Cara Mencegah Kanker Sarkoma menurut dr. Boyke
Gaya hidup yang buruk dapat menyebabkan kanker sarkoma!
20 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan pengakuan dari artis sinetron terkenal, Alice Norin, yang saat ini lebih fokus pada bisnis e-commerce fashion dewasa.
Dia mengungkapkan bahwa telah didiagnosis menderita kanker sarkoma setelah sebelumnya ditemukan miom berukuran 6 sentimeter di rahimnya.
Menurut penjelasan dr. Boyke, kondisi seperti miom ini seringkali disalahartikan sebagai massa yang tidak berbahaya, namun pada beberapa kasus, sel kanker dapat ditemukan setelah penyelidikan lebih lanjut.
Kanker sarkoma umumnya terjadi pada masa menopause, sehingga penting untuk memperhatikan tanda-tanda seperti pendarahan abnormal yang dapat menjadi indikasi awal perkembangan kanker.
Kira-kira apakah dapat dicegah? Berikut Popmama.com telah merangkum cara mencegah kanker sarkoma menurut dr. Boyke.
Editors' Pick
1. Alice Norin terkena kanker sarkoma
Kanker sarkoma menyebabkan Alice Norin harus menghadapi kemungkinan terburuk, yaitu mengalami menopause dini dan kehilangan kesempatan untuk memiliki anak di masa depan.
Gejala menurunnya kesehatan Alice mulai terasa pada akhir tahun 2023, yang membuatnya kini sedang berada dalam tahap pemulihan.
Proses pemulihan ini tentu memerlukan waktu dan perawatan yang tidak mudah, mengingat dampak yang cukup signifikan dari kondisinya.
"Akhir tahun 2023, aku divonis kanker sarkoma dan saat ini aku sedang dalam masa pemulihan," ucap Alice Norin dikutip akun Instagram @alicenorin, Senin (19/02/2024).
2. Timbul di rahim saat mendekati menopause
Menurut dr. Boyke, risiko kanker sarkoma yang timbul di rahim meningkat tiga hingga lima kali lipat saat mendekati masa menopause.
Pada tahap ini, disarankan untuk lebih rajin melakukan pemeriksaan deteksi dini guna mencegah penyebaran sel kanker yang lebih luas dan masuk ke tahap lanjut. Karena pada tahap tersebut, kemungkinan kesembuhan biasanya lebih rendah.
Risiko terkena kanker dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk faktor genetik dan riwayat kanker dalam keluarga yang dapat meningkatkan risiko secara signifikan.
Selain itu, gaya hidup juga merupakan faktor penting yang turut berkontribusi terhadap risiko kanker.