Mengenal Apa Itu Dodotan yang Dipakai Kaesang dan Erina Ngunduh Mantu
Erina dan Kaesang mengenakan pakaian adat pernikahan khas Solo
13 Desember 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono berlanjut ke prosesi kirab dan ngunduh mantu pada Minggu (11/12/2022) di Gedung Loji Gandrung, Solo.
Keduanya terlihat mengenakan busana Solo Basahan atau dikenal dengan sebutan dodotan. Busana ini sering dipakai dalam acara pernikahan adat Jawa, salah satunya yang dilakukan pada acara pernikahan putra kedua Presiden Jokowi dan finalis Puteri Indonesia ini.
Ingin lebih mengenal dodotan yang dipakai Kaesang dan Erina saat ngunduh mantu? Simak artikel Popmama.com berikut ini.
Editors' Pick
Apa Itu Busana Basahan atau Dodotan
Kain Dodot pada basahan merupakan busana kebesaran yang sering digunakan dalam acara pernikahan adat Jawa.
Busana yang dipakai oleh sepasang kekasih pada adat Jawa tersebut memanfaatkan kain jarik atau sinjang dengan panjang 3,675 m sampai 4 m dan lebarnya 2 m.
Dodot adalah kain utama dari penggunaan busana basahan yang terbuat dari kain mori, prada emas pada pinggiran kain, dan ditengah kain terdapat kain putih berbentuk jajaran genjang.
Mempelai laki laki mengenakan busana adat berupa basahan ngliga sarira (tidak memakai baju), dan kain dodot dengan motif alas-alasan bergambar.
Rangkaian busana Basahan yang dikenakan mempelai laki-laki, diantaranya kuluk mathak, sumping, kalung ulur, keris, roncean melati, kolongan keris, gelang epek,timang, ukup, buntal, dodot alas-alasan, dan celana cinde.
Sementara, pengantin perempuan mengenakan cunduk mentul, cunduk jungkat, centhung, riasan wajah (paes, alis menjangan ranggah, laler mencok), tiba dada, bokor mengkurep, suweng, kalung, bros, gelang, dodot alas-alasan, kain cinde, slepe, buntal, dan udet.
Hasil riasan wajah Erina Gudono pada acara kirab dan ngunduh mantu dikreasikan oleh Bennu Sorumba.
Sejarah Busana Dodotan atau Solo Basahan
Sebagai wujud melestarikan adat budaya Solo, pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono mengimplementasikan pakaian adat Jawa, yakni Dodotan pada acara ngunduh mantu yang digelar Minggu (11/12/2022).
Dikutip dari jurnal Kajian Estetika Busana Basahan Dodot Ageng Bangun Tulak di Pernikahan Adat Pura Mangkunegaran yang ditulis Hanintia Elma Derista, dodot merupakan kain utama dari penggunaan busana basahan.
Busana ini dikenakan pada upacara adat Panggih terdapat benang merah yang menjadikan busana Basahan di Pura Mangkunegaran tidak terlepas dari pakem yang ada di Keraton Kasunanan.
Busana pengantin tersebut dirancang oleh Sri Susuhunan Pakubuwono II yang bertakhta di Kasunanan Surakarta Hadiningrat untuk menggantikan Paes Ageng yang dipakai di Keraton Yogyakarta.
Busana basahan bermula pada zaman Mataram Islam yang corak busana tradisionalnya semula sama untuk seluruh wilayah mataram.
Paes Ageng sendiri merupakan pusaka budaya tentang busana pernikahan adat Mataram dan diminta oleh Pangeran Mangkubumi (Sri Sultan Hamengkubuwono I) sebagai pemilik wilayah dan keraton di Yogyakarta.
Sementara, Sri Susuhunan Pakubuwana II yang bertahta di Kasunanan Surakarta Hadiningrat menggantikan Paes Ageng dengan merancang busana pengantin dengan nama Solo Basahan dan digunakan sebagai pakaian adat resmi kerajaan dalam upacara pernikahan di Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Akhirnya, Solo Basahan menjadi kekhasan budaya sebagai pembeda dan jati diri wilayahnya.