Fakta Penyakit Geger Otak dan Diplopia yang Dialami Marc Marquez
Geger otak hingga diplopia bisa dialami banyak orang yang mengalami kecelakaan otor
27 Maret 2022
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tidak disangka, kecelakaan terjadi pada pembalap Marc Marquez di Grand Prix Indonesia di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Dimana dirinya terjatuh persis di tikungan tujuh Pertamina Mandalika International Street Circuit. Kejadian tersebut menyebabkan juara dunia delapan kali itu mundur dari acara.
Pembalap Spanyol tersebut terbang beberapa meter di udara dan membuat ia terlempar dengan mendarat di kepalanya. Tim medis pun segera membawa Marc Marquez ke rumah sakit di Lombok untuk menjalani beberapa tes radiologi. Namun acara tetap berlanjut ke balapan tanpa Marquez.
Selama periode pengamatan antara 12 dan 24 jam, tim dan staf medis MotoGP telah memberitahu bahwa Marc Marquez dalam keadaan tidak fit dan memiliki sejumlah efek buruknya. Nah, berikut Popmama.com rangkum informasinya:
1. Marc Marquez alami gegar otak
Juara dunia delapan kali dan juara MotoGP enam kali, Marquez secara luas dianggap sebagai salah satu pembalap terhebat yang pernah ada. Tetapi perjuangannya berakhir cedera akibat kecelakaan MotorGP. Sebelumnya pembalap kelahiran Barcelona itu ditarik keluar pada tahun 2020 karena patah lengan dan kini di 2022 Marquez alami gegar otak.
Bahwa gegar otak sendiri adalah bentuk ringan dari cedera otak traumatis (TBI) yang mempengaruhi fungsi otak Marquez. Efek ini bisa terjadi sebagai akibat dari pukulan traumatis pada kepala yang menyebabkan kepala dan otak bergerak maju mundur dengan cepat.
Bahkan berpotensi meregangkan dan merusak sel dan struktur halus di dalam otak. Kerusakan tersebut dapat mengakibatkan perubahan fisik dan kimia di otak yang mempengaruhi fungsinya.
Editors' Pick
2. Marc Marquez mulai merasakan diplopia
Sepertinya tidak ada yang bisa menahan Marc Marquez terjatuh sebelum kembali ke grid untuk putaran pembukaan. Ia mengalami kecelakaan high side high speed di tikungan tujuh sirkuit Mandalika. Tampaknya Marquez harus bertarung dengan kondisi diplopia.
Dimana Marquez seperti mengalami dejavu dan mulai merasa tidak nyaman pada penglihatannya. Hal tersebut membuat dirinya memutuskan untuk mengunjungi Dr. Sánchez Dalmau. Langkah ini diambil guna memastikan bahwa apakah benar ia benar-benar mengalami episode baru diplopia atau tidak.
Akibat kondisi kesehatannya yang menurun, maka Marquez mulai beristirahat dan menunggu bagaimana cedera itu berkembang. Pasalnya, diplopia sendiri adalah istilah medis untuk penglihatan ganda atau melihat ganda.
Diplopia didefinisikan sebagai melihat dua gambar dari satu objek ketika seseorang melihatnya. Penglihatan ganda karena diplopia memiliki penyebab yang jelas dan bisa menjadi serius.
3. Bagaimana efek jangka pendek dari gegar otak?
Gegar otak yang terjadi pada Marc Marquez sebagai akibat kecelakaan MotorGP, ini bisa melukai otaknya sampai batas tertentu. Bahwa semuanya membutuhkan waktu untuk sembuh. Di sisi lain, cedera otak bahkan dari gegar otak ringan memiliki efek jangka pendek.
Dimana gejala dapat berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu atau bahkan lebih lama. Sementara gegar otak yang paling ringan pun berpotensi menyebabkan efek serius. Beberapa orang mungkin juga mengalami:
- Sakit kepala
- Kehilangan kesadaran sementara
- Merasa seolah-olah otak dalam kabut
- Respons yang tertunda untuk pertanyaan
- Pusing
- Seperti terngiang di telinga
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Penglihatan kabur
- Kepekaan terhadap cahaya dan suara
4. Bagaimana efek jangka panjang dari gegar otak?
Dalam banyak kasus, gegar otak memang terjadi lebih sering di dunia ajang balap motor daripada yang diperkirakan. Faktanya, banyak orang yang mengalami jatuh tidak percaya bahwa mereka telah menderita gegar otak.
“Saya baik-baik saja setelah kecelakaan besar yang saya alami pagi ini,” kata Marquez di media sosial yang dikutip dari Talksport.com.
Namun sebenarnya, ada beberapa gejala gegar otak jangka panjang yang harus diwaspadai setelah Marquez terlempar dan terjatuh dari motornya. Gejala-gejala di bawah ini dapat timbul jika tidak memberikan waktu yang cukup bagi otaknya untuk pulih:
- Sulit berkonsentrasi
- Masalah memori
- Iritabilitas dan perubahan kepribadian lainnya
- Kepekaan terhadap cahaya dan kebisingan
- Gangguan tidur
- Depresi dan masalah psikologis lainnya
- Gangguan bau dan rasa
5. Kapan harus menemui dokter?
Untuk mengurangi risiko masalah jangka pendek yang terkait dengan gegar otak berubah menjadi masalah jangka panjang, maka sebaiknya segera temui dokter. Terutama dalam waktu 1-2 hari setelah cedera kepala. Selain itu, seseorang juga perlu melakukan beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu otaknya sembuh dan mempercepat pemulihan:
Istirahat fisik dan mental
Dalam beberapa hari pertama setelah gegar otak, istirahat relatif adalah cara yang paling tepat untuk memungkinkan otak kembali pulih. Dokter akan merekomendasikan agar sang pasien beristirahat secara fisik dan mental. Bahwa istirahat yang relatif ini meliputi membatasi aktivitas, khususnya selalu menggunakan pemikiran dan konsentrasi mental. Sedangkan dalam 48 jam pertama, mereka harus secara keseluruhan membatasi aktivitas fisik yang meningkatkan gejala.
Minum obat pereda sakit
Sebenarnya sakit kepala dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu setelah gegar otak. Untuk mengatasi rasa sakit, tanyakan kepada dokter apakah aman menggunakan pereda nyeri seperti acetaminophen (Tylenol, lainnya). Sebaiknya hindari pereda nyeri lain seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB, lainnya) dan aspirin. Sebab obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan.
Nah, demikianlah fakta mengenai Marc Marquez yang selamat dari kecelakaan MotorGP meski alami gegar otak. Apakah kamu salah satu penggemarnya?
Baca juga:
- Biodata dan Profil Marc Marquez, Pembalap MotoGP Mandalika
- Rencana Nonton MotoGP, Ini Rekomendasi Penginapan di Sekitar Mandalika
- Potret Para Pembalap MotoGP Mandalika 2022 Menuju Indonesia, Seru!