Membeli bahan makanan yang baik dan berkualitas adalah langkah pertama untuk menyajikan masakan yang sehat untuk keluarga. Untuk itu, proses memilih di pasar harus dilakukan dengan teliti.
Apalagi saat ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang sengaja menjual bahan makanan yang kurang baik untuk kesehatan, salah satunya adalah daging ayam.
Tidak semua daging ayam yang dijual di pasar adalah daging ayam segar. Jika Mama teliti, bisa saja Mama menemukan daging ayam tiren, alias daging ayam yang sudah kadaluarsa dan sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Demi kesehatan keluarga, yuk jadi konsumen cerdas, Ma. Perhatikan cara memilih dan membedakan ayam segar dari ayam tiren berikut. Cek informasinya di Popmama.comberikut ini:
1. Perhatikan warna daging ayam
aroq.com
Daging ayam segar dan daging ayam tiren sebenarnya cukup mudah dibedakan. Warna daging kedua ayam ini berbeda.
Daging ayam segar yang baru saja dipotong akan berwarna putih dengan semburat merah muda. Permukaannya pun terasa lembap.
Sebaliknya, daging ayam tiren memiliki warna putih kebiruan seperti memar. Warna biru ini muncul karena masih ada darah di dalam daging ayam. Warna putihnya pun pucat dan tidak segar.
2. Rasakan tekstur permukaan daging dan kulit ayam
wikimedia.org
Cara selanjutnya untuk membedakan daging ayam segar dengan daging ayam tiren adalah dengan merasakan tekstur permukaan daging ayam.
Jika Mama merasakan teksturnya kasar atau berpasir, maka ayam tersebut adalah ayam tiren. Kemungkinan besar, pasir tersebut adalah sisa bahan kimia yang tidak dibilas dengan bersih.
Perhatikan juga permukaan kulitnya ya, Ma. Umumnya, permukaan kulit ayam tiren licin dan mengkilap karena penggunaan formalin.
Editors' Pick
3. Tekan daging ayam
pinimg.com
Daging ayam segar memiliki tekstur daging yang elastis dan tidak begitu padat. Oleh karena itu, cobalah menekan daging ayam sebelum membelinya. Jika daging langsung kembali seperti bentuk semula, maka daging ayam tersebut masih segar.
Sebaliknya, jika bentuk daging membutuhkan waktu lama untuk kembali seperti semula, maka ia adalah ayam tiren.
Kemungkinan besar, daging tersebut sudah beberapa kali dibekukan sehingga elastisitasnya berkurang.
4. Hirup bau ayam
farmersfreshmeat.com
Daging ayam segar memiliki bau amis yang sangat tipis, bahkan hampir tidak berbau.
Nah, jika Mama menemukan daging ayam dengan bau amis yang menyengat, bisa dipastikan ayam tersebut adalah ayam tiren. Hindari ayam tersebut ya, Ma!
Selain itu, Mama juga harus menghindari ayam dengan bau bahan kimia. Bau tersebut menandakan daging ayam sudah tercampur dengan bahan kimia.
5. Perhatikan keberadaan darah atau cairan
siliconprairienews.com
Sebagian besar daging ayam tiren telah melalui beberapa kali proses pembekuan untuk menjaganya tetap awet. Proses ini membuat sel-sel yang ada rusak. Alhasil, daging ayam akan lebih mudah mengeluarkan darah atau cairan.
Nah, Mama bisa memerhatikan bagian kepala atau leher ayam. Umumnya, ayam tiren memiliki bercak darah yang cukup jelas pada bagian ini.
6. Perhatikan apakah ada lalat yang hinggap
provisioneronline.com
Lalat adalah hewan yang dihindari karena kotor dan membawa penyakit. Tapi dalam memilih daging ayam, lalat bisa menjadi indikator yang baik lho, Ma.
Perhatikan apakah ada lalat yang hinggap di daging lalat. Jika tidak ada, bisa jadi itu adalah pertanda daging ayam tersebut sudah bercampur dengan bahan kimia atau sudah tidak segar
7. Perhatikan kemasan ayam
farmtario.com
Khusus untuk Mama yang membeli ayam di supermarket, perhatikan kemasannya ya, Ma. Pilih ayam dengan kemasan utuh yang masih tertutup rapi.
Pasalnya, kemasan yang rusak akan mengurangi perlindungan pada daging ayam. Debu ataupun kuman akan lebih mudah masuk dan mengurangi kualitas daging ayam.
Itulah cara-cara untuk memilih daging ayam segar di pasar. Yuk, jadi konsumen cerdas dan berikan yang terbaik untuk keluarga, Ma!