5 Fakta Mengenai Plantar Fasciitis, Sering Terasa di Bagian Tumit
Setelah lama berdiri, apakah kamu alami rasa sakit di bagian tumit?
25 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Plantar fasciitis adalah salah satu penyebab paling umum dari rasa nyeri yang menusuk di area tumit.
Kondisi ini melibatkan peradangan pada jaringan tebal yang membentang di bagian bawah kaki dan menghubungkan tulang tumit ke jari-jari kaki.
Plantar fasciitis umumnya paling sering terjadi setelah seseorang lama berdiri atau ketika berdiri setelah duduk.
Nah, berikut penjelasan mengenai 5 fakta plantar fasciitis. Yuk, cek informasinya dari Popmama.com:
1. Bagaimana gejala dari plantar fasciitis?
Gejala dari plantar fasciitis menyebabkan rasa sakit yang menusuk di bagian bawah kaki. Rasa sakit biasanya lebih buruk setelah berolahraga.
Diwartakan dari Healthline, keluhan utama dari mereka yang menderita plantar fasciitis adalah rasa nyeri berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu. Rasa sakitnya bisa tumpul atau tajam.
Beberapa orang merasakan rasa terbakar lebih buruk di pagi hari ketika mengambil langkah pertama dari tempat tidur. Tapi terkadang setelah duduk atau berbaring untuk sementara waktu.
Selain itu, sulit menaiki tangga karena kekakuan tumit. Sedangkan aktivitas yang lama, rasa sakit dapat muncul karena iritasi atau peradangan meningkat.
Editors' Pick
2. Apa saja penyebab dari plantar fasciitis?
Pada umumnya, plantar fasciitis paling sering disebabkan oleh cedera regangan berulang pada ligamen telapak kaki.
Selain itu, berikut penyebab lainnya:
- Cedera regangan seperti itu bisa karena berlari atau berjalan berlebihan dan cedera melompat dari pendaratan.
- Melakukan olahraga tertentu seperti berlari, mendaki dan aerobik.
- Memiliki pekerjaan yang sangat aktif dan melibatkan sering berdiri seperti bekerja di pabrik atau menjadi server restoran.
- Perlengkapan alas kaki yang tidak memadai.
- Perempuan yang sedang hamil, mereka juga sering mengalami serangan plantar fasciitis. Terutama selama akhir kehamilan.
- Seseorang dengan kelebihan berat badan berisiko lebih besar terkena plantar fasciitis. Apalagi jika mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
3. Apa saja komplikasi dari plantar fasciitis?
Kondisi plantar fasciitis bisa saja menjadi parah karena tidak memberikan waktu istirahat yang cukup setelah cedera kaki.
Bahkan terus menerus melakukan pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu di kaki. Apalagi jika tidak berpartisipasi tanpa alas kaki yang tepat.
Apabila seseorang mengabaikan plantar fasciitis, maka dapat menyebabkan nyeri tumit kronis yang menghambat aktivitas rutin kesehariannya.
Sedangkan komplikasi yang tidak diobati, ini akan menyebabkan nyeri tumit dan lengkung kaki kronis. Termasuk jaringan parut, pinggul, lutut dan pergelangan kaki.
4. Bagaimana diagnosis plantar fasciitis?
Mungkin kamu bertanta-tanya mengenai diagnosis plantar fasciitis.
Nah, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa kelembutan di kaki dan lokasi yang tepat dari rasa sakit.
Ini untuk memastikan bahwa rasa sakit itu bukan akibat dari masalah kaki yang berbeda. Bahkan dokter juga mencatat jika kamu mengalami kemerahan atau pembengkakan ringan.
Selama evaluasi, dokter meminta kamu melenturkan kaki saat mereka mendorong plantar fascia.
Cara itu guna melihat apakah rasa sakit bertambah buruk saat melenturkan dan lebih baik saat mengarahkan jari kaki.
Lalu dokter akan mengevaluasi kekuatan otot dan kesehatan saraf dengan memeriksa:
- Refleks
- Bentuk otot
- Indera peraba dan penglihatan
- Koordinasi
- Keseimbangan
X-ray atau pemindaian MRI mungkin diperlukan. Metode tersebut bertujuan memeriksa bahwa tidak ada hal lain yang menyebabkan nyeri tumit seperti patah tulang.
5. Bagaimana pengobatan plantar fasciitis?
Apabila kamu didainosis mengalami plantar fasciitis, maka perlu mendapat perawatan di rumah seperti istirahat dan meminum obat anti-inflamasi.
Selain itu, berikut pengobatan yang perlu dilakukan:
- Jika itu tidak mengurangi rasa sakit, suntikan kortikosteroid langsung ke bagian ligamen yang rusak dapat membantu. Dokter mungkin menggunakan perangkat ultrasound. Ini guna membantu menentukan tempat terbaik untuk injeksi. Kemudian dokter menerapkan arus listrik tanpa rasa sakit dengan membiarkan steroid melewati kulit dan masuk ke otot.
- Terapi fisik juga bagian penting dari pengobatan plantar fasciitis. Ini dapat membantu meregangkan plantar fascia dan tendon Achilles. Seorang ahli terapi fisik akan menunjukkan latihan memperkuat otot-otot kaki bagian bawah, membantu menstabilkan jalan dan mengurangi beban kerja pada plantar fascia.
- Apabila rasa sakit berlanjut dan metode lain tidak berhasil, dokter merekomendasikan terapi gelombang kejut ekstrakorporeal. Dalam terapi ini, gelombang suara membombardir tumit untuk merangsang penyembuhan di dalam ligamen.
Nah, itulah 5 fakta plantar fasciitis. Konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih rinci.
Baca juga:
- 6 Penyebab Kram Kaki dan Bagaimana Cara Mengatasinya
- 7 Manfaat Rutin Jalan Tanpa Alas Kaki untuk Kesehatan
- 5 Jenis Perawatan Kaki untuk Orang yang Memiliki Riwayat Diabetes