Ditonton 310 Ribu Penonton, Film Sleep Call Tawarkan Sensasi Tegang
Para pemain ungkap alasan Sleep Call begitu berbeda dengan film lainnya
19 September 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Film terbaru dari IDN Pictures, Sleep Call telah meramaikan layar lebar sejak tanggal 7 September 2023. Beberapa hari penanyangannya di bioskop, film Sleep Call telah ditonton lebih dari 310.000 penonton.
Dengan genre suspense thriller yang memikat, film ini membungkus isu-isu yang sedang berkecamuk di Indonesia dalam cerita yang penuh ketegangan.
Selain Laura Basuki dan Bio One, film Sleep Call juga dibintangi oleh para pemain ternama seperti Kristo Immanuel, Erika Carlina, Dimas Danang, Benedictus Siregar, Nada Suwandi, dan Aldo Gudel. Film ini juga menjadi debut perdana dari Rachel Vennya.
Saat ditemui di kantor IDN Pictures, beberapa pemain Sleep Call turut membagikan alasan mengapa film ini berbeda dari yang lain.
Nah, simak rangkum dari Popmama.com terkait beberapa alasan Sleep Call wajib ditonton karena memberikan rasa ngeri yang begitu nyata.
1. Hadirkan warna baru di dunia perfilman Indonesia dengan genre suspense thriller
Setelah demam film horor yang mencekam melanda perfilman Indonesia, film Sleep Call dari IDN Pictures mempersembahkan sesuatu yang berbeda, yaitu genre suspense thriller.
Genre ini mungkin terasa asing bagi sebagian masyarakat Indonesia, mengingat film-film serupa masih jarang dihasilkan di tanah air.
Inilah yang membedakan Sleep Call dari produksi Indonesia lainnya. Film Sleep Call hadir untuk memberikan nuansa baru dalam perfilman Indonesia dengan genre yang penuh ketegangan.
Editors' Pick
2. Genre yang tepat untuk menggambarkan isu-isu terkini
Sleep Call tidak hanya sekadar menghibur penonton dengan cerita yang menarik. Film ini juga membahas isu-isu sosial yang relevan dengan kehidupan masyarakat sekarang.
Isu-isu tersebut mencakup kesehatan mental, kesepian, perangkap pinjaman online, daya tarik aplikasi kencan, perlindungan data pribadi, hingga ketimpangan sosial dan ekonomi.
“Menurutku ini adalah salah satu film yang membuat kita berpikir dengan apa yang ada di sekitar kita,” kata Nada Suwandi.
"Rasanya genre ini sangat tepat untuk menceritakan hal-hal yang dekat dengan kehidupan sehari-hari," ucap Benedictus Siregar.
"Kami berhubungan dengan sleep call dan berbagai teknologi yang sebenarnya, jika digunakan secara berlebihan, dapat membawa kita ke arah yang buruk," lanjutnya.