Apa Itu Kanker Ovarium? Paling Umum Menyerang Perempuan

Kanker ovarium merupakan kanker paling umum pada perempuan, khususnya yang sudah lanjut usia

15 Oktober 2024

Apa Itu Kanker Ovarium Paling Umum Menyerang Perempuan
Freepik

Kanker ovarium merupakan salah satu jenis kanker yang menyerang ovarium sebagai penghasil sel telur pada perempuan.

Menurut data dari Journal of Clinical Oncology, kanker ovarium adalah penyebab utama kematian di antara kanker ginekologi dan memiliki tingkat deteksi yang rendah pada stadium awal, sehingga sering terdiagnosis pada tahap sudah lanjut. Ini menimbulkan risiko serius, terutama bagi perempuan berusia 40 tahun ke atas.

Berikut, Popmama.com akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu kanker ovarium? Pembahasan ini mencakup gejala, penyebab, dan opsi pengobatan yang tersedia berdasarkan Journal of Clinical Oncology.

1. Apa itu kanker ovarium?

1. Apa itu kanker ovarium
Freepik/Eddows-animator

Kanker ovarium adalah jenis kanker yang berasal dari ovarium, salah satu organ penting dalam sistem reproduksi pada perempuan. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon, seperti estrogen serta progesteron. 

Pada kanker ovarium, sel-sel di dalam ovarium tumbuh secara tidak terkendali dan dapat menyebar ke organ tubuh lainnya. Kanker ovarium merupakan salah satu kanker paling umum pada perempuan, khususnya mereka yang sudah memasuki usia lanjut​.

Jenis kanker ovarium yang paling umum adalah kanker ovarium epitel, kanker ini mencakup hampir 90% dari semua kasus. Jenis lainnya termasuk kanker ovarium sel germinal yang sering menyerang perempuan muda. Kemudian ada juga kanker ovarium sel stroma, kanker jenis ini lebih jarang terjadi namun dapat terdeteksi lebih awal.

Editors' Pick

2. Gejala kanker ovarium

2. Gejala kanker ovarium
Pinterest.com

Gejala kanker ovarium seringkali tidak jelas dan mudah terlewatkan, terutama pada tahap awal. Perempuan dengan kanker ovarium mungkin hanya merasakan perubahan kecil yang sering dianggap remeh atau dikaitkan dengan kondisi lain. 

Sebagai contoh, perut terasa kembung atau penuh setelah makan adalah gejala awal yang umum. Rasa sakit di bagian perut bawah atau punggung sering dianggap sebagai nyeri biasa, namun bisa menjadi salah satu tanda kanker ovarium.

Selain itu, penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan juga sering terjadi pada penderita kanker ovarium. Hal ini disebabkan oleh hilangnya nafsu makan atau rasa kenyang yang cepat meskipun baru makan sedikit. 

Gejala lain yang sering muncul termasuk pendarahan vagina yang tidak normal, terutama setelah menopause. Selain itu, sering merasa perlu buang air kecil juga merupakan salah satu gejala lainnya.

Gejala-gejala ini pada awalnya mungkin terlihat seperti gangguan ringan, tetapi jika berlangsung lama atau semakin memburuk, ini bisa menjadi tanda peringatan bahwa sesuatu yang lebih serius sedang terjadi​.

Kanker ovarium juga bisa menyebabkan perubahan dalam kebiasaan buang air besar, seperti sembelit atau diare yang berkepanjangan. Pada stadium lebih lanjut, penderita mungkin mengalami kelelahan yang tidak hilang meski sudah istirahat cukup, serta mual dan muntah akibat tekanan dari tumor yang semakin besar di dalam tubuh.

Memahami gejala-gejala ini sangat penting untuk deteksi dini dan pengobatan kanker ovarium, sehingga jika gejala tersebut dirasakan, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

3. Penyebab kanker ovarium

3. Penyebab kanker ovarium
Freepik/QueenmoonliteStudio

Penyebab kanker ovarium masih belum diketahui secara pasti, namun secara umum kanker ovarium terjadi ketika DNA di dalam sel-sel ovarium mengalami perubahan atau mutasi. Mutasi tersebut menyebabkan sel-sel ovarium tumbuh tidak normal dan tidak terkendali.

Ketika pertumbuhan ini terus berlangsung tanpa dihambat, sel-sel tersebut dapat membentuk tumor dan menyebar ke bagian lain dari tubuh. Meskipun belum diketahui secara jelas apa yang menyebabkan mutasi genetik tersebut, namun beberapa faktor risiko telah diidentifikasi sebagai penyebab meningkatnya peluang seseorang untuk menderita kanker ovarium.

Beberapa faktor risiko utama yang diidentifikasi adalah:

  • Usia: Wanita berusia 40 tahun ke atas lebih rentan terhadap kanker ovarium.
  • Riwayat keluarga: Perempuan yang memiliki riwayat kanker ovarium atau kanker payudara dalam keluarganya memiliki risiko yang lebih tinggi.
  • Mutasi genetik: Mutasi pada gen BRCA1 dan BRCA2 juga meningkatkan risiko kanker ovarium. Gen-gen ini bertanggung jawab atas sekitar 10-15% kasus kanker ovarium.
  • Endometriosis: Kondisi ini juga dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena kanker ovarium​.

Selain faktor-faktor tersebut, penggunaan terapi penggantian hormon (HRT) dan obesitas juga dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi.

4. Pengobatan kanker ovarium

4. Pengobatan kanker ovarium
Freepik.com/freepik

Pengobatan kanker ovarium bervariasi tergantung pada jenis dan stadium kanker saat diagnosis. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan antara lain:

  • Pembedahan: Pembedahan merupakan pilihan utama dalam banyak kasus kanker ovarium, terutama jika kanker telah ditemukan pada stadium awal. Prosedur ini biasanya melibatkan pengangkatan ovarium yang terinfeksi dan tuba fallopi, serta dalam beberapa kasus, rahim juga diangkat. Pada stadium lanjut, pembedahan bertujuan untuk mengangkat sebanyak mungkin jaringan kanker untuk mencegah penyebarannya lebih lanjut.
  • Kemoterapi: Kemoterapi adalah salah satu metode pengobatan yang sering digunakan baik sebelum maupun setelah pembedahan. Obat-obatan yang digunakan dalam kemoterapi, dirancang untuk membunuh sel-sel kanker tersisa atau memperkecil tumor sebelum operasi.
  • Terapi target: Terapi ini menggunakan obat-obatan yang khusus menargetkan sel kanker tanpa merusak sel normal di sekitarnya. Terapi ini sangat efektif pada stadium lanjut, ketika sel kanker sulit diangkat melalui operasi.
  • Radioterapi: Radioterapi adalah metode pengobatan yang menggunakan radiasi untuk mengecilkan tumor dan membunuh sel kanker. Meskipun lebih jarang digunakan untuk kanker ovarium dibandingkan jenis kanker lainnya, radioterapi tetap dapat digunakan pada kasus tertentu untuk mengurangi gejala atau mengecilkan tumor yang tidak bisa dioperasi​.

Penting bagi pasien untuk mendiskusikan opsi pengobatan dengan dokter mereka, karena setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda-beda. Pemilihan metode pengobatan bergantung pada seberapa jauh kanker telah menyebar dan kondisi kesehatan umum pasien.

Dengan penanganan yang tepat, banyak pasien dapat memperpanjang harapan hidup mereka dan meningkatkan kualitas hidup selama perawatan. Itu dia yang bisa menjawab pertanyaan mengenai apa itu kanker ovarium? Kanker ovarium adalah kondisi yang serius dan sering kali baru terdeteksi pada stadium lanjut. 

Dengan memahami gejala, faktor risiko, dan opsi pengobatan yang tersedia, perempuan dapat lebih waspada dan berkonsultasi lebih awal dengan dokter. Deteksi dini dan perawatan yang tepat adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan.

Baca juga:

The Latest