Golongan Obat kortikosteroid yang Umum Diresepkan Dokter
Kamu sedang alami pembengkakan yang kemerahan?
30 Oktober 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Secara medis, jenis obat kortikosteroid digunakan untuk meredakan area tubuh yang meradang dan pembengkakan. Termasuk kemerahan dan gatal akibat alergi.
Kortikosteroid adalah obat buatan manusia mirip dengan kortisol, hormon yang diproduksi secara alami oleh kelenjar adrenal. Kortikosteroid sering disebut steroid, seperti yang dilansir dari my.clevelandclinic.
Kortikosteroid pun tersedia dalam bentuk sediaan tablet, larutan, sirup dan salep yang hanya tersedia dengan resep dokter.
Nah, berikut Popmama.com berikan daftar beberapa jenis obat kortikosteroid yang umum diresepkan dokter:
1. Dexamethasone sebagai pengobatan kondisi peradangan
Deksametason adalah salah satu golongan obat kortikosteroid sebagai pengobatan berbagai kondisi peradangan.
Ini termasuk asma bronkial, gangguan endokrin dan reumatik. Bahkan juga mengobati kondisi seperti reaksi alergi, penyakit kulit dan gangguan sistem kekebalan tubuh.
Deksametason hadir sebagai tablet oral serta larutan oral. Ada juga dalam bentuk obat tetes mata dan obat tetes telinga. Dexamethasone pun tersedia sebagai solusi suntik yang diberikan, seperti dikutip dari Medicalnewstoday.
Namun tablet oral deksametason digunakan juga dapat diresepkan pada orang dengan kolitis ulserativa dan insufisiensi adrenal.
Editors' Pick
2. Mometasone hanya digunakan pada area kulit tertentu
Perawatan kulit dengan jenis obat kortikosteroid seperti mometasone, ini biasanya digunakan untuk mengobati kulit yang gatal.
Sedangkan mometasone dalam bentuk salep atau krim juga dapat membantu mengobati bengkak, iritasi dan berbagai jenis eksim.
Obat mometason hanya untuk digunakan pada area kulit tertentu. Tidak boleh menggunakannya pada wajah, selangkangan atau ketiak. Bersihkan dan keringkan area yang terkena, seperti yang diwartakan dari Webmd.
Sebaiknya oles tipis mometasone yang diarahkan oleh dokter dan jangan menutupi area yang dirawat dengan perban.