Kamu Harus Tahu! Ini 7 Kebiasaan yang Membahayakan Vagina
Tanpa disadari kebiasaan ini mungkin sering kamu lakukan!
19 Oktober 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa waktu belakangan, hampir semua masyarakat telah memahami dan memulai kebiasaan sehat dalam hidupnya. Namun seringkali kebiasaan tertentu yang menurut kita sehat, ternyata tidak baik bagi tubuh.
Bahkan, kebiasaan tersebut ternyata malah bisa membahayakan kesehatan.
Kesalahan tersebut banyak dilakukan para perempuan dalam menjaga kesehatan daerah intimnya, lho! Hati-hati ya, Ma!
Alih-alih bertujuan untuk merawat kebersihan vagina, tetapi ternyata kebiasaan tersebut malah salah. Berikut beberapa kebiasaan salah yang bisa berdampak buruk bagi vagina, mulai dari infeksi hingga risiko kanker.
1. Mencuci vagina dengan berlebihan
Bukan berarti kamu tidak boleh membersihkan vagina sama sekali, ya. Tetapi saat membersihkan vagina, kamu tidak perlu menggosoknya terlalu berlebihan, seperti yang dilakukan pada telapak tangan atau kaki saat mandi.
Cukup percikan air biasa sambil dibasuh perlahan dan tidak perlu menggunakan sabun wangi, apalagi sabun mandi. Air biasa untuk membilas sudah lebih dari cukup.
Menurut Tosin Goje, seorang ginekolog dari Cleveland Clinic di Cleveland Ohio, menggosok area intim malah akan membuat vulva lecet dan sabun yang wangi dapat mengiritasi kulit luar sekitar organ intim kamu. Jika ingin menggunakan pembersih, carilah sabun hypoallergenic ringan tanpa aroma dan cukup basuh menggunakan tangan.
Pada dasarnya, vagina sudah diciptakan dengan suatu mekanisme canggih, yaitu mampu membersihkan dirinya sendiri dengan cara mengeluarkan cairan. Cara ini digunakan untuk mempertahankan keseimbangan pH alami, mencegah pertumbuhan bakteri dan ragi, serta menjaga kebersihan di dalamnya.
Hindari juga menggunakan semprotan dengan aliran air yang terlalu deras dan kencang yang bisa membuat luka organ intim kamu.
Ketika kamu menggunakan unsur eksternal untuk membersihkan vagina, hal itu malah bisa mengubah keseimbangan pH alami dan membuatnya kering, sehingga vagina kehilangan kelembapan alaminya.
2. Douching
Douching merupakan cara mencuci vagina dengan menyemprotkan cairan lain ke dalam vagina. Secara psikologis, douching mungkin akan membuatmu merasa lebih baik dan lebih bersih. Tetapi, hal ini justru bisa mengganggu kondisi vagina.
Bahkan, dalam beberapa kasus bisa menyebabkan infeksi hingga mengurangi pelumasan.
Sama seperti penjelasan sebelumnya, vagina memiliki keseimbangan pH tertentu dan aroma alami sendiri yang akan membuatnya tetap terjaga.
Editors' Pick
3. Menggunakan pantyliner
Seorang ahli kandungan dari Ohio, Dr. Goje menyarankan para pasiennya untuk berhenti menggunakan pantyliner, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif.
Menggunakan pantyliner sepanjang hari dapat mengiritasi vulva hingga infeksi, karena bahan yang terdapat dalam pantyliner bisa menghambat aliran udara dalam vagina, dan membuat daerah tersebut mudah berkeringat dan lembap. Pertumbuhan bakteri atau jamur juga dapat meningkat jika digunakan terlalu lama.
Jika kamu ingin menggunakan pantyliner, pastikan untuk menggantinya secara teratur, paling tidak setiap 4 jam sekali.
4. Pilih pakaian dalam yang tepat
Vagina akan lebih nyaman dengan pakaian berbahan katun. Itulah sebabnya sebagian besar pakaian dalam dilengkapi dengan kain katun tipis pada daerah selangkangan. Bahan yang terbuat dari kain sintetis, sutra, renda, atau bahan lainnya bisa menghambat vagina bernapas.
Sebelum memakai pakaian dalam, disarankan pula untuk menepuk-nepuk vagina dengan handuk hingga kering terlebih dahulu untuk membuatnya tetap bersih.
Dalam beberapa kasus, pemakaian g-string dan celana dalam yang terlalu ketat juga disebut dapat meningkatkan risiko infeksi dan iritasi karena pakaian jenis ini dapat menghambat sirkulasi udara dan mempermudah perkembangan bakteri di sana.
5. Memakai celana lebih longgar saat di rumah
Saat bersantai di rumah, vagina kamu pun harus ikut ‘santai’. Kenakanlah celana yang nyaman saat di rumah, seperti celana pendek atau celana yang lebih longgar, terutama ketika tidur. Kamu juga bisa menggunakan daster jika nyaman.
Bahkan, beberapa peneliti menyarankan untuk mengurangi pemakaian celana skinny jeans atau legging, yang dapat menyebabkan kuman terdorong ke vulva menuju vagina. Jika kamu nyaman, sesekali pakailah celana yang lebih longgar atau rok di luar rumah.
6. Mencukur rambut kemaluan
Mungkin kamu dan pasangan sangat menyukai keindahan sehingga kamu sangat rajin mencukur habis rambut di daerah vagina. Padahal, rambut kemaluan juga bermanfaat bagi kesehatan vagina.
Folikel akan membentuk penghalang alami antara kulit dan pakaian dalam, dan menghalau pertumbuhan bakteri menular yang menyukai kelembapan.
Cobalah untuk tidak mencukur habis dan sisakan sedikit rambut kemaluan untuk mengurangi risiko terkena infeksi. Berhati-hatilah saat mencukur karena bisa menyebabkan lecet dan ruam pada kulit vagina.
7. Membasuh vagina dari arah yang tepat
Beberapa dari kamu mungkin tidak menyadari hal ini, tetapi cara kamu membasuh vagina juga penting. Menyeka vagina dari arah yang tepat, yaitu dari depan ke belakang bukan sebaliknya, untuk mencegah kotoran dan bakteri dari dubur berpindah masuk ke vagina dan menyebabkan infeksi.
Itulah kebiasaan yang terlihat sepele, tapi ternyata berdampak besar bagi kesehatan vagina. Yuk, perbaiki untuk merawat kebersihan si organ intim.