Penumpang Harus Tahu 5 Etika Naik Pesawat
Demi kenyamanan bersama, ketahui etika wsaat naik pesawat berikut ini
16 Juni 2019
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tentunya tidak semua tempat bisa dicapai dengan menggunakan kendaraan darat, salah satu transportasi umum yang sering digunakan ialah pesawat.
Beberapa orang merasa bepergian dengan menggunakan pesawat itu lebih efisien dalam segi waktu.
Tapi sebagai penumpang, pernahkah kamu mengetahui etika saat naik pesawat?
Jika kamu cukup sering bepergian menggunakan pesawat, sebaiknya ketahui terlebih dulu 5 etika naik pesawat yang sudah dirangkum oleh Popmama.com berikut ini.
1. Bagasi kabin punya semua orang
Pasti kamu pernah mendengar bahwa kru kabin selalu mengingatkan para penumpang untuk menyimpan barang bawaan dengan baik, karena keterbatasan ruang maka sebaiknya penumpang menaruh koper atau travel bag dengan posisi yang rapi dan tidak dalam jumlah banyak.
Tapi terkadang ada saja penumpang yang membawa barang bawaan sampai mengambil seluruh tempat yang seharusnya untuk penumpang lain.
Oleh karenanya membawa barang ke bagasi kabin adalah salah satu etika saat naik pesawat.
Meski barang bawaan yang kamu bawa cukup banyak, jangan simpan semua barang di bagasi kabin. Pasalnya penumpang lain juga membawa barang bawaan, bukan cuma kamu saja.
Taruhlah satu travel bag di kabin, sedangkan tas lain yang lebih kecil letakkan di bawah kursi di depan kamu.
Editors' Pick
2. Hormati privasi penumpang lainnya
Selama penerbangan kamu boleh saja berkomunikasi dengan penumpang di sebelahmu, tapi jangan sampai melewati batas.
Ketika orang yang kamu ajak bicara mulai memakai earphone, itu artinya dia tidak tertarik dengan pembicaraan denganmu.
Selain itu jangan berbicara dengan suara keras, karena hal tersebut bisa mengganggu penumpang yang ingin istirahat. Oleh karenanya penting untuk tetap menghormati privasi orang lain saat di pesawat.
3. Jangan merebahkan sandaran kursi seenaknya
Apakah semua penumpang sudah menyadari dan memahami etika saat berada di pesawat?
Bisa jadi kamu melakukan hal-hal yang mengganggu kenyamanan penumpang lain. Lalu apa yang sebaiknya harus dilakukan saat berada di pesawat?
Hindari memposisikan kursi terlalu ke belakang, karena hal ini akan mengganggu kenyamanan penumpang lain yang duduk di belakang kamu.
Sebab posisi kursi yang terlalu ke belakang tentunya memakan ruang bagi kaki penumpang yang duduk di belakang kamu.
Sebaiknya saat hendak memundurkan kursi, cobalah perhatikan dan beri jarak dari letak lutut penumpang di belakang dan mundurkan kursi secara perlahan.
4. Sopan dengan awak kabin
Saat memasuki pesawat pasti kamu selalu mendapat sambutan hangat dari crew cabin atau flight attendant. Pastikan kamu membalas senyuman mereka, karena hal tersebut salah satu etika ketika naik pesawat.
Bersikap baiklah dan berbicara dengan sopan pada mereka saat berbicara. Sebab crew cabin adalah orang yang membantu dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan para penumpang selama di pesawat, tapi bukan berarti mereka pelayan kamu.
Nah, sebelum turun dari pesawat luangkan waktu untuk berterima kasih kepada pramugari sebelum keluar pesawat.
5. Tidak membawa makanan berbau tajam ke kabin
Etika merupakan nilai, norma dan kualitas standar moral yang menjadi acuan bagi individu maupun kelompok dalam bertingkah laku. Salah satunya beretika saat naik pesawat.
Inilah kenapa sebaiknya penumpang tidak membawa makanan yang berbau menyengat seperti durian. Sebab ruangan dalam pesawat terbatas, sehingga udaranya pun terbatas.
Apabila kamu membawa makanan beraroma tajam, maka semua penumpang akan terganggu pada baunya yang menyebabkan rasa mual dan pusing.
Itulah 5 etika saat naik pesawat yang perlu kamu pahami dan perhatikan. Jangan lupa agar selalu menjaga kebersihan di pesawat dan antre dengan sabar saat turun dari pesawat.
Baca juga:
- Heboh Keluhan Soal Tangisan Bayi di Pesawat, Ringgo Agus Buka Suara
- Widi Be3 Ungkap 3 Tips agar Bayi Tak Nangis dan Rewel di Pesawat
- Tips Bepergian dengan Bayi Naik Pesawat ala Tarra Budiman dan Gya