Menurut Ajaran Islam, Inilah 5 Cara Menjaga Hati
Dengan selalu megingat Allah SWT, maka kamu akan terbebas dari penyakit hati.
8 Mei 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hati merupakan cerminan dari setiap orang bukan?
Apabila mempunyai hati yang baik, maka cerminannya terlihat baik. Begitu sebaliknya saat orang memiliki hati yang buruk.
Namun pada kenyataannya, seseorang tidak bisa lepas dari penyakit hati. Hal ini pun menjadi hal wajar bagi kehidupan manusia.
Nah, agar terbebas dari rasa dengki dan iri kamu harus mengetahui 5 cara menjaga hati menurut ajaran Islam.
Berikut Popmama.com berikan informasinya:
1. Selalu ingat kepada Allah SWT
Ketika hati seseorang baik, maka segalanya akan baik bukan?
Oleh sebab itu, untuk menjaga hati dari segala rasa dengki maupun iri kamu harus selalu ingat pada Allah SWT.
Kamu bisa melakukan beberapa cara seperti salat lima waktu, salah dhuha hingga salat tahajud.
Selain itu perbanyak berzikir, membaca Al-Qu'ran dan berdoa agar selalu memiliki sifat yang baik.
Berikut doanya:
Allahumma ati takwaha wa zakkiha anta khoiru man zakkaha anta waliyyuha wa maulaha. Allahumma inni a’uzubika min ‘ilmin la yanfa’u wa min qolbin la yakhsya’u wa min nafsin la tasyba’u wa min da’watin la yustabu laha.
Artinya:
“Ya Allah, karuniakan ketakwaan pada jiwaku. Sucikanlah ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya. Engkau-lah yang menjaga serta melindunginya. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak manfaat, hati yang tidak khusyuk dan doa yang tidak dikabulkan.”
Editors' Pick
2. Menghindari dari hawa nafsu dan amarah
Sebenarnya saat seseorang memiliki rasa dengki dan dendam, ini bisa membuatnya melakukan tindakan tanpa pertimbangan akal.
Sedangkan untuk menjaga hati, sebaiknya menghindari dari hawa nafsu dan emosi yang membuat kamu menjadi marah.
Salah satu cara paling tepat untuk menjaga emosi dan amarah adalah dengan berpuasa, baik itu puasa sunnah atau puasa wajib Ramadan.
Berikut hadits yang mendasarinya:
"Wahai Rasulullah, berwasiatlah kepadaku. Lalu Rasulullah bersabda, "Janganlah kamu marah!" Beliau mengulanginya berkali-kali, lalu bersabda, "Janganlah kamu marah." (HR Bukhari)