Kerusakan pada kelenjar adrenal pada penyakit addison, ini terjadi secara perlahan dari waktu ke waktu. Termasuk gejalanya terjadi secara bertahap.
Seiring waktu, penyakit addison menjadi lebih parah. Mungkin mengalami gejala pusing, pingsan dan kram yang lebih lanjut. Kamu harus menemui dokter agar dapat diselidiki, seperti yang dikutip dari Nhsinformscot.
Namun di sisi lain, terdapat juga gejala yang paling umum meliputi:
Sakit perut
Periode menstruasi yang tidak normal
Dehidrasi
Depresi
Diare
Sifat lekas marah
Pusing saat berdiri
Mual, muntah
Kehilangan selera makan
Glukosa darah rendah
Tekanan darah rendah
Kelemahan otot
Bercak kulit gelap. Terutama di sekitar bekas luka, lipatan kulit dan persendian
Sensitivitas terhadap dingin
Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Memburuknya kelelahan (kelelahan ekstrim)
Sedangkan dalam beberapa kasus, gejala penyakit addison bisa muncul dengan cepat. Bahkan menyebabkan peristiwa serius yang disebut krisis addisonian atau insufisiensi adrenal akut.
Gejala krisis addisonian meliputi:
Merasa gelisah, bingung, takut atau perubahan mental lainnya
Mengalami kesulitan untuk tetap terjaga
Kehilangan kesadaran total
Demam tinggi
Kepucatan
Muntah dan diare parah
Tiba-tiba rasa sakit yang dalam di punggung bagian bawah, perut atau kaki
Editors' Pick
2. Apa saja penyebab dari penyakit addison?
Pexels/Alexandr Podvalny
Pada banyak kasus, penyakit addison disebabkan oleh respons autoimun. Di mana terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang organ dan jaringannya sendiri.
Penyebab penyakit addison karena kerusakan pada kelenjar adrenal yang mengakibatkan tidak cukupnya hormon kortisol. Sering kali tidak cukup aldosteron, seperti yang dilansir dari Mayoclinic.
Namun penyebab lain penyakit addison meliputi:
Cedera pada kelenjar adrenal
Infeksi, termasuk tuberkulosis, infeksi terkait HIV/AIDS dan infeksi jamur
Sel kanker dari bagian tubuh lain yang telah menyerang kelenjar adrenal
Pendarahan ke kelenjar adrenal
Operasi pengangkatan kelenjar adrenal
Amiloidosis (penumpukan abnormal protein tertentu di organ)
Cacat genetik
3. Bagaimana diagnosis penyakit addison?
Pexels/Karolina Grabowska
Untuk menentukan apakah seseorang memiliki penyakit addison, dokter mungkin mendiagnosis dengan cara:
Dokter bertanya mengenai riwayat dan fisik. Dokter juga akan meninjau gejala dan melakukan pemeriksaan fisik. Bercak gelap pada kulit mungkin menjadi petunjuk bagi dokter. Ini untuk mempertimbangkan pengujian penyakit addison.
Tes darah juga aakan dilakukan untuk mengukur kadar natrium, kalium, kortisol dan ACTH dalam darah.
Tes stimulasi ACTH yang dapat menguji respons kelenjar adrenal setelah diberi suntikan ACTH buatan. Jika kelenjar adrenal menghasilkan tingkat kortisol yang rendah setelah suntikan, mereka mungkin tidak berfungsi dengan baik.
Sinar-X dapat dilakukan untuk mencari endapan kalsium pada kelenjar adrenal.
Computed tomography (CT scan) mungkin dilakukan guna mengevaluasi adrenal atau kelenjar pituitari. Misalnya, dapat menunjukkan apakah sistem kekebalan telah merusak kelenjar adrenal atau jika kelenjar terinfeksi.
4. Bagaimana pengobatan penyakit addison?
Pexels/Karolina Grabowska
Sebenarnya, penyakit addison dapat diobati menggunakan obat-obatan untuk menggantikan hormon yang hilang.
Dengan pengobatan, gejala penyakit addison sebagian besar akan lebih bisa dikendalikan.
Agar sebagian besar orang dengan kondisi ini menjalani masa hidup normal dan mampu menjalani kehidupan yang aktif, berikut pengobatannya:
Dokter mungkin meresepkan hormon yang mirip dengan yang dibuat oleh kelenjar adrenal. Salah satunya pil hidrokortison untuk menggantikan kortisol.
Jika kekurangan aldosteron, mungkin menerima pil fludrocortisone acetate. Saat menggunakan fludrokortison, dokter mungkin akan meminta pasien untuk meningkatkan asupan garam, terutama dalam cuaca panas dan lembap dan setelah berolahraga berat.
Dalam keadaan darurat dan selama operasi, obat diberikan secara intravena (langsung ke pembuluh darah).
Namun banyak orang dengan penyakit addison juga harus belajar mengelola serangan kelelahan dan mungkin ada kondisi kesehatan terkait seperti diabetes atau tiroid yang kurang aktif.
5. Bagaimana pencegahan penyakit addison?
Pexels/Polina Zimmerman
Waspada, orang dengan penyakit addison bisa memiliki risiko gejala yang memburuk secara tiba-tiba. Jika dibiarkan, bisa berakibat fatal.
Oleh karena itu, berikut langkah pencegahannya:
Penyakit addison perlu minum obat selama sisa hidup mereka dan dapat hidup sehat secara normal.
Jika menderita penyakit ddison, maka harus membawa kartu identitas dan memakai gelang setiap saat untuk memberi tahu petugas medis bahwa kamu mengidap penyakit tersebut.
Selalu siapkan obat tambahan jika kamu sakit dan membutuhkan lebih banyak. Tanyakan kepada dokter tentang menyimpan suntikan kortisol untuk keadaan darurat. Pastikan orang terdekat kamu juga mengetahuinya.
Demikianlah 5 fakta mengenai penyakit addison. Meski gejala ini tidak selalu disebabkan oleh penyakit addison, kamu harus menemui dokter agar dapat diperiksa.