Alami Hipersomnia, Inilah 5 Fakta Mengenai Depresi Atipikal
Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko depresi atipikal, lho!
11 April 2025

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tahukah kamu? Bahwa salah satu jenis depresi yang paling sering didiagnosis adalah depresi atipikal.
Diinformasikan dari Webmd, depresi atipikal dapat menjadi penentu baik untuk depresi berat atau gangguan distimik. Orang dengan depresi atipikal sering mengalami depresi pertama kali pada usia dini, yaitu selama masa remaja mereka.
Depresi atipikal pun melibatkan beberapa gejala spesifik. Termasuk suasana hati yang sangat reaktif terhadap keadaan lingkungan.
Dalam artikel ini, Popmama.com akan mengupas mengenai 5 fakta depresi atipikal:
1. Apa saja faktor risiko depresi atipikal?
Sama seperti jenis depresi lainnya, sebenarnya penyebab dari depresi atipikal belum diketahui.
Namun, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalaminya.
Apa yang menyebabkan depresi atipikal?
- Riwayat keluarga depresi
- Kehilangan yang signifikan seperti kematian, perceraian atau perpisahan yang dapat memicu kerentanan mendasar terhadap depresi (bukan sekadar kesedihan biasa)
- Konflik interpersonal dan emosi terkait seperti rasa bersalah
- Segala jenis pelecehan, fisik, seksual atau emosional
- Alami semua jenis peristiwa kehidupan besar seperti pindah, kehilangan pekerjaan, pensiun atau isolasi sosial pada orang yang memiliki kerentanan biologis terhadap depresi
- Memiliki salah satu jenis penyakit serius seperti kanker, penyakit jantung, stroke atau HIV
- Penyalahgunaan narkoba atau alkohol
Editors' Pick
2. Apa saja gejala dari depresi atipikal?
Salah satu ciri utama depresi atipikal adalah reaktivitas suasana hati.
Dengan kata lain, orang dengan depresi atipikal akan melihat suasana hati mereka membaik jika sesuatu yang positif terjadi.
Selain itu, orang dengan depresi atipikal memiliki setidaknya gejala berikut:
- Terlalu banyak tidur (hipersomnia)
- Nafsu makan meningkat atau berat badan bertambah
- Memiliki reaksi yang lebih intens atau kepekaan meningkat terhadap penolakan. Akhirnya mengakibatkan masalah dengan hubungan sosial dan pekerjaan
- Memiliki perasaan terbebani atau lumpuh
Namun seorang dokter akan mencari tahu penyebab fisik untuk gejala-gejala ini. Termasuk pemeriksaan fisik dan tes jika ia mengalami hipotiroidisme.