Apa Itu Trikiasis? Inilah 5 Faktanya yang Perlu Kamu Ketahui
Trichiasis memiliki banyak penyebabnya
1 Oktober 2019

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu pernah mendengar penyakit trikiasis?
Trikiasis adalah suatu kondisi di mana bulu mata seseorang terasa berputar ke dalam dan dapat menggesek bola mata, sehingga menyebabkan cedera di bagian mata.
Sayangnya, hingga saat kini data mengenai tingkat prevalensi penyakit trikiasis di Indonsia dan negara-negara lainnya belum dapat diketahui secara pasti. Tapi, bukan berarti kamu menyepelekannya.
Sebab kondisi trikiasis dapat menyebabkan iritasi bola mata dan kulit di sekitarnya. Apabila hal tersebut terjadi, mata akan mengalami rasa nyeri dan berair.
Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, kamu dapat mengecek 5 fakta trikiasis yang sudah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini:
1. Apa saja gejala trikiasis?
Apabila diperhatikan dengan seksama, kamu akan menemukan bagaimana bulu mata tumbuh ke arah yang salah.
Kondisi ini umumnya dapat terjadi di seluruh bagian bulu mata atau hanya sebagian saja.
Beberapa gejala yang timbul seperti:
- Bola mata memerah
- Kulit di sekitar mata jadi memerah
- Lebih sensitif terhadap cahaya
- Mata lebih mudah berair
- Mengalami mata yang kabur
- Rasa gatal atau nyeri pada mata
Apabila memiliki gejala di atas, segeralah periksakan diri ke dokter.
2. Apa saja penyebab trikiasis?
Trikiasis adalah kondisi yang dapat terjadi pada siapa saja dan lebih umum dialami oleh orang dewasa.
Dikutip dari Medscape, bahwa trikiasis didefinisikan sebagai penyesatan bulu mata ke arah bola mata.
Bulu mata yang salah arah mungkin memiliki banyak penyebab. Berikut beberapa penyebab trikiasis yang paling umum ditemukan:
- Epiblepharon
Epiblephareon suatu kondisi di mana lipatan kelopak mata terlipat ke arah tidak wajar. Pada umumnya dialami oleh pasien yang berasal dari ras Asia.
- Infeksi
Salah satu penyebab lainnya adalah infeksi, seperti trakoma dan herpes zodter. Kondisi infeksi ini disebabkan oleh virus atau bakteri Chlamydia trachomatis yang berpotensi menyebabkan bulu mata tumbuh ke arah yang tidak wajar dan memengaruhi arah pertumbuhan bulu mata.
- Trauma pada mata
Mata yang pernah mengalami trauma akibat kejadian atau menjalani pasca operasi tertentu, kemungkinan besar memiliki pertumbuhan bulu mata yang tidak normal.
- Penyakit autoimun
Beberapa penyakit autoimun seperti pemfigoid okular dan sindrom Stevens-Johnson juga berperan dalam berkembangnya kondisi ini. Di mana pemfigoid okular terjadi ketika konjungtiva pada mata mengalami masalah di selaput mukosanya. Sementara sindrom Stevens-Johnson menyebabkan kerusakan akut di selaput konjungtiva dan luka di kelopak mata.
- Peradangan
Peradangan yang terjadi di sekitar mata salah satu penyebabnya. Blepharitis adalah kondisi kronis yang menyebabkan terjadinya peradangan dan iritasi pada kelopak mata hingga mengalami pengelupasan, memerah, dan menghasilkan lendir yang mengandung bakteri.