Kehadiran Rumah Sakit Apung untuk Masyarakat Kutai
15 tahun mengabdi untuk pemerataan akses kesehatan
2 Desember 2024
Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak daerah di Indonesia yang masih ketinggalan soal fasilitas kesehatan, salah satunya di daerah Kutai. Penyebabnya utama di daerah ini adalah distribusi tenaga medis yang tidak merata.
Tenaga medis, seperti dokter, perawat, dan bidan, cenderung terkonsentrasi di kota besar. Sementara itu, daerah Kutai sering kekurangan tenaga kesehatan.
Nah, untuk menjawab kekhawatiran tersebut dr. Lie Dharmawan dan tim doctorSHARE fokus menghadirkan akses layanan kesehatan holistik, dan program inovatif berkesinambungan berbasis semangat kerelawanan.
Ketua Pengurus Yayasan Dokter Peduli, Tutuk Utomo Nuradhy, mengatakan bahwa sebagai negara kepulauan Indonesia memiliki tantangan dalam penyediaan akses ke pelayanan kesehatan terpadu yang berkualitas, untuk dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, hingga ke pelosok daerah atau pulau terpencil. Selama pelayanannya, doctorSHARE melihat perlunya inovasi berkelanjutan dan keterlibatan, dari semua pihak untuk penyediaan layanan kesehatan yang layak.
Untuk lebih lengkapnya, berikut Popmama.com merangkum lengkap untuk Mama dan Papa seputar kehadiran rumah sakit apung untuk warga Kutai. Yuk, disimak!
Editors' Pick
Fasilitas Kesehatan di Indonesia Belum Merata
Menurut Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI, akses fasilitas Kesehatan di Indonesia masih belum merata. Banyak masyarakat Indonesia yang merasa kesulitan mengakses fasilitas kesehatan seperti Rumah Sakit dan Puskesmas.
Sebanyak 62,8% masyarakat Indonesia mengatakan, bahwa akses untuk mendapatkan layanan kesehatan di Rumah Sakit masuk dalam kategori sulit dan sangat sulit. Selanjutnya jika Mama dan Papa menilik ke akses masyarakat pada layanan di fasilitas kesehatan primer, seperti Puskesmas, masih ada 50,2% masyarakat yang merasa sulit dan sangat sulit.
Dokter di Kalimantan Timur Paling Banyak Terpusat di Kota Saja
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022, jumlah dokter di Kalimantan Timur berjumlah 2.882 orang. Namun 65,82% dokter masih terpusat di perkotaan yaitu di Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
Begitu pula dengan dokter spesialis, menurut Dinas Kesehatan Kaltim pada tahun 2023, ada 803 dokter spesialis. Namun sayangnya, ada sekitar 70,48% dokter spesialis terpusat di Balikpapan, Samarinda, dan Bontang.
RSA dr. Lie Dharmawan III (Putra Tomia) untuk Warga Kutai
Untuk menjawab semua kekhawatiran tersebut, Rumah Sakit Apung dr. Lie Dharmawan III (Putra Tomia) hadir untuk warga Kutai. RSA ini setara dengan rumah sakit darat Tipe D.
Kapal bertipe phinisi ini dilengkapi dengan fasilitas elektrokardiogram (EKG), ultrasonografi (USG), Laboratorium, Kamar Operasi, Ruang Resusitasi, dan Ruang Pemeriksaan Pasien.
RSA direncanakan akan melayani masyarakat di wilayah Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kutai Timur pada tahun 2025 mendatang.
“Kami melihat tantangan geografis di Kalimantan Timur sangatlah besar sehingga akses ke layanan kesehatan masih belum merata terutama di luar perkotaan. Kami memilih desa-desa di sepanjang sungai Mahakam dan sungai lain yang membentang di Kutai Timur, Kutai Barat, dan Kutai Kartanegara sebagai lokasi pertama pelayanan medis RSA dr. Lie Dharmawan III (Putra Tomia) dengan harapan dapat membantu pemerintah daerah dalam menghadirkan akses pelayanan kesehatan disana”, ujar Tutuk.
Itu dia rangkuman mengenai kehadiran rumah sakit apung untuk warga Kutai. Semoga masyarakat di sana bisa mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak, ya, Ma!
Baca juga:
- 15 Perkiraan Biaya Bayi Tabung di Rumah Sakit dan Klinik di Indonesia
- 9 Panduan Lengkap Memilih Rumah Sakit Bersalin yang Tepat
- 7 Rekomendasi Rumah Sakit Ibu dan Anak di Jakarta Selatan