5 Cara Pencegahan Omicron XBB, Mudah untuk Cegah Infeksi dan Penularan
Varian Omicron XBB sangat mudah menyebar. Untuk itu, ketahui 5 cara pencegahannya yuk, Ma!
26 Oktober 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bila pada penghujung tahun 2021, kita dihebohkan dengan varian Omicron yang masuk Indonesia, kini masyarakat diminta mewaspadai subvarian Omicron baru, yakni Omicron XBB.
Varian XBB diidentifikasi pertama kali di India kemudian 24 negara lain, salah satunya Singapura dengan kasus lonjakan pasien COVID-19 sebanyak 54%. Presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah menyatakan “Varian XBB merupakan yang terbaru dari serangkaian varian yang telah muncul di negara-negara dengan tingkat vaksinasi tinggi.”
Tak hanya Singapura, Indonesia mengimbau warganya untuk berwaspada akan varian yang sangat cepat menjalar tersebut. Kasus pertama XBB di Indonesia, terdeteksi pada seorang perempuan 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
XBB atau BA.2.10 merupakan evolusi dari strain subvarian BA.2 omicron. XBB dinyatakan lebih menular ketimbang strain COVID-19 sebelumnya. Jumlah infeksi dari varian ini memang meningkat signifikan, namun tidak memunculkan kondisi yang lebih parah dari Omicron.
Untuk itu, Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril meminta masyarakat untuk mengutamakan protokol kesehatan seperti yang telah dan saat ini kita terapkan, juga melakukan pemeriksaan apabila mengalami gejala COVID-19.
Mewaspadai lonjakan kasus Omicron XBB, penting bagi Mama untuk mengetahui 5 cara pencegahan Omicron XBB dari penjelasan Popmama.com berikut.
Mari kita simak!
1. Pentingnya penggunaan masker yang tepat
Pemakaian masker adalah salah satu pencegahan yang baik dari setiap droplet yang mungkin membawa virus. Namun, perlu diingat bahwa masker tak selalu melindungi, apabila tidak tepat dalam pemilihannya.
Menurut rangkuman para pakar yang dilansir oleh Unicef indonesia, jenis masker yang dibutuhkan keluarga, yakni:
Masker nonmedis (masker kain)
Diperuntukan bagi keluarga yang tinggal di daerah dengan kasus COVID-19 yang tinggi, namun tidak memiliki gejala apapun. Maka, jenis masker yang disarankan adalah masker nonmedis.
Masker medis
Masker jenis ini disarankan bagi anggota keluarga mama yang punya risiko terkena penyakit berat akibat COVID-19 atau yang punya kondisi kesehatan bawaan pada anggota keluarga lansia berusia 60 tahun ke atas.
Editors' Pick
2. Menghindari kerumunan
Tahukah Mama, droplet dari pasien terinfeksi yang bersin memiliki kecepatan 50 m/s selama 0,12 detik. Bahkan untuk bernapas saja, Mama bisa tertular dalam hitungan 1 m/s atau selama 1 detik.
Inilah yang jadi alasan, mengapa Mama disarankan untuk tidak berada di kerumunan orang, untuk menghindari adanya kontak dengan orang yang sudah terinfeksi.