Kronologi Kasus Seragam Sekolah Rp 2,3 Juta, Kepsek Akhirnya Dicopot
Dinas Pendidikan Provinsi Jatim langsung menangani kasus seragam yang membuat heboh
27 Juli 2023
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Baru-baru ini, berita tentang salah satu SMA di Tulungagung, Jawa Timur, menjadi viral di media sosial.
Seorang wali murid mengeluh tentang harga yang sangat mahal untuk paket seragam yang disediakan oleh sekolah.
Keluhan ini menyita perhatian warganet karena dianggap sebagai biaya yang tidak wajar.
Akibatnya, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur merespons cepat kasus tersebut dengan mencopot sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SMAN 1 Kedungwaru yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.
Nah, kali ini Popmama.com telah rangkum terkait kronologi kasus seragam sekolah Rp 2,3 juta hingga kepsek akhirnya dicopot.
1. Wali murid keluhkan harga seragam yang mencapai Rp 2,3 juta
Seorang wali murid di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, yang diidentifikasi dengan inisial NN, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap harga seragam sekolah yang tinggi untuk anaknya.
Berdasarkan lembar rincian yang ditunjukkan oleh NN, tertera bahwa paket seragam untuk siswa dibanderol seharga Rp 2.360.000.
Harga tersebut hanya mencakup kain lembaran, sementara wali murid harus mengeluarkan biaya tambahan untuk menjahit seragam tersebut.
NN menyatakan bahwa satu setel kain seragam abu-abu putih dihargai sebesar Rp 359.400. Padahal menurutnya, kain serupa di pasaran biasanya dijual dengan harga Rp 150.000.
Meskipun demikian, pihak SMAN 1 Kedungwaru membantah bahwa mereka memaksa siswa baru untuk membeli kain seragam melalui sekolah.
Mereka menjelaskan bahwa meskipun ada paket seragam yang ditawarkan oleh sekolah, namun siswa memiliki kebebasan untuk membeli kain seragam di tempat lain sesuai dengan preferensi dan anggaran masing-masing
Editors' Pick
2. Disdik Jatim langsung selidiki masalah ini
Setelah beredarnya kabar tersebut, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyatakan bahwa mereka telah mengirimkan tim untuk menyelidiki masalah harga seragam yang mencapai lebih dari Rp 2 juta.
Hasil identifikasi dan analisis dari tim menunjukkan bahwa ada kesalahan dalam prosedur operasi standar atau Standart Operating Procedure (SOP) yang tidak dipatuhi oleh SMAN I Kedungwaru Tulungagung dalam proses pengadaan seragam sekolah.
“Ada kesalahan SOP yang dilakukan SMAN I Kedungwaru Tulungagung,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai.