5 Fakta Sakit Kepala Hormonal yang Disebabkan oleh Banyak Faktor
Ternyata, sakit kepala hormonal bisa karena siklus menstruasi
18 Juni 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama sering alami sakit kepala?
Sebenarnya, sakit kepala pada perempuan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Ini termasuk perubahan hormon yang bisa menjadi lebih buruk.
Di mana tingkat hormon yang berfluktuasi merupakan faktor utama dalam sakit kepala kronis dan migrain menstruasi.
Mengenai hal tersebut, Popmama.com akan membahas fakta sakit kepala hormonal yang perlu diketahui:
1. Apa saja gejala sakit kepala hormonal?
Ciri utama sakit kepala hormonal adalah sensasi seperti migrain. Namun, beberapa perempuan mungkin mengalami gejala lain.
Biasanya sakit kepala hormonal akan menyebabkan rasa nyeri berdenyut yang dimulai di satu sisi kepala.
Berikut gejala lain dari sakit kepala hormonal:
- Kehilangan selera makan
- Kelelahan
- Timbul jerawat
- Nyeri sendi
- Buang air kecil berkurang
- Sembelit
- Kurang konsentrasi
Editors' Pick
2. Apa saja penyebab sakit kepala hormonal?
Sakit kepala biasanya telah dikaitkan dengan penurunan kadar hormon estrogen perempuan.
Hormon estrogen sendiri mengontrol bahan kimia di otak yang mempengaruhi sensasi rasa sakit.
Sedangkan tingkat hormon berubah karena berbagai alasan, termasuk:
- Siklus menstruasi
Tingkat estrogen dan progesteron turun ke tingkat terendah sesaat sebelum menstruasi.
- Kehamilan
Kadar estrogen meningkat selama kehamilan. Bagi banyak perempuan, sakit kepala hormonal hilang selama kehamilan. Namun juga mengalami migrain pertama mereka selama awal kehamilan dan kemudian hilang setelah trimester pertama. Setelah melahirkan, kadar estrogen turun dengan cepat.
- Perimenopause dan menopause
Fluktuasi kadar hormon pada perimenopause menyebabkan beberapa perempuan mengalami lebih banyak sakit kepala. Sekitar dua pertiga perempuan yang mengalami migrain mengatakan gejala mereka membaik saat mereka mencapai menopause. Tapi bagi sebagian orang, migrain justru memburuk.
- Kontrasepsi oral dan terapi penggantian hormon
Pil KB dan terapi penggantian hormon juga dapat menyebabkan kadar hormon naik dan turun. Perempuan yang migrainnya datang sebagai akibat dari perubahan hormonal saat mengonsumsi pil. Biasanya mengalami serangan migrain selama minggu terakhir siklus, di mana saat pil tidak memiliki hormon.
- Faktor lain yang berkontribusi
Genetika dianggap berperan dalam migrain kronis. Orang yang mengalami migrain cenderung memiliki kombinasi faktor yang memicu sakit kepala mereka. Ini termasuk sering melewatkan makan, terlalu banyak atau sedikit tidur dan sensitif terhadap cahaya atau suara.