukan dalam aplikasi miliknya, Astro yang sudah diunduh lebih dari satu juta kali.
"Aplikasinya sudah didownload lebih dari 1 juta kali, termasuk happy penggunanya,” ungkap Vincent.
Selengkapnya di Popmama.com
Editors' Pick
Potensi Pasar di Indonesia Masih Besar
Dalam kesempatan ini, Vincent mengungkapkan sebuah data yang menunjukan bahwa perkembangan e-grocery mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini karena pertumbuhan e-grocery mengikuti pertumbuhan e-commerce di Indonesia.
Ia juga mengungkap bahwa potensi bisnis e-grocery di Indonesia masih sangat besar. Hal ini karena sektor e-grocery di Indonesia yang mulai dikembangkan baru mencapai angka pertumbuhan 1%.
Angka ini cukup berbeda jika dibandingkan dengan beberapa negara lain seperti Korea Selatan dengan 20% pertumbuhan lalu Cina dan Jepang dengan 15% angka pertumbuhan.
"Untuk online grocery shoping market-nya masih besar sekali. 5 tahun kedepan bisa naik 5 kali lipat, kalau dibandingkan negara asia yang lain kita baru 1% dalam grocery online," ungkap Vincent.
Masyarakat Mulai Suka yang Praktis
Vincent juga menambahkan bahwa naiknya tren belanja masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari juga didasarkan pada masyarakat yang ingin serba praktis.
Dalam hal ini, ia mengungkapkan bahwa yang akan menjadi pasar dari e-grocery adalah ibu-ibu, wanita karir dan Generasi Z.
"Segmen kita satu ibu-ibu yang punya anak, kedua yang profesional dan ketiga itu Gen Z. "Paling banyak ibu-ibu yang punya anak. Karena kalau kekurangan barang mau belanja ada anak agak susah, atau pulang kerja," ungkapnya.
Alasan dari hal tersebut adalah karena masyarakat sudah kian sibuk dengan berbagai urusan sehingga terkadang banyak yang tidak sempat untuk berbelanja kebutuhan masak dan sehari-hari. Budaya belanja di e-grocery sangat cocok untuk masyarakat utamanya masyarakat urban.
"Biasanya kalau keluar macet, makin banyak belanja digital, cocok untuk masyarakat yang tinggal di Jadetabek ini," lanjutnya.