6 Alasan Kenapa Mama Lebih Mudah Stres
Ini semua mungkin pernah kamu alami, Ma.
8 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kehadiran Si Kecil memang membawa kebahagiaan, cinta, dan merupakan anugerah dari Tuhan yang tak ternilai harganya bagi hidup kita. Anak juga menjadi pelipur lara bagi Mama, kan?
Ya, kehidupan menjadi seorang ibu memang tidak mudah. Sejumlah tuntutan dan tanggung jawab bertambah. Mulai dari merawat anak-anak hingga dewasa, mengurus semua keperluan rumah tangga, manajemen keuangan, hingga mengurus suami.
Belum lagi jika Mama harus bekerja kantoran.
Hampir sebagian besar waktu Mama diberikan untuk keluarga. Hal inilah yang membuat stres sangat rentan menyerang seorang ibu. Berikut sejumlah penyebab yang juga menjadi pemicunya.
1. Merasa tidak punya banyak waktu
Mulai dari harus merawat Si Kecil, membereskan pekerjaan rumah tangga, menyiapkan makanan, hingga mengurus hewan peliharaan Si Kecil di rumah, merupakan tugas yang harus dipikul seorang ibu.
Tak heran jika hal itu membuat waktu yang Mama rasakan dalam sehari sangat singkat. Entah karena kurangnya waktu yang cukup untuk mencuci pakaian, waktu untuk bermain dengan anak-anak, waktu untuk diri sendiri, atau waktu untuk sejumlah kegiatan penting lainnya. Faktanya, banyak Mama merasa bahwa tidak punya cukup waktu dalam sehari untuk melakukan semua pekerjaan. Hal inilah yang membuat Mama lebih rentan lelah dan stres seakan hidup seperti dikejar target.
2. Masalah keuangan
Mengasuh dan merawat anak-anak memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan saat mereka sakit hingga memenuhi kebutuhan sekolahnya, ditambah dengan keperluan rumah tangga sehari-hari? Lalu ketika mereka tumbuh dewasa, keperluan anak pun mulai bertambah, hingga akhirnya mereka kuliah.
Setiap anak merupakan tanggungan bagi para orangtua. Hal ini seringkali menimbulkan beban tersendiri bagi orangtua, khususnya para Mama. Meskipun anak-anak lebih berharga daripada materi, orangtua cenderung menghadapi tuntutan finansial yang lebih besar untuk anak-anaknya. Inilah yang sering membebani pikiran Mama.
Editors' Pick
3. Masalah relationship dan sosialisasi
Saat Mama mencurahkan waktu untuk mengurus anak-anak, kadang-kadang urusan asmara dengan suami menjadi dikesampingkan, terutama ketika anak-anak masih sangat kecil dan membutuhkan perhatian yang lebih banyak.
Saat memiliki anak kecil, pikiran Mama sering terbagi dua antara memenuhi kebutuhan Si Kecil dan memenuhi “kebutuhan suami”, termasuk urusan ranjang. Mama mungkin juga merasa lebih sulit menyediakan waktu bersosialisasi dengan teman-teman ketika menangani tanggung jawab sebagai ibu. Kurangnya hubungan sosialisasi juga bisa memicu stres Mama, lho.
4. Terlalu posesif pada anak
Mungkin banyak di antara Mama yang pernah berpikir bahwa dunia tidak terlalu aman bagi anak-anak Mama. Alih-alih ingin melindungi anak-anak, setiap hari Mama malah dipenuhi rasa was-was dan cemas.
Ketika balita mulai bisa memanjat ke tempat-tempat yang lebih tinggi, memasukkan suatu benda asing ke mulut mereka, mengakses benda-benda yang dapat membahayakan diri mereka, hingga ancaman penculikan, semua itu membuat Mama berpikir ada banyak bahaya yang dihadapi anak-anak kita diluar sana.
Pikiran-pikiran tersebutlah yang membuat Mama rentan merasa tertekan dan menjadi sering khawatir tentang prilaku anak-anak. Inilah salah satu tantangan yang tidak mudah bagi Mama.
5. Meragukan diri sendiri
Setiap anak memiliki sifat, kebutuhan, dan kebiasaan yang unik, karena anak-anak tumbuh dan berubah sepanjang waktu. Itulah sebabnya, tidak mudah untuk menemukan pola asuh yang tepat bagi seorang anak dalam satu waktu. Apalagi, masing-masing anak juga bisa berbeda cara menghadapinya.
Terkadang, dalam satu waktu pola asuh yang kita terapkan tidak selalu berhasil untuk mengatasi anak-anak. Seringkali ada masa krisis anak-anak kita yang harus ditangani dengan hati-hati. Biasanya di masa ini banyak Mama yang mempertanyakan tentang kemampuan mereka dalam menjalankan tugas sebagai orangtua. Adakah kesalahan pola asuh yang mereka lakukan? Kalau sudah begini, muncul keraguan pada diri sendiri dan mungkin perasaan bersalah.
6. Kurangnya waktu untuk diri sendiri
Banyak ibu yang merasa sulit untuk meluangkan waktu dan menghemat energi mereka untuk merawat diri sendiri. Perawatan spa, salon, dan bahkan hobi sudah banyak terlewatkan demi menyelesaikan “tugas negara”.
Sayangnya, banyak Mama yang melupakan waktu untuk sendirian, merenung, jalan-jalan, atau sekadar refreshing untuk menjaga kondisi fisik dan psikis tetap baik.
Bagaimana pun, Mama tidak bisa sendirian menghadapi semua tuntutan rumah tangga yang membebani setiap harinya. Sesibuk apa pun, Mama tetap butuh waktu untuk merawat diri sendiri dan menyeimbangkan hidup. Semua itu dilakukan agar Mama tetap bisa memberi yang terbaik bagi keluarga.