Cara Meningkatkan Kualitas Hidup dengan Slow Living
Kehidupan serba cepat seringkali membuat lelah, yuk praktekan slow living
29 Oktober 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apakah Mama pernah merasa suntuk dengan kehidupan Mama sekarang? Kehidupan kota yang serba cepat dan padat memang menguras energi, baik secara mental maupun fisik. Tidak hanya itu, gaya hidup ini seringkali membuat Mama melewatkan hal-hal kecil yang seharusnya bisa disyukuri.
Akibatnya, hari-hari terasa lewat begitu saja. Rasanya baru kemarin hari Senin, tapi kok sudah hari Jumat lagi?
Sebagai solusi dari kehidupan kota yang serba cepat, akhir-akhir ini gaya hidup slow living mendapatkan perhatian masyarakat. Sesuai namanya, gaya hidup ini menuntut kita untuk melambat sejenak agar bisa menikmati momen yang sedang dialami.
Gaya hidup ini menjanjikan hidup yang lebih tenang dan berkualitas.
Jika Mama tertarik dengan slow living, yuk, simak cara mempraktekannya dari Popmama.com berikut ini:
1. Dedikasikan beberapa waktu tanpa gadget
Berapa kali Mama melewatkan momen kumpul bersama keluarga karena terlalu asik dengan gadget? Saat ini, gadget mampu memberikan banyak kemudahan. Mama bisa mendapatkan informasi terbaru, resep masakan, hingga berbagai macam hiburan. Gadget bahkan bisa menolong saat kita mati gaya dan bingung harus melakukan apa.
Tapi Ma, sebaiknya tentukan batas penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Gadget memang membuat Mama dekat dengan dunia luar, tapi di sisi lain membuat Mama jauh dengan yang ada di sekitar.
Slow living sendiri menyarankan untuk lepas dari gadget selama waktu tertentu dan menikmati momen yang ada.
Editors' Pick
2. Amati dan nikmati hal-hal kecil di sekeliling kita
Saking banyaknya kegiatan yang harus dilakukan, seringkali Mama hanya fokus untuk menyelesaikan tanpa benar-benar menikmati prosesnya. Sesaat setelah bangun tidur, Mama mungkin harus segera menyiapkan sarapan, lalu merapikan dapur, mencuci pakaian, menyapu, mengepel, dan sebagainya. Rasanya pekerjaan ini tidak akan habis.
Pekerjaan memang tidak akan habis. Oleh karenanya, mengapa Mama terburu-buru? Ada baiknya Mama mengubah rutinitas ini menjadi sebuah ritual dengan menikmati proses yang ada. Amati hal-hal kecil yang biasanya terlewatkan, seperti suara gemericik air saat mencuci piring atau suara mengetuk pisau dapur saat Mama memotong wortel.