Apakah Normal Mengalami Post Holiday Blues? Merasa Lesu Pasca Liburan
Post holiday blues dapat menyebabkan kamu tidak semangat bekerja
1 Januari 2025
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Post holiday blues, sebagai ungkapan yang merujuk pada suasana hati yang kurang menggembirakan setelah berakhirnya masa liburan, memang seringkali menjadi tantangan psikologis bagi banyak orang.
Setelah menikmati momen-momen yang menyenangkan selama liburan, kembali ke rutinitas sehari-hari seringkali diiringi oleh perasaan tidak menyenangkan dan kurang semangat.
Kondisi ini dapat memicu ketidakfokusan dalam menjalani aktivitas seperti biasanya, sehingga membuat penyesuaian kembali ke kehidupan sehari-hari terasa lebih sulit.
Terlebih lagi, perasaan ini bisa semakin diperparah oleh adanya perbandingan antara pengalaman liburan yang penuh keceriaan dengan rutinitas harian yang mungkin dirasa monoton.
Berikut Popmama.com akan membahas tentang apakah normal mengalami post holiday blues?
1. Kelesuan pasca liburan yang menyenangkan
Dalam pandangan Melissa Weinberg, seorang ahli psikologi di Fakultas Psikologi Universitas Deakin, post holiday blues atau kelesuan pasca liburan dapat diartikan sebagai suatu fenomena yang mencerminkan dinamika emosional setelah kita melalui beberapa minggu penuh kebahagiaan dan kesenangan selama liburan.
Dalam esensinya, setelah periode yang penuh dengan momen menyenangkan, seseorang seringkali mengalami peralihan emosional yang melibatkan rasa kelesuan atau ketidakberdayaan.
Fenomena ini dapat terkait dengan kembalinya ke rutinitas sehari-hari setelah masa liburan yang menggembirakan, yang seringkali menimbulkan perasaan kontras dan penyesuaian emosional.
Melalui perspektif psikologis ini, Weinberg membantu kita memahami bahwa kelesuan pasca liburan bukanlah sekadar rasa malas, melainkan respons alami dari psikologi kita terhadap perubahan suasana hidup yang intens.
Editors' Pick
2. Timbulnya perasaan negatif setelah liburan
Timbulnya perasaan negatif dan kurang menyenangkan setelah liburan dapat mengambil berbagai bentuk, mulai dari rasa sepi, sedih, kecewa, hingga kelelahan dan kurang semangat saat harus kembali ke rutinitas harian yang ada sebelum masa liburan.
Fenomena ini dapat dirasakan oleh siapa pun dan umumnya bersifat sementara, hanya berlangsung selama beberapa hari setelah berakhirnya liburan.
Perasaan ini dipicu oleh kegiatan yang dilakukan selama liburan yang melibatkan emosi menyenangkan. Namun, ketika liburan berakhir, dapat memicu munculnya emosi negatif.
Dengan demikian, pemahaman mendalam ini memberikan wawasan baru tentang dinamika psikologis yang terlibat dalam pasca liburan dan bagaimana pengaruh hormon dapat memainkan peran kunci dalam perubahan suasana hati.