Apa Itu Trikiasis? Inilah 5 Faktanya yang Perlu Kamu Ketahui

Trichiasis memiliki banyak penyebabnya

1 Oktober 2019

Apa Itu Trikiasis Inilah 5 Fakta Perlu Kamu Ketahui
Pixabay/PublicDomainPictures

Kamu pernah mendengar penyakit trikiasis?

Trikiasis adalah suatu kondisi di mana bulu mata seseorang terasa berputar ke dalam dan dapat menggesek bola mata, sehingga menyebabkan cedera di bagian mata.

Sayangnya, hingga saat kini data mengenai tingkat prevalensi penyakit trikiasis di Indonsia dan negara-negara lainnya belum dapat diketahui secara pasti. Tapi, bukan berarti kamu menyepelekannya.

Sebab kondisi trikiasis dapat menyebabkan iritasi bola mata dan kulit di sekitarnya. Apabila hal tersebut terjadi, mata akan mengalami rasa nyeri dan berair.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, kamu dapat mengecek 5 fakta trikiasis yang sudah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini:

1. Apa saja gejala trikiasis?

1. Apa saja gejala trikiasis
Freepik

Apabila diperhatikan dengan seksama, kamu akan menemukan bagaimana bulu mata tumbuh ke arah yang salah.

Kondisi ini umumnya dapat terjadi di seluruh bagian bulu mata atau hanya sebagian saja.

Beberapa gejala yang timbul seperti:

  • Bola mata memerah
  • Kulit di sekitar mata jadi memerah
  • Lebih sensitif terhadap cahaya
  • Mata lebih mudah berair
  • Mengalami mata yang kabur
  • Rasa gatal atau nyeri pada mata

Apabila memiliki gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter.

2. Apa saja penyebab trikiasis?

2. Apa saja penyebab trikiasis
Unplash/Patrick Brinksma

Trikiasis adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja dan lebih umum dialami oleh orang dewasa.

Dikutip dari Medscape, bahwa trikiasis didefinisikan sebagai penyesatan bulu mata ke arah bola mata.

Bulu mata yang salah arah mungkin memiliki banyak penyebab. Berikut beberapa penyebab trikiasis yang paling umum ditemukan:

  • Epiblepharon

Epiblephareon suatu kondisi di mana lipatan kelopak mata terlipat ke arah tidak wajar. Pada umumnya dialami oleh pasien yang berasal dari ras Asia.

  • Infeksi

Salah satu penyebab lainnya adalah infeksi, seperti trakoma dan herpes zodter. Kondisi infeksi ini disebabkan oleh virus atau bakteri Chlamydia trachomatis yang berpotensi menyebabkan bulu mata tumbuh ke arah yang tidak wajar dan memengaruhi arah pertumbuhan bulu mata.

  • Trauma pada mata

Mata yang pernah mengalami trauma akibat kejadian atau menjalani pasca operasi tertentu, kemungkinan besar memiliki pertumbuhan bulu mata yang tidak normal.

  • Penyakit autoimun

Beberapa penyakit autoimun seperti pemfigoid okular dan sindrom Stevens-Johnson juga berperan dalam berkembangnya kondisi ini. Di mana pemfigoid okular terjadi ketika konjungtiva pada mata mengalami masalah di selaput mukosanya. Sementara sindrom Stevens-Johnson menyebabkan kerusakan akut di selaput konjungtiva dan luka di kelopak mata.

  • Peradangan

Peradangan yang terjadi di sekitar mata salah satu penyebabnya. Blepharitis adalah kondisi kronis yang menyebabkan terjadinya peradangan dan iritasi pada kelopak mata hingga mengalami pengelupasan, memerah, dan menghasilkan lendir yang mengandung bakteri.

3. Apa saja risiko dari trikiasis?

3. Apa saja risiko dari trikiasis
Freepik/Bearfotos

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, bahwa beberapa kondisi medis nyatanya dapat mengalami trikiasis.

Menurut American Academy of Ophthalmology, di mana kondisi tertentu bisa meningkatkan risiko terkena trikiasis.

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang memicu kelainan pertumbuhan bulu mata:

  • Blefaritis kronis

Kondisi ini berkelanjutan. Kelopak mata menjadi bengkak. Partikel dan bakteri berminyak menutupi tepi tutupnya di dekat pangkal bulu mata.

  • Trakhoma

Trakhoma adalah infeksi mata parah yang ditemukan di negara berkembang.
Menderita penyakit autoimun. Di mana tubuh dengan sistem imun yang bermasalah cenderung lebih rentan mengalaminya. Beberapa penyakit autoimun yang dikaitkan dengan kondisi ini adalah sindrom Stevens-Johnson dan pemfigoid cicatricial.

4. Bagaimana trikiasis didiagnosis?

4. Bagaimana trikiasis didiagnosis
Pixabay/Movidagrafica

Untuk mendiagnosa kondisi pasien yang diduga menderita trikiasis, dokter cukup melakukan sesi tanya jawab mengenai medis dan pemeriksaan fisik.

Lalu dokter akan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh. Salah satu cara yang dilakukan adalah menggunakan slip lamp pada bagian depan mata.

Cara ini dilakukan untuk melihat seberapa luas trikiasis memengaruhi kelopak dan bulu mata.

Jobson Medical Information  memaparkan, bahwa pasien didiagnosis trikiasis apabila memiliki berbagai gejala seperti sensasi benda asing, kemerahan, lakrimasi, nyeri dan fotofobia.

Di mana dokter akan memeriksa kelemahan kelopak mata dan meminta pasien untuk menutup mata dengan kuat, kemudian mencatat rotasi bulu mata menuju bola mata.

5. Bagaimana penanganannya?

5. Bagaimana penanganannya
Freepik/Nensuria

Trikiasis biasanya dapat ditangani dengan pengobatan maupun dengan terapi tanpa obat.

Penangannya bisa melakukan tindakan yang umumnya dikerjakan oleh dokter adalah epilasi, yaitu pencabutan bulu mata dengan pinset. Hal ini bertujuan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi pada bola mata.

Dilansir dari ESOPRS, setelah bulu mata yang menyimpang dicabut, dokter akan memberikan bantuan sementara selama beberapa minggu atau dirawat dengan perawatan listrik ke akar bulu mata (elektrolisis) yang  dilakukan di bawah pengaruh bius lokal dan membutuhkan waktu sekitar 15-30 menit.

Selanjutnya mata diberi obat tetes antibiotik.

Tujuan dari operasi adalah meningkatkan kualitas hidup dan mengatasi gejala-gejala yang ada, tanpa memengaruhi ketajaman penglihatan pasien.

Seperti itulah gambaran mengenai 5 fakta mengenai trikiasis. Jika kamu merasa memiliki salah satu gejala yang disebutkan di atas, segeralah konsultasikan dengan dokter untuk solusi terbaik.