5 Mitos Seputar Vaksin Influenza yang Perlu Mama Ketahui
Faktanya, angka kematian tertinggi akibat penyakit flu terjadi pada anak dibawah 5 tahun
27 Oktober 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Mama tentu sudah tak asing lagi dengan penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza, bukan? Ya, virus influenza mudah sekali menyebar melalui udara dan kontak fisik dengan penderita, terutama saat musim pancaroba tiba. Meskipun terlihat seperti penyakit ringan, faktanya virus ini dapat membahayakan nyawa bagi sebagian orang.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat penderita virus influenza mencapai 5 juta kasus per tahun dengan angka kematian akibat virus ini mencapai 500.000 kasus. Angka kematian tertinggi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun dimana sistem kekebalan tubuh masih belum terbentuk sempurna.
Itulah sebabnya Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin influenza kepada anak usia 6 bulan ke atas guna mengoptimalkan proteksi tubuh terhadap virus ini.
Sayangnya, banyak orangtua yang justru menyepelekan pemberian vaksin ini. Beberapa anggapan dan mitos yang berkembang membuat orangtua enggan memberikan vaksin ini pada bayi mereka. Padahal, vaksin influenza merupakan perlindungan terbaik terhadap virus ini.
Berikut ini adalah beberapa mitos yang berkembang seputar pemberian vaksin influenza.
1. Terlalu banyak jenis vaksin
Banyaknya jenis vaksin yang harus diberikan kepada bayi di bawah 1 tahun seringkali membuat orangtua khawatir dan merasa kasian. Kebanyakan orangtua merasa kasihan dan tidak tega melihat bayi mereka menangis kesakitan saat disuntik. Hal inilah yang menyebabkan orangtua cenderung selektif dalam memilih vaksin yang akan diberikan.
Pada akhirnya, orangtua merasa tidak perlu memberikan vaksin influenza yang dianggap sebagai vaksin sekunder serta tidak memberikan efek signifikan terhadap sistem imunitas anak.
Padahal faktanya influenza adalah salah satu penyakit yang paling sering menyerang anak-anak dibawah usia 5 tahun dan tak jarang diantaranya yang bahkan harus dirawat inap lantaran infeksi virus ini.
Editors' Pick
2. Vaksin influenza dapat menyebabkan penyakit
Mitos yang berkembang mengatakan bahwa vaksin influenza malah akan menimbulkan penyakit flu di kemudian hari. Padahal faktanya, vaksin ini mengandung virus flu yang sudah tidak aktif sehingga mustahil untuk menyebabkan penyakit.
Namun, ada jenis vaksin flu berupa semprotan hidung (nassal spray) yang menurut Centers for Disease Control and Prevention, memang mengandung virus flu yang sudah dilemahkan, sehingga aman untuk digunakan.