Gabapentin Obat Apa? Simak Manfaat hingga Efek Sampingnya!
Obat ini merupakan salah satu obat yang bisa mengatasi kondisi nyeri saraf dan kejang!
10 November 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Gangguan kejang dan nyeri saraf sering kali membutuhkan penanganan khusus, agar tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Salah satu obat yang sering diresepkan untuk mengatasi kondisi ini adalah gabapentin.
Obat ini termasuk dalam golongan antikonvulsan atau anti kejang dan dapat digunakan, untuk berbagai kondisi neurologis.
Namun, sebenarnya Gabapentin obat apa sih? Berikut Popmama.com merangkum informasi lengkap mengenai gabapentin, dari manfaat, dosis, hingga efek sampingnya. Simak yuk!
Deskripsi obat Gabapentin
Gabapentin adalah obat antikonvulsan yang berfungsi meredakan kejang pada pasien epilepsi. Obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas listrik yang tidak normal di otak, penyebab utama dari kejang.
Gabapentin juga dapat merangsang produksi asam gamma-aminobutirat (GABA) di otak, senyawa yang berfungsi menurunkan aktivitas abnormal neuron. Selain itu, gabapentin kerap digunakan untuk mengatasi nyeri saraf dan sindrom kaki gelisah.
Manfaat obat Gabapentin
Gabapentin memiliki berbagai manfaat, khususnya dalam penanganan gangguan saraf seperti berikut:
- Kejang akibat epilepsi: Manfaat utama gabapentin adalah sebagai terapi tambahan, untuk mencegah dan mengendalikan kejang pada epilepsi. Obat ini membantu mengurangi aktivitas listrik abnormal di otak, sehingga dapat mengurangi frekuensi kejang pada pengidap epilepsi, baik dewasa maupun anak-anak.
- Nyeri saraf pasca-cacar api (herpes zoster): Pasien yang mengalami cacar api dapat mengalami neuralgia post-herpetika, atau nyeri saraf berkepanjangan. Gabapentin efektif dalam mengatasi nyeri saraf ini dengan mengubah sinyal nyeri yang disampaikan ke otak, sehingga membantu mengurangi ketidaknyamanan yang dirasakan.
- Sindrom kaki gelisah: Kondisi ini membuat seseorang merasa perlu menggerakkan kakinya secara berulang, terutama di malam hari, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Gabapentin dapat mengurangi gejala tersebut pada pasien dengan sindrom kaki gelisah tingkat sedang hingga berat.
Selain ketiga manfaat di atas, gabapentin terkadang juga digunakan untuk mengatasi nyeri neuropati akibat diabetes atau nyeri saraf di leher dan punggung, serta beberapa gangguan kecemasan.
Editors' Pick
Komposisi obat Gabapentin
Obat ini mengandung bahan aktif gabapentin dalam berbagai dosis, seperti 100 mg, 300 mg, dan 600 mg.
Gabapentin tersedia dalam beberapa bentuk, termasuk kapsul, tablet, dan cairan oral. Dosis yang diberikan umumnya disesuaikan dengan kondisi medis, dan respon tubuh terhadap pengobatan.
Dosis penggunaan obat Gabapentin
Dosis gabapentin tergantung pada kondisi medis pasien dan tujuan pengobatan:
- Epilepsi: Untuk dewasa dan anak di atas 12 tahun, dosis awal dimulai dengan 300 mg pada hari pertama. Pada hari kedua, dosis meningkat menjadi 300 mg dua kali sehari, dan pada hari ketiga menjadi 300 mg tiga kali sehari. Dosis pemeliharaan umumnya 300 hingga 600 mg tiga kali sehari, dengan dosis maksimum hingga 3600 mg per hari.
- Nyeri saraf: Dosis awal pada orang dewasa dimulai dengan 300 mg sehari, yang ditingkatkan menjadi dua kali sehari pada hari kedua dan tiga kali sehari pada hari ketiga. Dosis maksimal untuk nyeri saraf adalah 1800 mg per hari.
- Sindrom kaki gelisah: Dosis yang dianjurkan adalah 600 mg sekali sehari, dikonsumsi pada sore hari.
Dosis yang tepat untuk gabapentin bervariasi tergantung kondisi kesehatan dan tanggapan tubuh terhadap obat, sehingga penting untuk mengikuti arahan dokter.
Waktu yang tepat mengonsumsi Gabapentin
Gabapentin dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tergantung pada anjuran dokter dan kebutuhan medis. Bentuk tablet atau kapsul perlu ditelan utuh dengan segelas air, tanpa dikunyah atau dihancurkan.
Untuk bentuk cair, gunakan alat pengukur khusus agar dosisnya akurat. Selain itu, penting untuk tidak menghentikan obat secara tiba-tiba karena dapat meningkatkan risiko kejang. Jika ingin menghentikan penggunaan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
Efek samping obat Gabapentin
Gabapentin dapat menimbulkan beberapa efek samping yang umum, seperti:
- Kantuk, pusing, dan sakit kepala
- Penglihatan kabur
- Mual, muntah, dan sembelit
- Mulut kering dan penambahan berat badan
- Pembengkakan pada tangan, kaki, atau pergelangan kaki
Efek samping serius yang lebih jarang termasuk ruam, pembengkakan wajah atau tenggorokan, perubahan memori, dan suasana hati. Beberapa orang juga mungkin mengalami pikiran untuk bunuh diri atau depresi saat menggunakan obat ini. Jika merasakan gejala ini, segera konsultasikan dengan petugas medis.
Harga obat Gabapentin
Harga gabapentin dimulai dari Rp11.052. Harga ini bervariasi sesuai dengan merek dan bentuk sediaan obat.
Beberapa merek yang tersedia antara lain Gabapentin 300 mg dan 100 mg serta Alpentin dengan berbagai dosis, seperti 100 mg dan 300 mg. Kisaran harga biasanya tergantung pada jumlah dosis dan merek yang dipilih.
Itu dia jawaban dari pertanyaan Gabapentin obat apa? Dengan memahami informasi gabapentin, dari manfaat hingga efek sampingnya, diharapkan pengguna dapat mengonsumsinya dengan lebih bijak.
Tetap konsultasikan dengan tenaga medis sebelum memulai pengobatan gabapentin agar sesuai dengan kebutuhan kesehatan.
Baca juga:
- 10 Rekomendasi Obat Pengering Luka dan Lebam, Dijamin Ampuh
- 5 Cara untuk Mengobati Gejala Endometriosis, Dapat Kurangi Sakit
- Mefenamic Acid Obat Apa? Ini Manfaat, Komposisi, dan Harga!