Apa Itu Munggahan Jelang Ramadan?
Tradisi khas umat muslim di wilayah Sunda!
26 Februari 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Menjelang kedatangan Ramadan 2024, berbagai tradisi khas masyarakat mulai terasa hidup, termasuk Munggahan, yang menjadi ciri khas di wilayah Sunda.
Munggahan, sebuah tradisi yang kental dengan nuansa keagamaan dan budaya, menandai momen penting sebelum memasuki bulan suci.
Di dalamnya terdapat serangkaian ritual yang dijalankan oleh setiap individu dan keluarga, menjadi bagian tak terpisahkan dari persiapan spiritual dan kebersamaan menjelang Ramadan.
Kira-kira apa saja ritualnya? Berikut Popmama.com telah merangkum apa itu munggahan jelang Ramadan?
1. Apa itu munggahan?
Menurut buku yang berjudul Tradisi-tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia dan Dunia karya Yeti Nurmayati, asal-usul kata "Munggahan" berasal dari bahasa Sunda, yaitu "unggah" yang berarti naik.
Secara makna, Munggahan menggambarkan naik ke bulan suci atau tingkat kehormatan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, dari segi filosofi, Munggahan dapat diartikan sebagai upacara penyambutan bulan puasa yang penuh dengan kemuliaan, yang diharapkan membuat umat Muslim merasa bahagia dan ditingkatkan derajatnya.
Jadi Munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan yang dilakukan pada akhir bulan Sya'ban (satu atau dua hari menjelang bulan Ramadhan)
Tradisi Munggahan tetap terjaga dengan baik dan diikuti dengan antusias oleh masyarakat Muslim, terutama di wilayah Sunda.
Di beberapa daerah, terdapat berbagai istilah yang berbeda untuk menyebut Munggahan. Misalnya, di Bandung, Munggahan dikenal dengan sebutan Papajar, sedangkan di Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Purwakarta, dan sekitarnya, istilah yang digunakan adalah Papajar untuk menyambut bulan Ramadan.
Di Bogor, Munggahan dikenal dengan sebutan Cucurak.
Editors' Pick
2. Tradisi umat muslim di Sunda
Munggahan adalah praktik tradisional umat muslim di wilayah Sunda yang menyambut kedatangan bulan Ramadan. Biasanya, kegiatan ini dilakukan menjelang akhir bulan Sya'ban, yaitu satu atau dua hari sebelum awal bulan Ramadan.
Pelaksanaannya bervariasi, namun umumnya melibatkan pertemuan keluarga dan kerabat, berbagi hidangan bersama, memaafkan satu sama lain, dan berdoa bersama.
Selain itu, ada yang memilih untuk berlibur bersama keluarga, melakukan ziarah ke makam leluhur atau tokoh agama, serta memberikan sedekah munggah (sedekah pada hari sebelum bulan puasa dimulai).
Munggahan menandakan naik ke tempat yang lebih tinggi, mencerminkan kenaikan ke tingkat spiritual yang lebih tinggi menjelang Ramadan.
Tradisi ini sering menjadi kesempatan untuk berkumpul, bahkan anggota keluarga yang berada jauh pun akan berusaha hadir dalam tradisi tersebut.