Manfaat Puasa Sebagai Detoksifikasi Alami dalam Tubuh
Puasa ternyata dapat membantu proses pembersihan atau detoksifikasi alami dalam tubuh kita.
23 Mei 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sejumlah paparan bahan kimia yang berada di sekeliling kita memang tidak bisa sepenuhnya dihindari.
Mulai dari paparan pengharum ruangan yang berada di kamar, kantor, atau mobil; asap polusi kendaraan yang memenuhi udara; paparan kimia dari sabun pembersih rumah tangga; paparan dari makanan atau minuman olahan pabrikan serta yang tercemar; dan lain sebagainya.
Editors' Pick
1. Detoksifikasi alami dengan berpuasa
Tanpa disadari, kita mungkin akan terpapar bahan kimia atau racun yang bisa membahayakan tubuh setiap harinya. Bahkan yang mengejutkan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi baru lahir memiliki kemungkinan terpapar lebih dari 200 partikel bahan kimia dalam tali pusat mereka.
Bagaimana dengan kita orang dewasa yang sudah melakukan segudang aktivitas dan berinteraksi ya, Ma?
Menanggapi kekhawatiran ini, banyak program atau metode detoksifikasi yang menjanjikan untuk menghilangkan akumulasi paparan bahan kimia di dalam tubuh kita. Metode ini biasanya melalui minuman, suplemen, metode-metode pengobatan alternatif, atau kombinasi ketiganya.
Tetapi, ternyata masih ada cara lain selain metode-metode tersebut, yaitu dengan cara berpuasa. Ibadah yang sekarang sedang dijalankan seluruh umat muslim ini, memang sudah diklaim oleh banyak penelitian memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Selain manfaat spiritual yang didapat, puasa yang dijalankan dengan tepat sesuai aturan disebut dapat membantu meremajakan dan meregenerasi tubuh.
Saat berpuasa, tubuh juga dapat mempercepat penyembuhan penyakit melalui detoksifikasi alami, yaitu ‘pembersihan’ radikal bebas serta paparan kimia dan racun, sehingga kesehatan jadi lebih optimal. Hal ini sudah dibuktikan melalui beberapa penelitian medis.
Baca Juga: 6 Keuntungan Menjalani Puasa bagi Kesehatan Tubuh dan Mental Kamu
2. Puasa bukan hanya menurunkan berat badan
Di luar sebagai kewajiban semua umat muslim, minat metode berpuasa sebagai penurun berat badan juga telah berkembang sejak diterbitkannya buku The Fast Diet di Inggris dan cukup banyak diminati.
Dengan berpuasa, tubuh bisa mengalami penurunan sekitar 500 hingga 600 kalori per hari, jika berpuasa selama dua hari dalam seminggu.
Puasa juga membantu banyak orang mengatasi penyakit akibat gaya hidup, seperti diabetes.
Bukan hanya membatasi asupan makanan saja, berpuasa juga dapat mengaktifkan respons pada sel di dalam tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak, sehingga dapat meningkatkan kesehatan.
Metode puasa sebagai penurunan berat badan yang berkembang di masyarakat luas dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
- Intermittent fasting (IF), yaitu tidak mengonsumsi makanan apa pun dalam waktu yang lama, seperti 16 jam atau lebih secara berulang.
- Periodic fasting (PF), yaitu puasa berkala yang biasanya berlangsung 2 hingga 21 hari atau lebih.
- Time-restricted fasting (TRF), yaitu puasa yang mengharuskan kita membatasi asupan makanan sehari-hari hingga 8 jam pada jam-jam tertentu setiap harinya.
Puasa yang dijalani umat muslim saat bulan Ramadan merujuk pada metode periodic fasting (PF). Puasa ini mempromosikan pelepasan sel induk yang dapat meregenerasi jaringan di dalam tubuh, melawan penyakit, serta meningkatkan fungsi organ-organ dalam tubuh.