Perdarahan Subkonjungtival, Apakah Berbahaya?

Perdarahan subkonjungtival menimbulkan bercak merah pada mata

8 Januari 2020

Perdarahan Subkonjungtival, Apakah Berbahaya
allaboutvision.com

Apa yang akan Mama rasakan saat bangun di pagi hari dan mendapati bercak merah pada mata Mama? Tentu rasa khawatir langsung menghantui. Bagaimanapun, mata adalah organ yang sangat penting bagi kehidupan kita.

Namun, jangan panik, Ma. Ada beberapa kondisi medis yang dapat menyebabkannya, salah satunya adalah perdarahan subkonjungtival.

Perdarahan subkonjungtival terjadi ketika pembuluh darah yang terdapat di bawah lapisan konjungtiva pecah. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti batuk yang terlalu keras, penggunaan lensa kontak, hingga tumor.

Nah, agar Mama lebih tenang, ketahui tentang kondisi ini lebih dalam yuk. Simak informasi dari Popmama.com berikut ini yuk Ma!

1. Apa itu perdarahan subkonjungtival?

1. Apa itu perdarahan subkonjungtival
plusvitality.com

Pendarahan subkonjungtival adalah ketika seseorang mengalami pembuluh darah pecah kemudian ada bintik kemerahan di bola mata dan terlihat tanpa menggunakan alat bantu. Mata memiliki beberapa lapisan pelindung. Salah satunya adalah lapisan konjungtiva yang berfungsi melindungi bagian putih mata atau sklera. Nah, di antara konjungtiva dan sklera, ada banyak pembuluh darah yang sangat tipis.

Karena sangat tipis, pembuluh darah tersebut sangat mudah pecah. Ketika pecah, darah pun akan terperangkap dan menimbulkan bercak merah pada mata. Kondisi inilah yang disebut dengan perdarahan subkonjungtival atau subconjunctival hemorrhage.

Editors' Pick

2. Penyebab perdarahan subkonjungtival

2. Penyebab perdarahan subkonjungtival
healthline.com

Seperti yang telah disebutkan, pembuluh darah yang ada di bawah lapisan konjungtiva sangat tipis. Ia bisa pecah ketika Mama batuk atau bersih terlalu keras, muntah, ataupun mengejan.

Penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, reaksi alergi, cedera mata, ataupun menggosok mata terlalu keras juga dapat membuatnya pecah.

Oleh karena itu, selalu berhati-hati ya, Ma!

3. Risiko perdarahan konjungtival lebih besar jika mengidap penyakit tertentu

3. Risiko perdarahan konjungtival lebih besar jika mengidap penyakit tertentu
theconversation.com

Selain penyebab yang telah disebutkan pada poin ketiga, perdarahan konjungtival juga bisa terjadi ketika Mama mengidap penyakit tertentu lho. Seperti diabetes, tekanan darah tinggi, gangguan pembekuan darah, ataupun ketika Mama mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Kondisi-kondisi ini meningkatkan risiko perdarahan konjungtival. Oleh karena itu, segera konsultasi dengan dokter jika Mama sering mengalami perdarahan subkonjungtival supaya bisa mengetahui penyebab pastinya ya.

4. Apakah perdarahan subkonjungtival berbahaya?

4. Apakah perdarahan subkonjungtival berbahaya
mavcure.com

Mama tidak perlu khawatir, perdarahan konjungtival termasuk kondisi yang tidak berbahaya. Umumnya, bercak merah akan hilang dengan sendirinya dalam waktu dua minggu.

Nah, untuk mempercepat penyembuhan, Mama bisa memberikan kompres hangat pada mata selama beberapa menit.

5. Kapan harus periksa ke dokter?

5. Kapan harus periksa ke dokter
thehealthy.com

Meskipun tidak berbahaya, Mama harus tetap waspada ketika mendapati bercak merah di mata. Seperti yang telah disebutkan, perdarahan ini bisa disebabkan oleh kondisi medis tertentu. Oleh karena itu, segera periksakan ke dokter apabila Mama mengalami perdarahan subkonjungtival secara berulang.

Periksakan juga apabila perdarahan yang Mama alami disertai nyeri ataupun gangguan pada mata. Pasalnya, perdarahan tersebut bisa jadi merupakan gejala penyakit lain. Seperti tumor atau himefa.

Himefa sendiri adalah kondisi ketika darah berkumpul di antara kornea dan iris. Jika tidak cepat ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan permanen.

Itulah beberapa informasi tentang perdarahan subkonjungtival. Kondisi ini memang tidak berbahaya. Namun jika disertai gejala lain atau terjadi berulang kali, ia bisa menjadi gejala dari penyakit lain. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan dokter agar mendapatkan diagnosis pasti ya, Ma. Yuk, jaga kesehatan mata kita!

Baca juga:

The Latest