Apakah kamu memiliki perasaan yang secara tidak sadar dihindari?
Ketika terjadi repressed emotions, biasanya memang mengacu karena tidak tahu persis bagaimana menghadapinya.
Di sisi lain, represi emosi mungkin muncul dari berbagai gejala psikologis atau fisik. Perlu diketahui, bahwa jenis emosi tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan dari waktu ke waktu.
Agar lebih jelas, berikut Popmama.com berikan informasi mengenai 5 fakta represi emosi. Yuk, segera cek ulasannya!
1. Apa itu represi emosi?
Freepik/senivpetro
Beberapa orang dapat mengekspresikan emosinya secara terbuka. Namun sebagian lagi cenderung menyembunyikannya. Tapi di sini, pengertian dari represi emosi sendiri mengacu pada kecenderungan untuk menghindari perasaan tidak nyaman.
Secara tidak sadar seseorang mendorong perasaan, pikiran atau ingatan yang menyakitkan keluar dari kesadarannya. Mereka mungkin melakukan ini karena takut merusak citra diri positifnya dan menghindari kesedihan. Kondisi ini adalah emosi yang belum diproses.
Di sisi lain, repressedemotions bisa menjadi cara melindungi pikiran dari situasi yang menyakitkan. Mereka mungkin mengenang hal-hal yang tidak menyenangkan di masa lalunya. Misalnya saja dulu ia pernah mendapat perlakuan sangat buruk oleh orang tua atau pengasuhnya.
Editors' Pick
2. Penyebab terjadinya represi emosi?
Freepik/benzoix
Represi emosional sering kali berhubungan dengan pengalaman masa kecil. Secara umum, trauma masa kanak-kanak bisa menjadi salah satu kemungkinan penyebab represi emosi.
Dilansir dari Positivepsychology, represi emosional dapat terjadi karena tumbuh dalam lingkungan atau tidak ada ruang yang diberikan untuk mengalami dan mengekspresikan emosi. Narasi masyarakat dan mitos keluarga mungkin telah mendikte bahwa emosi itu salah, memalukan atau tanda kelemahan.
Orang dewasa dengan emosi yang tertekan ini, sering kali lebih cenderung jarang menunjukkan emosi atau berbicara tentang perasaannya. Dimana dari pengalaman masa lalu, mereka pernah dipermalukan atau dihukum karena mengekspresikan emosinya.
3. Apa saja tanda-tanda dari represi emosi?
Freepik/tirachardz
Bagaimana kamu tahu jika memiliki represi emosi?
Sayangnya, tidak selalu mudah untuk mengenali ketika seseorang berurusan dengan represi emosi dan tidak ada tes pasti yang dapat diambil. Namun bisa memerhatikan beberapa tanda utama, biasanya muncul dalam perasaan atau perilaku kamu.
Berikut ini bisa menjadi tanda bahwa kamu tertekan secara emosional:
Merasa tidak nyaman berada di sekitar orang yang sangat emosional
Seseorang diam-diam berpikir kemarahan dan kesedihan adalah buruk
Jarang menangis atau berteriak
Jika marah atau sedih, mungkin mereka bereaksi berlebihan terhadap sesuatu
Memiliki fase sangat bergantung pada hobi melarikan diri seperti menonton TV, video game dan tidur berlebihan
Memiliki pengalaman yang tidak yakin kamu nikmati, tetapi malah membiarkannya terjadi
Sering mengalami kesulitan menyebutkan dan memahami pengalaman emosionalnya
Secara teratur, mereka terkadang juga mati rasa atau kosong
Merasa gugup, rendah atau stres sepanjang waktu
Tidak yakin dan memiliki kecenderungan untuk melupakan sesuatu
Mengalami kegelisahan atau ketidaknyamanan ketika orang lain memberi tahu tentang perasaannya
Merasa ceria dan tenang sebagian besar waktu karena tidak pernah membiarkan pikiran berlama-lama pada sesuatu yang signifikan atau menjengkelkan
Merasa tertekan atau kesal ketika seseorang bertanya tentang perasaannya
4. Apa saja dampak buruk dari represi emosi?
Freepik/benzoix
Perlu diingat, memiliki represi emosi biasanya akan berkaitan terhadap proses emosional dan psikologis. Akhirnya ini malah berpengaruh pada kesehatan fisik, kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Terutama ketika menekan emosi dan menyangkal kebutuhan mereka sendiri.
Dikutip dari Time.com, saat pikiran menggagalkan aliran emosi karena terlalu berlebihan atau bertentangan maka itu memberi tekanan pada pikiran dan tubuh. Bahkan menciptakan gejala psikologis. Namun tidak hanya dikaitkan dengan penyakit mental, tetapi juga masalah fisik seperti masalah usus, sakit kepala, insomnia dan gangguan autoimun.
Selain itu, represi emosi berpotensi menyebabkan masalah dalam hubungan dan dampak buruk lainnya seperti:
Depresi
Tekanan darah tinggi
Penyakit jantung
Masalah pencernaan
Infeksi
Energi rendah
Rasa sakit
5. Bagaimana cara menangani represi emosi?
Freepik/benzoix
Mungkin sebagian orang merasa yakin bahwa dirinya mengalami represi emosi. Dengan demikian, maka berlatihlah mengekspresikan diri sendiri. Jika perlu, katakan secara lantang apa yang kamu rasakan. Tujuannya agar bisa mencegah dari rasa tidak nyaman dengan perasaan negatif.
Dirilis dari Soulveda.com, ketika muncul ke permukaan dan mengeluarkannya adalah salah satu cara yang sangat dibutuhkan. Inilah cara kamu dapat menangani emosi negatif. Kamu juga bisa melakukan langkah dengan mengakuinya saat terjadi kemarahan, kecemburuan, rasa bersalah atau ketakutan.
Selain itu, kamu juga perlu mendapatkan cara terbaik untuk belajar mengendalikan emosi. Nah, sebaiknya kamu menemui terapis berlisensi. Mereka akan membantu memahami perasaan kamu, mengajari mengelola konflik dan berkomunikasi secara lebih baik.
Ya, itulah kelima hal mengenai represi emosi. Hindari menyalahkan orang lain dan mau mendengar sudut pandang kamu sendiri, ya!