5 Fakta yang Harus Kamu Tahu Tentang Test Covid-19
Sampai saat ini, wabah virus Corona masih terjadi di Indonesia.
3 Desember 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sampai saat ini, kasus virus Corona masih melanda dunia. Sudah lebih dari setahun, sejak SARS-CoV-2 pertama kali ini dilaporkan di Wuhan, China. Namun asal-usul virus Corona hingga kini masih menjadi misteri dan belum diketahui pasti.
Healthline menjelaskan, virus Corona baru secara resmi disebut SARS-CoV-2 yang merupakan singkatan dari sindrom pernapasan akut parah coronavirus 2.
Dalam upaya penekanan penyebaran infeksi Covid-19, perlu dilakukan pengujian dan pemeriksaan.
Sebagai informasi, Popmama.com berikan 5 hal yang harus kamu tahu tentang jenis tes Covid-19 :
1. Rapid test yang waktu hasilnya terbilang singkat
Sebagai langkah untuk menekan penyebaran virus corona, salah satunya adalah dengan mendeteksi infeksi melalui rapid test.
Dikutip dari Medicalfuturist, untuk sementara selama pandemi maka akan mendorong adopsi tes cepat. Dari masalah akurasi hingga ketidakpastian tentang virus itu sendiri, tes virus corona cepat telah berkembang beberapa bulan terakhir ini.
Metode rapid test sendiri menggunakan sampel darah untuk menguji seseorang positif Covid-19 atau tidak.
Rapid test bekerja dengan mendeteksi immunoglobulin. Waktu untuk mendapatkan hasilnya pun terbilang singkat.
Namun kelemahan rapid test yakni bisa menghasilkan 'false negative', yaitu ketika hasil tes tampak negatif meski sebenarnya positif.
Editors' Pick
3. Swab test menggunakan sampel lendir
Faktanya, virus corona memang menyerang saluran pernapasan manusia.
Saat seseorang didefinisikan sebagai kontak erat, maka perlu melakukan swab test.
Swab tes adalah salah satu metode yang dilakukan oleh tenaga medis menggunakan sampel dari lendir dalam hidung atau tenggorokan, darah, urine, sputum hingga cairan serebrospinal (CSF).
Hasil pemeriksaan swab test sendiri diakui lebih akurat daripada tes lainnya, misalnya rapid test.
3. Tes antingen terbilang lebih praktis dan murah
Langkah pemeriksaan Covid-19 untuk mendeteksi protein tertentu pada virus berikutnya yakni tes antigen.
Jenis tes ini menggunakan usap hidung yang panjang untuk mendapatkan sampel cairan.
Menurut Confirmbiosciences, tes antigen Covi-19 adalah sebuah perangkat medis guna mengidentifikasi keberadaan protein virus dalam sampel biologis seperti air liur atau jaringan sel yang diambil dari rongga hidung.
Pada umumnya, tes antigen lebih murah, praktis dan bisa memberikan hasil dalam hitungan menit. Hasil tes antigen positif dianggap akurat jika petunjuk diikuti dengan cermat. Tetapi ada kemungkinan hasil negatif palsu.
Itu berarti kemungkinan terinfeksi virus namun memiliki hasil negatif dan tergantung pada situasinya. Dokter pun mungkin merekomendasikan tes PCR untuk memastikan hasil tes antigen negatif.
4. Tes PCR sangat akurat jika dilakukan oleh profesional
Sama-sama digunakan untuk mendeteksi virus corona, tes PCR juga dapat mendeteksi keberadaan Covid-19 pada seseorang.
Metode PCR bekerja dengan membuat ribuan salinan materi genetik untuk menilai secara kualitatif apakah ada virus atau tidak.
Dilansir dari MayoClinic tes PCR (Polymerase Chain Reaction) juga disebut tes molekuler. Jenis tes Covid-19 ini mendeteksi materi genetik virus menggunakan teknik laboratorium.
Teknik tes PCR sendiri melalui sampel cairan yang diambil dengan usap nasofaring dari bagian belakang hidung.
Hasil mungkin tersedia dalam hitungan menit jika dianalisis di tempat atau beberapa hari dan sangat akurat bila dilakukan dengan benar oleh profesional perawatan kesehatan.
5. Bagaimana prosedur hasil dari pemeriksaan tes Covid-19?
Tes Covid-19 memang perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang terinfeksi virus Corona atau tidak.
Lalu bagaimana prosedur hasil dari pemeriksaan tes Covid-19?
Hasil tes tidak terinfeksi virus corona
Jika setelah mengikuti salah satu tes Covid-19 memberikan hasil diagnosis negatif atau non-reaktif, mungkin saja virus Corona memang tidak ada masuk ke dalam tubuh. Meski demikian, kamu tetap perlu melakukan tindakan pencegahan agar tidak tertular virus ini.
Diagnosisi pasien tanpa gejala
Sedangkan jika kamu didiagnosis sebagai pasien positif Covid-19 yang tidak bergejala, maka akan diimbau untuk isolasi mandiri di rumah atau di rumah sakit darurat. Isolasi pun minimal 10 hari sejak ditegakkan diagnosis. Setelah isolasi 10 hari dan apabila telah memenuhi kriteria selesai isolasi, maka dikeluarkan surat pernyataan selesai pemantauan berdasarkan penilaian dokter. Lalu pasien akan terus dilakukan pemantauan oleh dokter penanggungjawab pasien.
Hasil tes positif terserang virus Corona
Apabila kamu memiliki gejala dan hasil tes telah dinyatakan terinfeksi virus Corona, selanjutnya akan diimbau untuk isolasi di rumah sakit darurat atau rumah sakit rujukan. Isolasi minimal 10 hari sejak munculnya gejala dan ditambah 3 hari bebas demam dan gejala pernapasan.
Setelah itu pasien akan dilakukan tes swab lagi dan memerlukan perawatan lanjutan untuk kondisi tertentu yang terkait dengan komorbid, co-insiden, dan komplikasi. Proses alih rawat diputuskan berdasarkan hasil assessment klinis dan dilakukan oleh dokter penanggungjawab pelayanan sesuai standar prosedur operasional.
Itulah kelima mengenai tes Covid-19. Lalukanlah bernagai upaya guna menjaga kesehatan tubuh sebaiknya dilakukan setiap harinya.
Baca juga :
- Kasus Covid-19 Meningkat, Ini Cara Perkuat Imun Tubuh Anak Ma
- Libur Panjang Akhir Tahun Dipangkas, Apa Kata Satgas Covid-19?
- Kasus Covid-19 Meningkat, Kenali 3 Tingkat Risiko Penularan Ini