Persiapkan Yuk, Ini Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi bagi Remaja Mama
Yuk intip 3 caranya, Ma!
10 Maret 2020
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Dalam memperingati Hari Perempuan Sedunia 2020 yang digelar pada 08 Maret 2020, Andalan sebagai brand kesehatan reproduksi di Indonesia, menggelar acara bertajuk ‘Perempuan Indonesia, Perempuan Andalan’.
Acara ini merupakan sebuah bentuk inspirasi dan motivasi terhadap perempuan Indonesia untuk meningkatkan rasa percaya diri, berani mengambil peran dalam peningkatan kesehatan reproduksi perempuan Indonesia, serta menjadi sahabat perempuan lainnya untuk menginspirasi dalam hak kesehatan reproduksi.
Data komnas menunjukkan 800 persen kekerasan pada perempuan terjadi pada tahun 2019, termasuk meningkatnya angka kematian perempuan di setiap tahunnya.
Hal ini merupakan dampak dari perempuan yang tidak bisa memahami kesehatan reproduksinya sendiri, khususnya bagi para anak remaja.
Tidak sedikit jumlah remaja perempuan yang mengalami kesehatan reproduksi yang buruk.
Kondisi reproduksi yang tidak sehat biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya ialah kehamilan yang tidak direncanakan.
Oleh sebab itu, Mama perlu mempersiapkan remaja perempuannya agar memiliki reproduksi yang sehat, simak berikut ini yang telah Popmama.com rangkum
Editors' Pick
1. Dimulai dari lingkungan di sekolah
Mulailah dengan mengajarkan perbedaan antara perempuan dan laki laki, beri tahu ia bahwa sistem reproduksi antara dua gender ini sangat berbeda.
Mama perlu ingatkan kepadanya bahwa tidak boleh ada yang menyentuh beberapa bagian vital yang terdapat pada tubuh.
Mama bisa mengajarkan tentang edukasi seks dari usia sedini mungkin, sebagai contohnya Mama bisa mengenalkan alat reproduksi pada anak yang masih duduk di sekolah dasar melalui gambar kartun atau animasi yang menarik.
2. Jelaskanlah mana mitos dan mana yang fakta
Orangtua adalah sumber pertama anak dalam mendapatkan pendidikan seks.
Namun, informasi yang diberikan terkadang didapat secara turun temurun dengan fakta yang belum teruji secara medis atau tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Hal inilah yang biasa disebut dengan mitos.
Mitos banyak terjadi di daerah-daerah terpencil dengan akses seadanya, namun tidak menutup kemungkinan jika mitos masih diterapkan di kota-kota besar dan maju.
Remaja yang menerapkan hal-hal mitos seputar kesehatan reproduksi pada kehidupan sehari-hari tentunya dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan reproduksinya.
Untuk itu sangat penting bagi Mama agar biaa memberikan informasi yang tepat pada remaja Mama, alangkah lebih baik jika hal tersebut merupakan informasi langsung dari dokter yang berkompeten.