Cara Menjaga Skin Barrier agar Tak Mudah Rusak
Kamu harus tahu cara menjaga skin barrier yang benar
15 Februari 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Merawat skin barrier merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan kulit secara keseluruhan. Skin barrier adalah lapisan pelindung yang melibatkan kulit luar yang kompleks, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan, melindungi dari radikal bebas, dan mencegah infeksi.
Dengan memperhatikan kesehatan, kita dapat mengurangi risiko iritasi, peradangan, dan masalah kulit lainnya Menjaga kelembapan dan keseimbangan pH kulit adalah kunci utama dalam memastikan skin barrier berfungsi optimal.
Berikut Popmama.com telah merangkum cara menjaga skin barrier agar tak mudah rusak
1. Kegunaan skin barrier
Kulit kamu terdiri dari lapisan-lapisan yang masing-masing memiliki fungsi penting dalam melindungi tubuh kamu.
Lapisan paling luar, disebut stratum corneum, seperti dinding bata, terdiri dari sel-sel kulit kuat yang disebut corneocytes yang terikat bersama oleh lipid seperti mortar. Inilah yang disebut sebagai skin barrier.
Dalam sel-sel kulit, kamu akan menemukan keratin dan pelembap alami. Lapisan lipid mengandung kolesterol, asam lemak, dan ceramides.
Dinding bata yang sangat tipis ini secara harfiah menjaga tetap hidup. Tanpanya, berbagai toksin lingkungan berbahaya dan patogen bisa menembus kulit dan menyebabkan efek merugikan dalam tubuh.
Selain itu, tanpa skin barrier, air dalam tubuh akan bocor dan menguap. Skin barrier kamu sangat penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan perlu dilindungi agar tubuh kamu berfungsi dengan baik.
Editors' Pick
2. Apa yang bisa merusak skin barrier?
Setiap hari, kulit kamu bertahan melawan serangkaian ancaman, banyak di antaranya datang dari luar tubuh kamu, dan ada pula yang datang dari dalam.
Menurut Healthline dari artikel yang ditulis oleh dr. Reema Patel, ada beberapa faktor yang dapat merusak skin barrier kamu:
- Lingkungan terlalu lembap atau terlalu kering.
- Alergen, iritan, dan polutan.
- Paparan sinar matahari berlebih.
- Deterjen dan sabun bersifat alkali.
- Paparan bahan kimia berbahaya.
- Pengelupasan atau mencuci kulit berlebihan.
- Penggunaan steroid.
- Distress psikologis.
- Faktor genetik yang dapat membuat kamu lebih rentan terhadap kondisi kulit tertentu seperti dermatitis atopik dan psoriasis.