5 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Memutuskan Resign
Pikirkan secara matang untung dan rugi dari keputusan yang akan Mama ambil
5 November 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dilema ingin melanjutkan bekerja atau resign biasanya dialami oleh para ibu bekerja (working Mama) saat cuti melahirkan akan habis. Ada perasaan sedih bercampur khawatir dan tidak tega kalau harus meninggalkan si Kecil bekerja di kantor selama berjam-jam.
Apalagi jika Mama terpaksa menitipkan anak kepada pengasuh atau daycare tanpa pengawasan keluarga. Pada akhirnya, Mama jadi tidak fokus bekerja lantaran sibuk memikirkan bagaimana keadaan si Kecil di rumah atau daycare.
Sementara disisi lain, ada banyak alasan, terutama masalah finansial, yang membuat Mama merasa bimbang untuk mengajukan resign.
Nah, jika Mama sedang atau pernah mengalami hal ini, pertimbangkan beberapa poin berikut ini sebelum memutuskan untuk resign ya, Ma.
1. Cek kondisi finansial
Ketika memutuskan untuk resign, berarti Mama sudah siap dengan berhentinya penghasilan yang biasa diterima tiap bulannya. Perlu diketahui bahwa membesarkan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ada dana-dana wajib yang perlu dikeluarkan tiap bulannya, seperti membeli popok sekali pakai, susu, mainan serta menyiapkan dana darurat yang dibutuhkan jika anak sakit atau ada keperluan mendadak.
Jangan lupa pula bahwa dana pendidikan kini semakin melambung, oleh sebab itu orangtua perlu mempersiapkan dana atau menabung sejak dini.
Nah, kondisi inilah yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum Mama memutuskan resign. Bicarakan terlebih dulu dengan suami, kemudian hitung total pengeluaran tiap bulan, termasuk cicilan hutang jika ada, ditambah dengan dana tabungan.
Jika gaji Papa sudah mampu meng-cover segala kebutuhan tersebut, maka Mama tak perlu takut atau khawatir untuk mengajukan resign.
Editors' Pick
2. Siap menghadapi perubahan
Perubahan selanjutnya yang akan muncul saat Mama memutuskan untuk resign adalah aktivitas Mama sehari-hari. Saat memutuskan untuk berhenti bekerja, artinya Mama tidak perlu lagi bekerja keluar rumah dari pagi hingga petang. Sebagian besar aktivitas Mama akan dilakukan di rumah, sambil mengurus anak.
Minggu-minggu awal pasca resign kondisi ini mungkin belum terlalu terasa. Mama masih menikmati momen kebersamaan dengan si Kecil. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, ada kalanya Mama merasa jenuh dan rindu dengan rutinitas kantor.
Aktivitas mengurus anak dan pekerjaan rumah tangga tanpa henti seringkali membuat Mama merasa lelah dan jenuh. Apalagi jika tidak ada ART yang membantu menyelesaikan tugas rumah.
Perubahan rutinitas kantor yang biasanya hanya mengandalkan kerja otak pun akan terasa berat ketika harus menjalani tugas ibu rumah tangga yang menggabungkan antara kerja otak dan fisik.
Oleh sebab itu, siapkan mental secara matang sebelum Mama memutuskan untuk berhenti bekerja. Buatlah keyakinan dalam diri Mama bahwa semuanya akan baik-baik saja.