Media sosial kembali menjadi sorotan dengan munculnya tren diet baru yang sedang populer. Kali ini, masyarakat ramai membicarakan tentang tren diet ala Tiongkok yang sedang viral di berbagai platform media sosial.
Klaim dari diet ini adalah kemampuannya untuk menurunkan berat badan secara cepat, bahkan beberapa mengatakan dapat turun hingga 10 kilogram dalam waktu hanya lima hari.
Apa Itu Diet Tiongkok?
Diet Tiongkok adalah metode penurunan berat badan yang terkenal di Tiongkok dengan klaim bisa menurunkan berat badan 10 kg selama 5 hari.
Awalnya, diet ini mendapat perhatian di platform media sosial China, Xiaohongshu, ketika seorang wanita mengaku berhasil mengurangi berat badannya sebanyak 10 kilogram dalam kurun waktu kurang dari seminggu. Terdapat menu yang harus dikonsumsi selama diet berlangsung seperti telur, daging, sayur, dan buah.
Berikut Popmama.com telah merangkum apa itu diet tiongkok?
1. Mencegah kekurangan gizi dengan makanan sehat
Freepik.com
Memasak sendiri makanan sehat
Menurut World Health Organization, mengonsumsi makanan sehat sepanjang hidup membantu mencegah kekurangan gizi dan berbagai penyakit kronis.
Peningkatan produksi makanan olahan, urbanisasi yang cepat, dan perubahan gaya hidup telah mengubah cara kita makan.
Banyak orang sekarang lebih cenderung makan makanan tinggi energi, lemak, gula, atau garam, sementara kurang mengonsumsi buah, sayuran, dan serat. Di Tiongkok, kebiasaan makan dengan kadar garam dan minyak yang tinggi telah merugikan kesehatan, dengan beberapa orang mengonsumsi garam dua kali lipat dari yang direkomendasikan dan minyak goreng secara berlebihan.
Pola makan tidak sehat, yang kaya garam, gula, dan lemak, adalah salah satu penyebab utama obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Meskipun pola makan yang sehat dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan individu, budaya, dan ketersediaan makanan lokal, prinsip dasarnya tetap sama.
Editors' Pick
2. Tingkat konsumsi di Tiongkok
freepik/freepik
Secara umum, masyarakat Tiongkok mengonsumsi lebih banyak garam, minyak nabati, dan gula gratis daripada yang direkomendasikan dalam Rencana Aksi Kesehatan Tiongkok (2019-2030):
Konsumsi garam mencapai 10,5g per hari, sementara rekomendasi adalah kurang dari 5g per hari.
Minyak nabati dikonsumsi sebanyak 42,1g per hari, melebihi batas yang direkomendasikan, yaitu kurang dari 25-30g per hari.
Gula gratis dikonsumsi sebanyak 30g per hari, melebihi rekomendasi kurang dari 25g per hari.
Pola makan yang tidak sehat telah menyebabkan peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas di Tiongkok:
Pada tahun 2012, 2 dari 5 orang dewasa dan 1 dari 6 anak-anak dan remaja usia 6-17 tahun mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.
Antara tahun 2002 dan 2012, angka obesitas meningkat hampir 70% di antara orang dewasa dan dua kali lipat di antara anak muda usia 6-17 tahun.
3. Menu diet Tiongkok
Freepik/drobotdean
Menu diet Tiongkok mengikuti pola harian dengan fokus pada jenis makanan tertentu setiap hari, dengan detail sebagai berikut:
Hari Pertama: Telur
Pada hari ini, makanan utama yang dikonsumsi adalah telur.
Telur dapat disiapkan dalam berbagai cara seperti direbus, dikukus, atau digoreng.
Saran porsi konsumsi, 2-3 butir saat sarapan, 1 butir saat makan siang, dan 1 butir saat makan malam.
Meskipun telur mengandung protein tinggi, terutama pada kuningnya, konsumsi berlebihan perlu diwaspadai karena tingginya kandungan kolesterol. Rekomendasi American Health Association (AHA) adalah maksimal tujuh butir telur dalam seminggu.
Hari Kedua: Air
Hari kedua hanya boleh mengonsumsi cairan tanpa makanan padat.
Beberapa minuman yang disarankan adalah susu, susu kedelai, yoghurt, atau kopi tanpa gula tambahan.
Hari Ketiga: Daging
Pada hari ketiga, diet memperbolehkan konsumsi daging seperti ayam, sapi, ikan, atau seafood lainnya.
Namun, pengolahan daging sebaiknya dilakukan dengan cara sehat seperti dipanggang, dikukus, atau ditumis.
Hari Keempat: Buah
Hanya boleh mengonsumsi buah-buahan tanpa batasan jumlah.
Beberapa buah yang direkomendasikan termasuk apel, jeruk, anggur, cherry, semangka, dan delima.
Disarankan untuk menghindari buah-buahan tinggi gula dan kalori seperti durian, mangga, atau leci.
Hari Kelima: Sayur
Hari kelima wajib mengonsumsi sayuran tanpa makanan lain.
Sayuran yang diperbolehkan antara lain selada, brokoli, bayam, kangkung, wortel, jamur, dan sawi.
Pengolahan sayuran dapat bervariasi mulai dari direbus, dikukus, ditumis, hingga dimakan mentah. Disarankan untuk menghindari tambahan garam, gula, dan saus saat memasak.
4. Kelebihan Diet Tiongkok
Freepik/lookstudio
Diet Tiongkok merupakan metode yang mudah diterapkan oleh siapa pun tanpa perlu memperhitungkan jumlah kalori, karbohidrat, protein, atau lemak.
Jika diikuti secara konsisten dan sesuai panduan, diet Tiongkok dapat memberikan hasil yang signifikan.
Diet ini dapat mengurangi konsumsi makanan berat dan berlemak, yang berarti makanan yang dikonsumsi cenderung lebih sehat.
Dapat membantu dalam membersihkan sistem pencernaan dan melakukan detoksifikasi pada tubuh.
5. Kekurangan Diet Tiongkok
Freepik/Stockking
Diet Tiongkok meminta untuk mengonsumsi satu jenis bahan makanan setiap hari, yang dapat mengakibatkan kebosanan dan keinginan untuk mencoba makanan lain.
Adopsi diet Tiongkok dapat menimbulkan efek samping berbahaya seperti dehidrasi, kekurangan nutrisi, penurunan sistem kekebalan tubuh, anemia, hipoglikemia, dan sebagainya.
Terdapat risiko efek yo-yo dari diet ini, di mana seseorang bisa mengalami kenaikan berat badan yang lebih tinggi dari sebelumnya setelah berhenti menjalani diet, terutama jika kembali ke pola makan normal tanpa olahraga dan tanpa memperhatikan asupan kalori.
Diet Tiongkok yang sedang populer adalah metode yang tidak sehat dan berisiko untuk menurunkan berat badan. Sebaliknya, penting untuk memilih diet yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan individu. Perhatikan asupan gizi dan hindari pendekatan ekstrim dalam menurangi berat badan.
Saat mencoba menurunkan berat badan, penting untuk memantau apakah penurunan tersebut berasal dari lemak atau otot. Alat seperti Timbangan Komposisi Tubuh dapat membantu dalam mengelola program diet dengan menyediakan informasi tentang berat otot, persentase lemak, dan aspek lainnya dari komposisi tubuh.