5 Dampak Buruk Paparan Udara yang Terkontaminasi Asap Kebakaran Hutan
Sebisa mungkin batasi waktu di luar ruangan
16 September 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampai saat ini sebagian daerah di Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur maupun Sumatera seperti kota Pekanbaru, Palembang dan Dumai masih mengalami kebakaran hutan dalam kurun waktu beberapa pekan terkahir.
Bahkan salah satu wilayah di Kalimantan yang tertutup kepulan asap sangat pekat telah mengganggu aktivitas warga. Dampak tebalnya kabut asap, jarak pandang di Kalimantan dan Sumatera hanya mencapai 300 meter dari kondisi normal.
Bahkan akhir-akhir ini, beberapa kali jadwal penerbangan di Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur juga mengalami penundaan karena kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dilansir dari Department of Health, semua asap yang dilepaskan dari kebakaran hutan mengandung karbon monoksida, karbon dioksida dan partikel kimia lainnya yang bisa berakibat fatal bagi kesehatan.
Berikut Popmama.com jelaskan 5 dampak buruk akibat paparan udara yang terkontaminasi asap kebakaran hutan:
1. Mengalami sindrom gangguan pernapasan akut dan sesak napas
Faktanya, partikel-partikel halus dari paparan asap kebakaran hutan dapat masuk ke saluran pernapasan dan mengalami ISPA.
Hal ini disebabkan oleh lemahnya sistem kekebalan tubuh, sehingga mengakibatkan gangguan pernapasan dan mempermudah terjadinya ISPA.
Healthline mamaparkan, bahwa lebih dari setengah kematian akibat menghirup asap kebakaran hutan menyebabkannya terblokirnya oksigen di saluran pernapasan. Hal ini mengakibatkan sindrom gangguan pernapasan akut dan sesak napas.
Jika saluran pernapasan sudah mulai terganggu, maka segeralah mendapatkan perawatan khusus untuk diberi oksigen dan obat-obatan tambahan dalam membantu menyembuhkan paru-paru dan saluran udara.
Editors' Pick
2. Partikel halus dari asap kebakaran hutan bisa menyebakan penyakit paru-paru
Ada juga efek kesehatan kronis dari paparan komponen asap akibat karhutla, salah satunya mengalami peradangan paru-paru.
Ya, partikel halus dari asap kebakaran hutan akan memiliki dampak buruk kesehatan jangka panjang mengakibatkan penyakit paru-paru hingga penyakit kardiovaskular.
Menurut Mike Flannigan, seorang profesor di Departemen Sumberdaya Universitas Alberta yang dikutip dari Global News bahwa menghirup asap dari api seperti "sup kimia" yang dapat terperangkap di paru-paru dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
Partikel-partikel mikroskopis ini dapat menembus jauh ke dalam paru-paru seseorang hingga bisa menyebabkan masalah penyakit jantung dan paru-paru yang kronis.
3. Mengakibatkan batuk refleks akibat teriritasi lendir
Sebisa mungkin baiknya masyarakat membatasi aktivitas di luar ruangan untuk menghindari paparan asap tingkat tinggi dari kebakaran hutan dan lahan.
Jika tidak, paparan asap tersebut bisa menyebabkan seseorang menjadi batuk.
Di mana selaput lendir di saluran pernapasan mengeluarkan lebih banyak lendir saat teriritasi. Peningkatan produksi lendir dan pengetatan otot-otot di jalan napas inilah mengakibatkan batuk refleks.
Seperti dikatakan oleh eMedicineHealth, penyebab kematian nomor satu terkait kebakaran adalah penghirupan asapnya.
4. Iritasi mata yang menyebabkan masalah penglihatan sementara
Ancaman polutan asap karhutla untuk kesehatan kian jadi perhatian karena kejadian yang melanda sebagian wilayah di Sumatera dan Kalimantan.
Asap dari kebakaran hutan ini juga dapat mengiritasi mata dan menyebabkan kemerahan, yaitu kornea mata seperti rasa terbakar. Di mana asap di udara dapat menyebabkan perubahan dalam peningkatan air mata.
Dilansir dari Boulder Medical Center, asap di udara dari kebakaran hutan bisa menyebabkan masalah mata atau penglihatan. Jika asapnya cukup buruk, itu bisa menyebabkan beberapa orang mengalami penglihatan sementara hingga iritasi konjungtiva seperti kekaburan.
Jika sudah merasa terganggu oleh asap, maka segeralah membersihkan mata sengan cairan khusus dan bukan air dari ledeng. Jangan lupa juga untuk mendatangi dokter spesialis mata.
5. Sakit kepala yang bersamaan dengan mual muntah
Paparan karbon monoksida yang terhirup dari kebakaran hutan juga dapat menyebabkan seseorang menjadi sakit kepala.
Bahkan bersamaan dengan sakit kepala, keracunan karbon monoksida juga mengakibatkan mual dan muntah karena berkurangnya suplai oksigen di tubuh.
Sakit kepala tipe migrain merupakan jenis yang paling berhubungan secara konsisten dari zat-zat kimia penyebab asap kebakaran hutan.
Apabila sudah mengalami sakit kepala, disarankan untuk membatasi waktu di luar rumah.
Demikianlah 5 dampak buruk dari paparan asap karhutla di Sumatera dan Kalimantan. Perlindungan diri menjadi suatu hal yang harus diutamakan saat kebakaran hutan terjadi.
Baca juga:
- Waspada! Residu Asap Rokok Bisa Membunuh Bayi
- Ini Bahayanya Jika Calon Mama Terlalu Banyak Hirup Asap Rokok
- Bahaya! Cepat Jauhkan si Kecil dari Asap Rokok