Ini Gaya Pengasuhan yang Paling Baik Bagi Kesehatan Anak

Ternyata pola asuh Mama dan Papa bisa berdampak bagi kesehatan Si Kecil

3 Juni 2018

Ini Gaya Pengasuhan Paling Baik Bagi Kesehatan Anak
freepik

Mama mungkin sudah tahu bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang sering dipenuhi dengan konflik akan memiliki efek negatif pada kondisi kesehatan mental anak-anak. Tetapi, tahukah Mama bahwa gaya pengasuhan juga bisa berdampak pada kesehatan anak secara fisik?

Hal ini terungkap dalam sebuah penelitian menarik yang menunjukkan hubungan antara cara orangtua berinteraksi dengan anak dan perubahan fisiologis pada anak-anak.

Studi yang diterbitkan dalam Journal of Family Psychology pada bulan November 2016, meneliti hubungan antara pola pengasuhan orangtua dengan risiko terjadinya peradangan dan sistem kekebalan tubuh pada anak-anak, yang merupakan faktor timbulnya penyakit di kemudian hari.

Mereka menemukan bahwa gaya pengasuhan tertentu dikaitkan dengan aktivasi sistem kekebalan tubuh yang lebih tinggi terhadap seorang anak.

Editors' Pick

4 Macam Pola Pengasuhan

4 Macam Pola Pengasuhan
freepik

Tipe dasar pola atau gaya pengasuhan yang teridentifikasi oleh ilmu psikologi terbagi menjadi 4, yaitu otoriter, permisif, otoritatif, dan pola asuh tidak terlibat (uninvolved).

  • Otoriter: Orangtua cenderung menuntut dan memiliki aturan yang ketat. Tetapi, orangtua tidak menjelaskan mengenai aturan atau keputusan mereka kepada anak-anak dan menghukum anak-anak tanpa menunjukkan banyak kehangatan atau dukungan. Anak-anak yang tumbuh dengan orangtua otoriter cenderung lebih takut menghadapi situasi baru, rendah diri, serta depresi.
  • Permisif: Orangtua yang permisif umumnya memiliki tingkat kehangatan yang tinggi pada anak. Namun, mereka tidak disiplin dalam menegakkan aturan (lembek) pada anak, dan kurang bisa mengendalikan perilaku anak-anak mereka. Anak-anak yang orang tuanya permisif cenderung impulsif, mengabaikan aturan dan batasan, agresif, serta lebih berisiko mengalami kenakalan remaja. Mereka juga memiliki risiko depresi dan kecemasan yang lebih besar.
  • Otoritatif (demokratis): Tipe pengasuhan ini melibatkan orangtua yang menetapkan aturan dan batasan, serta memberikan konsekuensi pada anak-anak ketika mereka tidak mengikuti aturan. Tetapi, tipe orangtua ini juga responsif secara emosional, fleksibel, dan cenderung hangat. Orangtua yang demokratis terbiasa mendengarkan dan berkomunikasi dengan anak-anak mereka. Anak-anak yang hidup dengan gaya pengasuhan ini cenderung tumbuh dengan kesehatan emosional yang lebih baik, memiliki keterampilan sosial, ketahanan, bersikap terbuka, dan cenderung memiliki keterikatan yang baik dengan orangtua mereka.
  • Pola asuh tidak terlibat: Orangtua yang tidak terlibat umumnya lebih sedikit memiliki komunikasi atau keterlibatan dengan anak-anak mereka. Mereka tidak hangat dan kurang responsif terhadap kebutuhan emosi anak, serta tidak terlalu memperhatikan, mengawasi atau mendisiplinkan anak-anak. Pola asuh yang tidak terlibat cenderung memiliki dampak buruk untuk anak-anak. Mereka cenderung menjadi pencemas dan berisiko lebih besar untuk berperilaku buruk dan berbahaya.

Hubungan Antara Sistem Kekebalan Tubuh dan Gaya Pengasuhan Orangtua

Hubungan Antara Sistem Kekebalan Tubuh Gaya Pengasuhan Orangtua
Freepik/prostooleh

Untuk mengamati pengaruh berbagai gaya pengasuhan pada kesehatan anak-anak, para peneliti dari  University of Oregon memeriksa sampel air liur dari 102 anak-anak yang memiliki usia rata-rata 9 tahun untuk mencari tingkat protein C-reaktif, yang mengukur tingkat peradangan di dalam tubuh, serta  sekretorik imunoglobulin A, yang mengukur aktivasi sistem kekebalan tubuh.

Mereka meminta para orangtua untuk menyelesaikan kuisioner yang mengukur lima aspek gaya pengasuhan, yaitu keterlibatan orangtua yang positif, teknik disiplin, penggunaan metode disiplin yang konsisten, penggunaan hukuman fisik pada anak, serta pemantauan dan pengawasan. Hasilnya jelas. Skor yang lebih tinggi pada skala pemantauan orangtua dikaitkan dengan tingkat peradangan dan aktivasi kekebalan tubuh pada anak-anak yang lebih tinggi pula.

Menurut sang penulis studi, Nicholas B. Allen, PhD, profesor psikologi klinis dari University of Oregon, salah satu penyebab hal tersebut sebenarnya sederhana. Orangtua yang memiliki pemantauan yang rendah terhadap anak-anaknya, cenderung tidak mengawasi anak-anak. Mereka sama sekali tidak tahu siapa saja teman atau apa yang dilakukan oleh anak-anak mereka. Hal ini membuka potensi buruk dan cenderung memicu stres pada anak. Stres kronis bisa berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak.

Gaya Pengasuhan Terbaik untuk Kesehatan Anak

Gaya Pengasuhan Terbaik Kesehatan Anak
Freepik/diller

Dalam menjalani hidup, keseimbangan itu sangat penting. Begitu juga dalam menjalani pola asuh untuk anak. Jenis pengasuhan yang terlalu terlibat tidak baik untuk anak-anak, karena mereka perlu bereksperimen dan mandiri. Sedangkan, pengasuhan yang terlalu bebas, tidak memiliki pengawasan dan ikatan dengan anak jelas tidak baik bagi perkembangan emosional, mental, atau fisiknya.

Gaya pengasuhan yang paling baik untuk kesehatan anak adalah tidak terlalu bebas ‘melepaskannya’, tetapi juga mengutamakan kemandirian dan tetap menjaga kedekatan. Pola asuh yang demokratis dianggap memiliki dampak yang lebih seimbang bagi perkembangan anak.

The Latest