Apa Itu Penyakit Disfagia, Benarkah Bikin Susah Menelan?
Hati-hati, gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja!
19 September 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Disfagia adalah kondisi medis yang menyebabkan kesulitan menelan, baik makanan, minuman, atau bahkan air liur.
Menurut sebuah jurnal kesehatan yang diterbitkan oleh Journal of Gastroenterology, disfagia seringkali dikaitkan dengan penyakit neurologis seperti stroke. Namun, dapat juga disebabkan oleh gangguan struktural seperti penyempitan kerongkongan.
Berikut Popmama.com merangkum beberapa fakta mengenai disfagia yang dapat menjawab pertanyaan Mama mengenai apa itu penyakit disfagia?
1. Apa itu penyakit Disfagia?
Disfagia adalah gangguan menelan yang dapat berdampak pada kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja, tetapi lebih umum dialami oleh lansia dan orang dengan gangguan sistem saraf.
Berdasarkan letak terjadinya gangguan, disfagia dibedakan menjadi dua jenis, yaitu disfagia orofaringeal dan disfagia esofageal.
Disfagia orofaringeal terjadi pada bagian tenggorokan dan mulut. Sedangkan disfagia esofageal berhubungan dengan masalah di kerongkongan, yaitu saluran pencernaan yang menghubungkan tenggorokan dengan lambung.
2. Gejala Disfagia yang harus diwaspadai
Disfagia seringkali disertai dengan beberapa gejala yang membuat aktivitas makan dan minum menjadi tidak nyaman. Beberapa gejala umum dari disfagia meliputi:
- Rasa nyeri saat menelan
- Sensasi makanan tersangkut di tenggorokan atau dada
- Batuk atau tersedak saat makan atau minum
- Suara serak atau kesulitan berbicara setelah makan
- Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas
Jika Mama atau anggota keluarga lainnya merasakan salah satu gejala tersebut, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat .
Editors' Pick
3. Penyebab Disfagia yang beragam
Penyebab penyakit ini sangat beragam dan dapat diklasifikasikan menjadi disfagia orofaringeal dan esofageal. Beberapa penyebab umum yang bisa diperhatikan antara lain:
- Kerusakan saraf akibat stroke atau cedera kepala
- Penyakit degeneratif seperti Parkinson dan ALS
- Penyempitan esofagus atau kerongkongan akibat refluks asam lambung yang kronis (GERD)
- Tumor di tenggorokan atau esofagus
- Penyakit autoimun seperti skleroderma
Dengan banyaknya faktor penyebab, penting bagi dokter untuk melakukan serangkaian tes guna menentukan penyebab pasti disfagia.
4. Komplikasi yang Bisa Timbul Akibat Disfagia
Disfagia yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan komplikasi serius. Salah satu yang paling mengkhawatirkan adalah pneumonia aspirasi, di mana makanan atau cairan yang tertelan masuk ke saluran pernapasan dan menyebabkan infeksi.
Selain itu, disfagia juga dapat mengakibatkan malnutrisi dan dehidrasi karena penderita sulit memenuhi asupan gizi yang cukup. Oleh karena itu, penting untuk mengenali gejala dini dan mencari perawatan medis yang sesuai dan tepat sasaran.
5. Cara diagnosis Disfagia
Dokter biasanya menggunakan beberapa metode untuk mendiagnosis disfagia. Pemeriksaan fisik dan riwayat medis pasien adalah langkah awal, tetapi ada beberapa tes lanjutan yang dapat dilakukan, seperti:
- Tes barium swallow, di mana pasien diminta menelan cairan barium untuk melihat pergerakan makanan melalui kerongkongan dengan sinar-X
- Endoskopi untuk memeriksa saluran pencernaan bagian atas
- Tes manometri untuk mengukur tekanan di kerongkongan
Proses diagnosis ini penting untuk mengetahui jenis disfagia yang dialami pasien dan memilih metode pengobatan yang sesuai .
6. Pengobatan Disfagia yang Tepat
Pengobatan untuk disfagia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa metode pengobatan yang umum digunakan, meliputi:
- Terapi menelan dengan ahli terapi wicara
- Perubahan pola makan, seperti mengonsumsi makanan yang lebih lunak
- Operasi untuk memperbaiki kerongkongan yang mengalami penyempitan
- Penggunaan obat-obatan untuk mengatasi refluks asam atau peradangan kerongkongan
Penting bagi Mama untuk bekerja sama dengan dokter dalam menentukan rencana perawatan yang tepat agar gejala disfagia bisa diminimalisir dan kualitas hidup tetap terjaga .
Itu dia fakta-fakta mengenai disfagia yang mungkin dapat menjawab pertanyaan Mama mengenai apa itu penyakit disfagia?
Penting bagi Mama untuk memahami gejala dan penyebab disfagia agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika si Kecil atau anggota keluarga lainnya mengalami kesulitan menelan. Penanganan yang tepat dapat membantu memperbaiki kondisi dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Baca juga:
- Apa Itu Wetland Virus? Virus Baru di China yang Ditularkan Lewat Kutu
- Apa itu Diet Tiongkok? Menurunkan BB hingga 10 Kg dalam 5 Hari
- Apa itu Penyakit Raja Singa? Kenali Ciri, Penyebab, dan Pengobatannya