Indra Bekti Alami Gangguan Ingatan Pascaoperasi, Cek Penyebabnya
Operasi di otak umumnya akan menimbulkan disfungsi kognitif
5 Januari 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pembawa acara kondang, Indra Bekti dikabarkan mengalami pendarahan otak dan mengharuskan laki-laki usia 45 tahun ini menjalani operasi.
Setelah dua kali menjalani operasi dan siuman, kondisi Indra Bekti pun berangsur membaik dan bisa berkomunikasi, sesuai dengan pernyataan sang adik, Cipta.
Hanya saja, Indra sedikit mengalami gangguan ingatan yang tidak parah, seperti tidak bisa mengingat dengan baik aktivitas yang dilakukan.
"Kalau lupa orang nggak, sama orang ya gitu kalau sudah ketemu ya tapi nanti orangnya pulang nanti ditanya lagi 'kok si ini belum datang ya' padahal baru datang tadi," ujar Cipta.
Kira-kira bagaimana bisa Indra Bekti mengalami gangguan ingatan ya, Ma? Selengkapnya, simak penjelasan Popmama.com untuk Indra Bekti alami gangguan ingatan, cek penyebabnya di bawah ini.
Editors' Pick
Pendarahan Otak Bisa Sebabkan Gangguan Ingatan
Setelah didapati jatuh di kamar mandi dan pingsan, Indra Bekti menjalani operasi sebanyak dua kali, karena mengalami pendarahan otak.
Dalam istilah kedokteran, adanya pendarahan internal di otak sebagai akibat dari robeknya pelebaran pembuluh darah di otak, disebut juga dengan Aneurisma.
Hal lain yang bisa menyebabkan seseorang mengalami pendarahan otak bisa datang dari gaya hidup buruk dan riwayat benturan di kepala, maupun turunan.
Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tetapi umumnya terjadi pada laki-laki maupun perempuan dengan usia 40 tahun keatas.
Disfungsi kognitif adalah salah satu komplikasi potensial dari setiap penyakit otak. Pendarahan otak dan perawatannya dapat menyebabkan perubahan fisik pada jaringan otak dan menyebabkan defisit kognitif yang menyebar, termasuk masalah dengan perhatian, memori, fungsi eksekutif, dan pemrosesan informasi.
Area otak yang mengalami perdarahan menentukan fungsi apa yang terpengaruh, yang bisa berupa ucapan, kontrol motorik, kognisi, atau bahkan emosi.
Misalnya, kerusakan pada lobus temporal kiri dikaitkan dengan suasana hati yang buruk, tetapi kerusakan di sisi kanan dapat menyebabkan reaksi manik. Kerusakan pada lobus frontal sering mengubah pemrosesan emosi dan perilaku.
Kemampuan Kognitif Bisa Membaik dengan Melakukan Terapi
Melakukan terapi remediasi kognitif akan baik untuk pasien dalam menggunakan kemampuan kognitif dasarnya untuk menggabungkan semua domain fungsi: emosional, perilaku, dan kognitif.
Rehabilitasi kognitif didasarkan pada prinsip neuroplastisitas, artinya otak manusia bukanlah organ yang statis tetapi dapat diubah secara fisik.
Perubahan perilaku, emosi, dan kognitif setelah perdarahan intraserebral(jaringan otak) dapat membuat stres, namun dengan rehabilitasi yang berkualitas, pasien dapat mencapai hasil yang sangat baik dan kualitas hidup yang baik.
Diperlukan waktu 3 hingga 6 minggu untuk pulih sepenuhnya. Jika seseorang mengalami pendarahan dari aneurisma, ini mungkin memakan waktu lebih lama. Orang yang mengalaminya mungkin merasa lelah hingga 12 minggu atau lebih.
Jika mengalami stroke atau cedera otak akibat pendarahan, maka mungkin mengalami masalah permanen seperti kesulitan berbicara atau berpikir, kelemahan otot, atau mati rasa.
Pasien pascaoperasi mungkin merasa pusing atau bingung, atau bicara yang mungkin tidak normal setelah operasi.
Kondisi gangguan ingatan memang biasa terjadi, tetapi mungkin akan membaik bila melakukan terapi.