3 Jenis Hormon Stres, Ini Cara Mengatasinya!

Tubuh kita melepaskan tiga hormon utama sebagai respons terhadap stres yang memengaruhi fungsi tubuh

14 Oktober 2024

3 Jenis Hormon Stres, Ini Cara Mengatasinya
Freepik/Cookie_studio

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam The Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, tubuh melepaskan tiga hormon utama sebagai respons terhadap stres, yaitu kortisol, adrenalin, dan norepinefrin. 

Hormon-hormon ini memengaruhi berbagai fungsi tubuh, mulai dari pengaturan energi hingga peningkatan kewaspadaan. Meski penting untuk membantu tubuh menghadapi situasi berbahaya, hormon-hormon stres ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan jika terus diproduksi secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama.

Berikut Popmama.com merangkum 3 jenis hormon stres berdasarkanThe Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism. Yuk, simak!

1. Kortisol

1. Kortisol
Freepik/DCStudio

Kortisol adalah hormon yang memainkan peran utama dalam membantu tubuh menghadapi stres. Kortisol akan meningkatkan kadar gula darah dan menekan fungsi tubuh yang tidak esensial, seperti sistem pencernaan.

Kortisol membantu tubuh untuk fokus pada situasi stres dengan memberikan lebih banyak energi yang diperlukan untuk merespons. Namun, kadar kortisol yang tinggi dalam waktu lama dapat memicu masalah kesehatan seperti penambahan berat badan, gangguan tidur, serta melemahnya sistem kekebalan tubuh. 

Penting untuk menjaga kualitas tidur, karena pola tidur yang teratur dapat membantu mengendalikan kadar kortisol di dalam tubuh. Meditasi dan latihan pernapasan juga bisa menjadi alat yang efektif dalam menurunkan stres dan menyeimbangkan kadar kortisol.

Editors' Pick

2. Adrenalin (Epinefrin)

2. Adrenalin (Epinefrin)
Freepik/cookie-studio

Adrenalin adalah hormon yang dilepaskan ketika tubuh dihadapkan pada situasi yang memerlukan respons cepat, seperti keadaan darurat atau ketegangan tinggi. Fungsinya adalah mempersiapkan tubuh untuk bertindak dengan meningkatkan detak jantung, mempercepat pernapasan, dan menyediakan lebih banyak energi untuk digunakan otot. 

Ini adalah bagian dari mekanisme fight-or-flight yang penting untuk bertahan hidup. Namun, produksi adrenalin yang berlebihan akibat stres kronis dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, insomnia, dan tekanan darah tinggi.

Untuk mengurangi adrenalin yang berlebihan, teknik pernapasan dalam dan terkontrol bisa sangat membantu. Dengan bernapas perlahan dan dalam, sistem saraf akan mendapatkan sinyal untuk rileks, sehingga dapat mengurangi efek adrenalin pada tubuh. 

3. Norepinefrin

3. Norepinefrin
Freepik/cookie_studio

Norepinefrin bekerja bersama adrenalin dalam meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan tubuh untuk menghadapi stres. Hormon ini membantu meningkatkan aliran darah ke otot dan otak, serta memobilisasi energi yang dibutuhkan tubuh untuk merespons situasi berbahaya.

Meski bermanfaat dalam situasi jangka pendek, produksi norepinefrin yang berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kecemasan berlebih dan gangguan tidur.

Melakukan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik, berkebun, atau melukis dapat membantu meredakan stres dan menurunkan kadar norepinefrin dalam tubuh. 

4. Cara mengatasi hormon stres

4. Cara mengatasi hormon stres
Freepik.com/senivpetro

Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan kadar hormon-hormon tertentu dalam tubuh, seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin, yang berdampak negatif bagi kesehatan. Untuk menjaga keseimbangan hormon ini, beberapa teknik efektif dapat diterapkan.

Berikut adalah langkah-langkah untuk mengatasi ketiga hormon stres tersebut:

  • Olahraga teratur: Berolahraga secara teratur terutama jenis aerobik seperti berjalan kaki atau bersepeda, telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar kortisol. Latihan fisik membantu tubuh meredakan stres dan meningkatkan produksi hormon bahagia, seperti endorfin, yang dapat menyeimbangkan kortisol.
  • Meditasi dan mindfulness: Teknik meditasi dan latihan mindfulness sangat berguna dalam menurunkan kadar kortisol. Praktik ini menenangkan pikiran dan menurunkan respons stres tubuh. Latihan pernapasan dalam dan yoga juga bisa membantu mengurangi ketegangan dan memperlambat produksi kortisol.
  • Tidur yang cukup: Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menurunkan kadar kortisol. Kurang tidur dapat memicu peningkatan hormon stres ini, sehingga menjaga pola tidur yang baik akan membantu tubuh lebih rileks dan mengurangi produksi kortisol.
  • Hindari kafein berlebih: Kafein dapat merangsang produksi adrenalin. Mengurangi konsumsi kopi dan minuman berkafein lainnya akan membantu tubuh menurunkan produksi adrenalin dan meredakan stres.
  • Pola makan sehat: Makanan yang kaya akan nutrisi, yang mengandung antioksidan dan asam lemak omega-3. Contoh makanan yang dimaksud, seperti ikan berlemak, kacang-kacangan, dan sayuran hijau, dapat membantu menstabilkan suasana hati serta mengurangi produksi norepinefrin.

Itu dia informasi mengenai jenis hormon stres! Mengelola hormon stres merupakan langkah penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan kesehatan mental. Dengan melakukan teknik relaksasi, olahraga, menjaga pola makan sehat, dan menjaga kualitas tidur, kamu dapat menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh dan mencegah dampak negatifnya. Jika stres yang dialami berkelanjutan, konsultasi dengan ahli kesehatan sangat dianjurkan untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut.

Baca juga:

The Latest