5 Jenis Cumi-Cumi yang Bisa Diolah Menjadi Masakan Lezat dan Bergizi
Cumi-cumi termasuk sumber protein yang baik
29 Juni 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kamu suka cumi-cumi?
Ya, makanan laut ini memang banyak digemari karena rasanya yang gurih dan bertekstur kenyal.
Tapi tidak hanya menggugah selera, ternyata cumi-cumi juga diperkaya dengan kandungan gizi cukup lengkap.
Di mana cumi-cumi merupakan sumber protein yang baik. Setiap 100 gram cumi-cumi menyediakan 16 gram protein atau sekitar 30 persen dari nilai asupan harian yang dibutuhkan.
Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut Popmama.com informasikan 5 jenis cumi-cumi yang bisa diolah menjadi masakan lezat nan bergizi. Simak ulasannya, yuk!
1. Cumi telur memiliki bagian perutnya menggembung
Jenis cumi ini memiliki bagian perutnya menggembung.
Ya, cumi telur sangat mudah ditemukan di pasar tradisional maupun supermarket besar.
Cumi telur sering digunakan untuk berbagai masakan yang banyak tersaji di rumah makan seafood. Biasanya ditambahkan telur kocok maupun bahan lain ke dalam bagian perutnya.
Namun ada sebagian orang yang mengolah cumi telur menjadi tumisan atau dibakar dalam keadaan utuh.
Editors' Pick
2. Cumi bangka ukurannya lebih panjang
Jenis cumi-cumi populer yang kedua adalah cumi-cumi bangka. Jenis hewan laut ini dinamakan demikian karena banyak ditemukan di Pulau Bangka.
Berbeda dari jenis sebelumnya, cumi-cumi bangka tubuhnya berwarna putih dan memiliki banyak bintik merah yang lebih dominan.
Cumi bangka identik dengan dagingnya yang tebal dan sirip agak lebar. Ukurannya pun lebih panjang ketimbang cumi kebanyakan, yakni berkisar antara 20-30 cm.
Biasanya cumi-cumi bangka diolah dengan cara dibakar utuh, dimasak gulai atau dipotong-potong untuk dibuat sup dan juhi.
3. Cumi sero tubuhnya cenderung putih dengan sedikit bintik merah
Ada beberapa jenis cumi yang bisa diolah menjadi beragam sajian lezat, salah satunya cumi sero.
Jenis cumi ini terlihat pipih dan lebih pendek dari cumi bangka, ukurannya sekitar 10-15 cm.
Tubuhnya cenderung putih dengan sedikit bintik merah. Ada dua jenis cumi sero segar yang dijual, yakni ukuran kecil dan sedang.
Cumi sero sedang biasanya diiris kecil untuk digoreng tepung, ditumis atau dibuat campuran sup.
Sedangkan yang ukurannya lebih kecil sering dikeringkan menjadi cumi kering.
4. Sotong berbentuk pipih dan mirip perisai
Kamu pernah mengira sotong adalah cumi-cumi?
Ternyata, sotong berbeda spesies dari cumi-cumi pada umumnya. Sekilas memang sotong tidak jauh beda dengan cumi-cumi, tapi bukan berarti tak bisa dibedakan.
Bentuk perut sotong lebih pipih, lebar dan mirip perisai. Jenis hewan laut yang satu ini terbilang unik, yakni bisa mengubah warna. Kadang terlihat kuning atau coklat saat dijual.
Meski demikian, cumi sotong paling disukai oleh banyak orang karena memiliki daging yang lezat.
Biasanya sotong dibakar, ditumis, dibuat campuran sup atau digoreng krispi ala jajanan khas Taiwan.
5. Cumi asin kering diberi garam sebagai pengawet alami
Di antara jenis lainnya, cumi yang satu ini berukuran paling kecil, terasa asin dan bertekstur kering.
Pada dasarnya, cumi asin adalah cumi sero atau cumi telur berukuran kecil yang dikeringkan dan diasinkan diberi garam sebagai pengawet alami.
Cumi asin kering juga mudah ditemukan di pasar tradisional atau supermarket.
Namun sebelum mengolahnya, belilah cumi asin yang benar-benar berkualitas baik. Saat memilihnya, pastikan cumi asin benar-benar bertekstur kering.
Sementata agar cumi memiliki tekstur dan rasa yang pas, rendamlah dahulu di air panas selama 10 hingga 15 menit.
Itulah kelima jenis cumi-cumi yang bisa diolah menjadi masakan super lezat. Jangan lupa membersihkan dan mengolahnya menggunakan pisau yang tajam agar tekstur cumi tidak hancur.