5 Tes Kesehatan yang Perlu Dilakukan untuk Usia 40 Tahun Lebih
Saatnya mulai merawat diri sendiri dengan lebih baik
13 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nggak dapat disangkal, kini Mama dan Papa telah mencapai usia paruh baya?
Pada umumnya, di usia 40 tahun ke atas membuat tubuh merespons dengan cara baru dan tak terduga. Maka sudah saatnya mulai merawat diri sendiri secara lebih baik. Dengan menjaga diri dan memiliki kebiasaan sehat, ini berdampak besar pada kesehatan dan kemampuan fisik.
Selain itu, Mama dan Papa juga bisa melakukan pemeriksaan agar mendapatkan hasil kesehatan terbaik. Nah, berikut Popmama.com berikan 5 tes kesehatan yang perlu dilakukan untuk usia 40 tahun lebih. Yuk, cek ulasannya!
1. Pemeriksaan mata yang komprehensif
Ketika Mama dan Papa berusia 40 tahun lebih, mungkin sudah mulai timbul masalah dengan penglihatan. Biasanya perubahan penglihatan sering memudar, mata menjadi kering dan merasa lebih lelah. Jadi saat berusia 40 tahun, mata perlahan-lahan kehilangan kemampuan untuk fokus pada penglihatannya.
American Academy of Ophthalmology berkata kepada Presbyopialife, agar setiap orang menjalani pemeriksaan mata yang komprehensif sekitar usia 40 tahun. Bahkan jika mereka tidak mengalami perubahan penglihatan atau gejala mata. Itu guna menentukan di mana kesehatan mata kamu berada di awal usia 40.
Pemeriksaan oleh dokter mata dapat mengungkap kondisi umum maupun penyakit sistemik yang memengaruhi mata seperti hipertensi dan diabetes. Dengan perawatan dini, masalah mata yang berpotensi membutakan seringkali memiliki hasil yang baik. Bahkan memberi dokter gambaran awal tentang kesehatan mata Mama dan Papa secara keseluruhan.
Editors' Pick
2. Menjalani pemeriksaan mammogram setiap tahun
Ingatlah, bahwa kanker payudara sering kali menyerang perempuan. Itulah sebabnya deteksi dini adalah kuncinya, Ma. Sedangkan tes mammogram harus dimulai pada usia 40 dan berlanjut setiap satu hingga dua tahun, biasanya tergantung pada riwayat dan faktor risiko.
Dikutip dari Breastcancer, semua perempuan harus menjalani pemeriksaan mammogram setiap tahun. Mulailah pada usia 40 tahun dan dilanjutkan selama mereka dalam keadaan sehat dan ingin kanker payudara diobati. Termasuk melakukan pemeriksaan fisik payudara oleh dokter.
Pemeriksaan payudara ini adalah tindak lanjut jangka panjang yang dapat menyelamatkan nyawa. Manfaatnya terlihat sebagian besar dalam 10 tahun pertama. Oleh karena itu Mama harus berbicara dengan dokter untuk merancang rencana skrining terbaik.
3. Tes EKG untuk mencegah serangan jantung
Pada kenyataannya, penyakit jantung tidak terduga. Ini adalah pembunuh nomor satu yang dapat merenggut nyawa seseorang. Sedangkan bagi orang dengan usia 40 tahun ke atas, sebaiknya agar tetap mengambil langkah yang tepat untuk menghindari masalah di kemudian hari.
American Heart Association menjelaskan kepada Mayoclinic, jika kamu memiliki riwayat keluarga penyakit jantung maka penyedia layanan kesehatan mungkin menyarankan elektrokardiogram sebagai tes skrining. Apabila gejala cenderung datang dan pergi, gejala tersebut mungkin tidak terdeteksi selama perekaman EKG standar.
Jadi berbicaralah pada dokter penyakit dalam dan melihat apakah Mama atau Papa memerlukan tes tambahan seperti EKG atau ekokardiogram stres untuk mencegah serangan jantung. Sementara tes penting lainnya seperti skrining kolesterol atau profil lipid harus dilakukan setiap tahun.
4. Menjalankan tes glukosa plasma puasa
Pada usia 40 tahun ke atas, sering kali diabetes memengaruhi bagaimana tubuh memproses glukosa. Sedangkan tanpa jumlah glukosa yang tepat, tubuh mengalami kesulitan berfungsi dengan baik. Biasanya dokter mungkin akan menggunakan tes glukosa plasma puasa. Metode tersebut guna memeriksa tanda-tanda diabetes.
Dilansir dari Hopkinsmedicine, pada suatu waktu kamu perlu diuji untuk pradiabetes atau diabetes. Penyedia layanan kesehatan mengambil sampel darah dan kamu tanpa makan selama delapan jam atau menelan minuman manis yang dibuat untuk pengujian diabetes.
Sementara tes hemoglobin A1C mengukur berapa banyak glukosa yang melekat pada sel darah merah dalam darah Mama atau Papa. Ini akan memberikan gambaran tentang kadar gula darah Mama dan Papa selama tiga bulan terakhir.
5. Tes BMI untuk perkiraan berat badan
Hati-hati, obesitas di usia 40 tahun lebih bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Dengan demikian, berat badan yang lebih tinggi biasanya akan dilakukan Body Mass Index (BMI).
Ini adalah alat skrining untuk kelebihan berat badan dan obesitas. Penyedia layanan kesehatan yang terlatih harus melakukan penilaian yang tepat untuk mengevaluasi status dan risiko kesehatan pasien.
Dirilis dari Medicalnewstoday, Indeks massa tubuh (BMI) adalah perkiraan komposisi tubuh, berdasarkan berat dan tinggi badan. Dokter menganggap BMI guna membantu seseorang memahami apakah mereka kekurangan berat badan atau kelebihan berat badan.
Sebagai alat ukur, BMI mudah dan murah untuk diukur. Dimana membantu orang mempertahankan berat badan sedang dan dapat mengurangi risiko mereka untuk:
- Diabetes tipe 2
- Osteoartritis
- Penyakit kardiovaskular
- Beberapa bentuk kanker
Nah, itulah kelima tes kesehatan yang bisa dilakukan di usia 40 tahun lebih. Apakah Mama dan Papa akan menerapkannya?
Baca juga:
- Yuk, Lakukan 5 Kebiasaan Sehat pada Usia 40 Tahun Lebih!
- 5 Daftar Vitamin Penting untuk Laki-Laki di Usia Lebih dari 40 Tahun
- Tips Turunkan Berat Badan Walau Usia Sudah 40 Tahun