Perhatikan Ma! Ini 5 Cara Ajak Anak Jaga Kesehatan Reproduksi
Jangan abai ya, Ma!
12 Maret 2021
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Kesehatan reproduksi merupakan hal yang paling penting, Ma. Gak hanya untuk Mama sendiri tapi juga si Kecil. Sebab, menurut Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, dr. Hasto Wardoyo Sp.OG (K) menjelaskan bahwa di Indonesia kematian ibu banyak disebabkan oleh yang pertama adalah kanker payudara. Kedua adalah kanker mulut rahim.
Nah, hal ini menjadi salah satu yang dibahas dalam virtual event dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional Senin lalu (8/30) yang bertajuk Perempuan Sadar Pilihan, Sadarkah Kamu Tentang Pilihanmu Sebagai Perempuan?
Kesempatan tersebut juga dihadiri oleh UNFPA Assistant Representative Dr. dr. Melania Hidayat, MPH, Deputi Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi BKKBN dr. Eni Gustina, MPH, Psychologist & Public Figure Analisa Widyaningrum, Group Product Manager DKT Indonesia Cut Vellayati, dan President Director DKT Indonesia Juan Enrique Garcia.
Popmama telah merangkum nih dari pemaparan para pembicara tersebut terkait bagaimana perempuan bisa sadar pilihan dan bisa menjaga kesehatan reproduksi. Tentu ini cocok banget buat Mama dan mengajarkannya kepada si Kecil. Langsung saja simak di bawah ini ya, Ma!
1. Menjelaskan secara detail private parts tubuh
Ada bagian tubuh perempuan terdapat private parts yang tidak boleh dilihat atau disentuh oleh siapapun. Bagian-bagian tubuh tersebut adalah payudara dan vagina (miss V). Sebab, bagian tubuh tersebut merupakan bagian sensitif dan butuh perhatian khusus terutama terkait kebersihannya.
Hal ini sangat perlu dijelaskan sedari dini, Ma. Agar anak bisa mempelajari lebih dalam terkait bagian tubuh yang harus memiliki perhatian khusus untuk dirawat. Mama bisa lho menjelaskannya saat si Kecil sudah mengalami menstruasi. Cara penyampaiannya pun bisa beragam tergantung pola komunikasi Mama dengan si Kecil saja. Oke, Ma?
Editors' Pick
2. Menjelaskan bahwa pernikahan dini juga mempengaruhi kesehatan reproduksi
Hal ini juga penting, Ma. Sebab menurut semua pembicara bahwa masih banyak perempuan atau remaja putri di Indonesia menikah dini atau di bawah umur 20 tahun. Tentu saja ini akan mempengaruhi kesehatan reproduksi dan mengancam nyawa perempuan itu sendiri. Apalagi jika saat memutuskan untuk hamil atau memiliki anak.
Karena pada usia dini seperti itu tentu saja rahim dari anak tersebut belum optimal untuk bisa hamil. Hal ini tentu perlu diberi penjelasan kepada anak-anak agar mengerti betapa membahayakannya menikah di usia yang terlalu dini.
”Dengan adanya perilaku hubungan intim yang terlalu dini meningkatkan probabilitas kanker mulut rahim. Tentu saja ini merugikan remaja putri dan calon ibu. Hal ini harus diperhatikan,” jelas Hasto Wardoyo, Sp.OG (K).