Perawat Berhasil Mewujudkan Mimpinya dengan Mengadopsi Anak Traumatis
Di usia 30 tahun akhirnya ia bisa menjadi seorang Mama dari anak korban kekerasan
22 April 2018
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jess Hamm, ia adalah seorang perawat di Florida, ia memiliki mimpi besar selalu ingin menjadi seorang mama. Ia adalah orang yang penyayang dan sangat menyukai anak-anak.
Selama tiga dekade, ini hanya mimpi, baginya sulit untuk memiliki anak.
Sampai akhirnya seorang balita yang mengalami pelecehan dirawat di rumah sakit tempat ia bekerja. Saat itulah dia memutuskan untuk membuat mimpinya menjadi kenyataan.
Editors' Pick
1. Jess Hamm selalu ingin menjadi orangtua bagi pasien anak-anak
Jess Hamm telah bekerja sebagai perawat di unit perawatan intensif pediatrik di Wolfson Children's Hospital di Jacksonville selama bertahun-tahun, dan selalu bercanda bahwa dia ingin menjadi orangtua bagi semua anak yang dirawat di sana.
Mimpi perempuan berusia 30 tahun itu menjadi kenyataan pada Maret 2017 ketika bayi berusia 14 bulan bernama Delilah diterima di rumah sakit tempat dia bekerja.
Saat itu Delilah, bayi berusia 14 bulan, dirawat karena trauma yang tidak disengaja. "Dia mengalami patah tulang tengkorak dengan otak mengeluarkan darah dari trauma kepalanya," kata Hamm kepada InsideEdition.
“Dia memiliki tulang paha patah, beberapa patah tulang di semua ekstremitasnya. Dia sangat kurang gizi. Dia berusia 14 bulan dan sekitar 11 kilogram (kira-kira 5 kg), tubuhnya hanya kulit dan tulang.”
Hamm, memegang tangan Delilah, bayi berusia 14 bulan, berkata; "Ya ampun, aku ingin mengantarmu pulang. Saya sangat mencintaimu.”
Beberapa jam setelah dia memutuskan untuk membawa pulang Delilah, Hamm mengetahui bahwa balita itu memiliki saudara kembar bernama Caroline yang juga dirawat di rumah sakit.
Hamm memanggil Departemen Anak-Anak dan Keluarga Florida dan berbicara dengan pekerja kasus balita.
“Saya memberinya semua informasi yang saya miliki dan beberapa jam kemudian dia menelepon saya, kemudian pada hari yang sama dia datang ke rumah saya. Itu hari Jumat,”kata Hamm.
“Hari Senin berikutnya saya disetujui dan saya membawa pulang Caroline. Itu sebenarnya adalah hari dimana aku harus bertemu dengannya.”
Hamm secara resmi mengadopsi gadis-gadis kecil terebut.
2. Dukungan dari teman dan kerabat
Ketika rekan-rekannya mendengar tentang keputusan yang Jess Hamm buat, mereka senang dan mendukungnya. Mereka banyak memberi bantuan dengan menyumbangkan pakaian dan mainan untuk balita tersebut.
"Saya selalu menginginkan keluarga," kata Hamm.
Ia benar-benar ingin memberikan yang terbaik untuk anak adopsinya tersebut, bahkan berusaha membuatnya agar tetap aman.
“Saya selalu terbuka untuk adopsi. Saya tidak berharap itu terjadi sekarang. Itu bukan bagian dari rencana saya, tetapi setelah saya bertemu mereka dan saya membuat keputusan di hati saya untuk membuka rumah saya dan memberi mereka tempat yang aman.”
3. Menurut Hamm tentang adopsi anak
Ia telah berhasil memiliki anak adopsi setelah memikirkan dan mengharapkan hal tersebut sangat lama.
"Saya harap ketika orang mendengar cerita saya, itu membuka mereka untuk kemungkinan mengadopsi," katanya kepada CBS 47.
Hamm berharap kisahnya akan menginspirasi orang lain untuk mengadopsi bayi yatim piatu juga.
Tidak ada yang salah dengan adopsi selama proses pengadopsian anak dilakukan dengan benar dan terdata dengan baik.