5 Fakta Seputar Antibiotik yang Wajib Mama Ketahui
Konsumsi antibiotik yang berlebihan dapat menyebabkan resistensi yang beresiko pada kematian
23 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Coba Mama ingat-ingat, kapan terakhir kalinya Mama pergi ke rumah sakit dan menerima resep antibiotik dari dokter? Ya, antibiotik merupakan salah satu jenis obat yang sering diresepkan oleh dokter untuk menyembuhkan penyakit.
Antibiotik atau dikenal juga dengan nama antimikroba, adalah obat untuk melawan infeksi penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
Antibiotik bekerja dengan cara membunuh bakteri atau melumpuhkan kekuatan bakteri agar tidak dapat hidup dan berkembang biak.
Meskipun efektif membunuh bakteri, namun rupanya tak semua jenis penyakit dapat disembuhkan oleh antibiotik. Konsumsi antibiotik yang tak sesuai anjuran atau berlebihan, justru dapat menyebabkan resistensi yang beresiko pada kematian.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang antibiotik, simak faktanya berikut ini.
1. Infeksi virus tidak dapat disembuhkan oleh antibiotik
Sesuai fungsinya, antibiotik digunakan untuk membunuh bakteri. Jadi segala macam penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik. Contoh infeksi virus diantaranya flu, pilek, batuk dan bronkitis, infeksi telinga, atau infeksi sinus.
Editors' Pick
2. Antibiotik harus dihabiskan
Mama tentu sering mendengan anjuran dokter untuk menghabiskan antibiotik yang sudah diresepkan, bukan? Ya, faktanya, dosis antibiotik yang diberikan oleh dokter harus dihabiskan sesuai dengan aturan pakai.
Bagaimana jika tidak habis? Aturan pakai yang tidak sesuai atau jika tidak dihabiskan, bakteri dapat menjadi resisten dan kembali dengan kekebalan terhadap antibiotik yang lebih kuat.
Maka, kemungkinan penyakit jadi lebih lama sembuh, berulang atau yang terburuk adalah bakteri kebal terhadap antibiotik.
3. Resistensi antibiotik beresiko pada kematian
Apa itu resistensi? Resistensi antibiotik adalah kemampuan bakteri untuk melawan efek dari antibiotik. Kondisi ini terjadi karena bakteri beradaptasi terhadap obat.
Sehingga penggunaan antibiotik yang berlebihan, berulang atau tak sesuai anjuran dapat memicu kekebalan bakteri terhadap antibiotik.
Kebayang kan, Ma, bagaimana jadinya kalau antibiotik yang diminum tak lagi ampuh membunuh bakteri? Sebaliknya, bakteri justru akan semakin banyak dan penyebarannya semakin luas. Itulah sebabnya resistensi antibiotik sangat berbahaya dan dapat mengancam jiwa jika tidak bijak menggunakannya.
4. Dosis antibiotik tiap orang berbeda
Jangan pernah berpikir untuk meminum antibiotik yang tersisa di kotak obat ya, Ma! Pasalnya, tiap antibiotik yang diresepkan oleh dokter memiliki fungsi dan takaran dosis yang berbeda.
Jumlah takaran dosis biasanya tergantung pada berat badan dan tingkat keparahan penyakit yang di derita. Jadi jangan sembarangan minum ya, Ma.
5. Harus sesuai anjuran dokter
Konsultasikan dengan dokter tentang penyakit yang diderita dan bagaimana cara penanganannya yang tepat. Jangan ragu atau malu untuk bertanya mengenai dosis dan kegunaan antibiotik yang diresepkan oleh dokter.
Jika penyakit yang terdiagnosa disebabkan oleh virus, maka jangan paksa dokter untuk memberikan antibiotik, sebab penggunaannya adalah sia-sia.
Itulah manfaat dan kegunaan antibiotik dalam proses penyembuhan saat kita sedang sakit. Ada kalanya penyakit memang hanya bisa terbantu kesembuhannya setelah kita mengonsumsi antibiotik. Tapi ingat, jangan lupa dihabiskan sesuai dosis yang dokter berikan ya Ma.
Baca juga: Penjelasan Apa Itu Ambroxol Beserta Kegunaannya