Fakta Mengenai Kopi Sachet yang Mengandung Paracetamol dan Sildenafil
Hati-hati, terdapat efek samping yang dapat membahayakan kesehatan!
15 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Memang benar, bahwa kopi sachet terbilang sangat mudah dan praktis saat menyeduhnya. Tapi sayangnya, ada beberapa kesalahan produsen kopi yang sering kali tidak disadari atau mungkin tidak diketahui dalam memberikan kualitasnya.
Nah, baru-baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menemukan adanya kandungan bahan produksi obat. Pada pembuatannya memasukkan parasetamol dan sildenafil. Dimana merek kopi yang dimaksud berupa Kopi Badak, Kopi Cleng, Kopi Jantang, Spider, Urat Madu dan Jakarta Bandung.
Bahkan merek kopi tersebut juga mengantongi izin BPOM palsu di kemasannya. Sesuai dalam operasi yang digelar pada Selasa, 22 Februari 2022 lalu, Popmama.com akan memberikan fakta mengenai kopi yang terdapat paracetamol dan sildenafil. Yuk, cek informasinya!
Editors' Pick
1. BPOM temukan 32 kilogram bahan baku obat ilegal
Hati-hati, saat ini di pasaran ada enam merek kopi sachet yang terdapat obat kimia berupa paracetamol dan sildenafil di dalamnya. Apalagi kini keenam merek kopi tersebut telah beredar di Bandung dan Bogor, Jawa Barat.
Bahwa hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), ternyata telah didapatkan produk jadi berupa 15 jenis atau 5.791 pangan olahan mengandung BKO (Bahan Kimia Obat). Termasuk 36 jenis atau 18.212 obat tradisional mengandung BKO.
Dimana 32 kilogram bahan baku obat ilegal mengandung parasetamol dan sildenafil atau viagra. Sementara yang lima kilogram produk rumahan atau bahan campuran setengah jadi. BPOM pun kini telah mengantongi cangkang kapsul, serta bahan kemas aneka jenis seperti aluminium foil untuk sachet, karton, plastik dan hologram.
2. Mengandung risiko tinggi dan membahayakan kesehatan
Sebenarnya mencantumkan kimia obat, ini merupakan bahan yang dilarang digunakan dalam minuman apapun. Bahwa parasetamol dan sildenifil yang terdapat pada keenam kopi sachet temuan BPOM, itu dikategorikan termasuk bahan kimia yang digunakan untuk produksi obat.
Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai atau dosis yang disarankan, maka bahan kimia obat di dalam kopi sachet dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping. Terutama membahayakan kesehatan.
Dilansir dari TheTimes, parasetamol bersama kopi buruk bagi kesehatan. Sebuah penelitian menunjukkan, kombinasi sejumlah besar obat penghilang rasa sakit dan kafein tampaknya meningkatkan risiko kerusakan hati.
3. Memberikan efek samping yang memerlukan perhatian medis
Bahwa kandungan parasetamol dan sildenafil atau viagra dalam kopi sachet, bahan tersebut bisa berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara berlebihan dan dalam jumlah banyak. Jika tidak digunakan sesuai aturan pakai, bahan kimia obat parasetamol dan sildenafil dapat mengakibatkan efek samping yang ringan hingga berat. Bahkan sampai menimbulkan kematian.
Dimana parasetamol akan menimbulkan efek samping mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah dan menimbulkan kerusakan pada hati dan ginjal. Sedangkan sildenafil memberi efek samping mulai dari mual, diare dan kemerahan di kulit. Termasuk sampai reaksi yang lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak.
Dirilis dari Apollopharmacy, sebagian besar efek samping kafein dan paracetamol tidak memerlukan perhatian medis dan secara bertahap hilang seiring waktu. Namun efek samping yang umum adalah peningkatan denyut jantung, insomnia, kegelisahan dan iritasi. Beberapa mungkin mengalami reaksi alergi pada kulit seperti pengelupasan dan kulit melepuh.
Itulah fakta mengenai kopi sachet yang mengandung paracetamol dan sildenafil. Sebagai salah satu penghasil kopi terbesar di dunia, sudah sepatutnya mengonsumsi kopi dari kandungan yang sesuai.
Baca juga:
- Vaksin Merah Putih Siap Rilis Maret 2022, Sudah Dapat Persetujuan BPOM
- Tok! Akhirnya, BPOM Berikan Izin Edar Obat Covid-19
- Konsumsi Jamu untuk Kesehatan, Simak Cara Cek Keaslianya di BPOM