Fakta Lansoprazole, Obat yang Bisa Redakan Gejala Asam Lambung
Hati-hati, lansoprazole dapat menyebabkan efek samping!
8 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebenarnya ada jenis obat penghambat pompa proton dan mengurangi jumlah asam yang diproduksi oleh lambung. Salah satu diantaranya, yakni lansoprazole. Di mana lansoprazole termasuk dalam kelas obat yang disebut inhibitor pompa proton.
Pompa proton sendiri adalah zat kecil di lapisan perut yang membantunya membuat asam untuk mencerna makanan. Obat ini pun tersedia dalam bentuk kapsul, tablet dan injeksi.
Nah, berikut Popmama.com berikan ulasan selengkapnya mengenai fakta lansoprazole, obat yang bisa redakan gejala asam lambung.
1. Bagaimana interaksi lansoprazole dengan obat lainnya?
Lansoprazole memang sebagai obat untuk menurunkan asam lambung, sehingga dapat mengubah seberapa baik produk ini bekerja.
Beberapa produk yang terpengaruh termasuk:
- Ampisilin
- Atazanavir
- Erlotinib
- Nelfinavir
- Pazopanib
- Rilpivirine
- Antijamur azol tertentu (itraconazole, ketoconazole, posaconazole)
Selain itu, lansoprazole berpotensi menimbulkan interaksi terhadap sejumlah obat jika digunakan bersamaan. Berikut beberapa interaksi yang dapat terjadi:
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang serius jika digunakan bersama dengan obat- obat HIV, karena bisa menurunkan kadar obat dalam tubuh.
- Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari warfarin, digoxin, methrotrexate, tacrolimus dan obat diuretik.
- Terjadi penurunan efektivitas lansoprazole jika digunakan bersama dengan antasida dan sukralfat.
Bahkan interaksi serius lansoprazole meliputi:
- Dapson
- Dasatinib
- Delavirdin
- Digoksin
- Idealisib
- Indinavir
- Itrakonazol
Editors' Pick
2. Berapakah dosis yang tepat dari lansoprazole?
Bentuk kapsul obat dari lansoprazole sendiri ada yang 15mg dan 30mg. Sedangkan dalam bentuk tablet, disintegrasi oral berupa 15mg dan 30mg. Lalu suspensi oral sebanyak 3 mg/mL.
Nah, berikut dosis yang tepat:
- Ulkus duodenum: 15 mg selama 4 minggu. Pemeliharaan: 15 mg.
- Ulkus lambung: 30 mg PO qDay selama 8 minggu.
- Terkait pengobatan NSAID: 30 mg selama 8 minggu. Pencegahan: 15 mg selama 12 minggu.
- Penyakit refluks gastroesofagus: 15 mg selama 8 minggu
- Esofagitis erosif: 30 mg selama 8-16 minggu. Pemeliharaan: 15 mg.
- Kondisi Hipersekresi (Sindrom Zollinger-Ellison): 60 mg hingga 180 mg setiap 12 jam digunakan. Jika dosis >120 mg/hari berikan dalam dosis terbagi setiap 12 jam.
- Infeksi Helicobacter Pylori: Terapi rangkap tiga berupa lansoprazole 30 mg + amoksisilin 1 g + klaritromisin 500 mg setiap 12 jam selama 10-14 hari. Terapi ganda (resisten klaritromisin): lansoprazole 30 mg + amoksisilin 1 g setiap 8 jam selama 14 hari.
- Alergi penisilin: lansoprazole 30 mg + klaritromisin 500 mg + metronidazol 500 mg setiap 12 jam selama 10-14 hari.
- Maag: 15 mg selama 14 hari dan dapat mengulang.