Bolehkah Minum Susu Setelah Konsumsi Obat?
Ada beberapa jenis obat yang efeknya bisa berkurang jika dikonsumsi bersamaan dengan susu lho!
2 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Susu adalah minuman yang sering dikonsumsi karena kaya akan nutrisi penting, seperti kalsium, protein, dan vitamin yang baik untuk tubuh. Minum susu setiap hari memberikan banyak manfaat kesehatan, terutama untuk menjaga kekuatan tulang dan gigi.
Bagi banyak orang, susu juga menjadi pilihan minuman yang menenangkan dan bisa dinikmati kapan saja, termasuk saat sedang sakit. Namun, muncul pertanyaanbolehkah minum susu setelah konsumsi obat?
Ketika Mama sedang sakit atau dalam proses pemulihan, mengonsumsi obat tentu menjadi bagian penting dari rutinitas. Namun, tak jarang Mama mungkin bertanya-tanya apakah susu bisa mempengaruhi cara kerja obat yang diminum.
Berikut Popmama.com merangkum beberapa hal penting yang perlu Mama ketahui mengenai interaksi antara susu dan obat, serta aturan yang harus diperhatikan agar pengobatan tetap efektif dan aman.
Bolehkah minum susu setelah konsumsi obat?
Minum susu setelah mengonsumsi obat sebenarnya bisa saja dilakukan dan tidak berbahaya, namun hal ini tidak dianjurkan untuk semua jenis obat. Journal of Clinical Pharmacology juga mencatat bahwa makanan yang tinggi kalsium seperti susu bisa mempengaruhi efektivitas beberapa obat lain, termasuk antibiotik dan suplemen mineral.
Secara umum, konsumsi susu setelah minum obat perlu diperhatikan dengan hati-hati. Meskipun tidak semua obat berinteraksi dengan susu, ada beberapa jenis obat yang efeknya bisa berkurang jika dikonsumsi bersamaan dengan susu.
Susu dapat mempengaruhi penyerapan obat tertentu karena kandungan kalsium dan lemak yang ada di dalamnya.Sebagai contoh, kalsium dalam susu dapat berinteraksi dengan beberapa obat antibiotik, seperti tetrasiklin dan siprofloksasin, yang pada akhirnya mengurangi efektivitas obat tersebut. Namun, untuk obat-obatan lainnya, susu mungkin tidak memberikan dampak negatif, sehingga tetap aman untuk diminum.
Editors' Pick
Obat yang boleh dikonsumsi dengan susu
Ada beberapa obat yang tetap aman jika dikonsumsi bersamaan dengan susu. Obat-obatan yang tidak terpengaruh oleh kalsium atau lemak dalam susu umumnya dapat diminum dengan susu tanpa menimbulkan masalah pada penyerapan atau efektivitasnya.
Salah satu kelompok obat yang dianjurkan untuk diminum bersamaan dengan susu adalah kortikosteroid, seperti prednison. Hal ini karena kortikosteroid dapat meningkatkan pengeluaran kalium dan kalsium dari tubuh. Susu berperan sebagai pengganti kalium dan kalsium yang dikeluarkan, sehingga membantu menjaga keseimbangan nutrisi di dalam tubuh selama penggunaan obat ini.
Selain itu, obat HIV seperti ritonavir dan nelfinavir, bahkan bisa dicampur langsung dengan susu agar lebih mudah diminum. Ini dapat membuat rasa obat menjadi lebih enak dan membantu Mama lebih nyaman saat meminumnya. Mama tetap disarankan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat atau konsultasi dengan dokter untuk memastikan keamanannya.
Obat yang tidak boleh dikonsumsi dengan susu
Ada obat-obatan yang sebaiknya tidak diminum bersama susu, terutama obat-obatan dari kelompok tetrasiklin dan kuinolon, seperti ciprofloxacin dan levofloxacin, tidak dianjurkan diminum bersama susu. Kalsium dalam susu dapat mengikat zat aktif dalam antibiotik ini, sehingga usus tidak bisa menyerapnya dengan baik. Akibatnya, efektivitas antibiotik menjadi berkurang, dan infeksi mungkin tidak teratasi dengan maksimal.
Selain antibiotik, suplemen zat besi juga tidak boleh diminum bersamaan dengan susu. Kandungan kalsium dalam susu dapat mengganggu penyerapan zat besi di perut, yang dapat mengurangi khasiat suplemen tersebut.
Obat-obatan antikanker juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersama susu. Kandungan dalam susu bisa menghambat penyerapan obat antikanker, yang menyebabkan efektivitas pengobatan menurun. Agar pengobatan berjalan efektif, sebaiknya Mama menghindari konsumsi susu saat menjalani terapi obat antikanker.
Penelitian dalam jurnal Thyroid juga mengamati bahwa susu mengurangi penyerapan levothyroxine, sebuah obat yang umum digunakan untuk terapi hormon tiroid. Studi ini menunjukkan bahwa kalsium dalam susu dapat menurunkan efektivitas obat ketika diminum bersamaan, karena kalsium mengikat obat dan mengurangi jumlah obat yang diserap tubuh. Oleh karena itu, sebaiknya Mama memperhatikan kembali jenis obat yang sedang dikonsumsi dan petunjuk pemakaiannya.
Jarak waktu aman minum obat setelah minum susu
Agar obat dapat bekerja dengan optimal, penting untuk memberikan jeda waktu antara konsumsi susu dan obat. Sebagai aturan umum, disarankan untuk menunggu setidaknya 3-4 jam setelah mengonsumsi susu sebelum minum obat.
Jarak waktu ini bisa membantu obat terserap dengan baik oleh tubuh tanpa terganggu oleh kandungan dalam susu. Setiap obat memiliki aturan yang berbeda, jadi penting untuk selalu membaca instruksi pada kemasan atau berkonsultasi dengan dokter untuk petunjuk yang lebih spesifik.
Jadi, bolehkah minum susu setelah konsumsi obat? Minum susu setelah konsumsi obat sebenarnya boleh saja dilakukan, tetapi ada beberapa jenis obat yang dapat berinteraksi negatif dengan kandungan dalam susu.
Oleh karena itu, penting bagi Mama untuk mengetahui jenis obat yang aman dan tidak aman jika diminum bersamaan dengan susu. Sebaiknya beri jarak waktu antara konsumsi obat dan susu agar obat bisa bekerja secara optimal.
Jika Mama masih ragu, konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan susu bersamaan dengan obat yang sedang dikonsumsi untuk memastikan kesehatan tetap terjaga.
Baca juga:
- Bolehkah Pakai Obat Kumur Setiap Hari? Simak Penjelasannya!
- Bolehkah Minum Vitamin saat Perut Kosong? Ini Penjelasan Medis Dokter!
- Bolehkah Olahraga setelah Divaksinasi?